PUNYA DUA GELAR SARJANA SEKALIGUS? IT’S POSSIBLE GUYS!

Curtin University

Kali ini kita akan bahas lebih jauh tentang Curtin University. Lebih tepatnya tentang program sarjana bergelar ganda (double degree) yang ada di sana. Apa sih program Double Degree (program sarjana bergelar ganda) itu? Sekarang banyak banget kampus yang nawarin program gelar ganda ini, hal ini sangat menguntungkan buat kamu nih, karena kamu bisa dapat 2 gelar sekaligus tapi waktu kuliahnya sama kayak kamu ambil 1 gelar aja. Salah satu kampus yang nawarin program gelar ganda ini adalah Universitas Curtin yang terletak di Perth.

Nah berikut beberapa program double degree favorit yang ada di Universitas Curtin. Disimak ya guys!

Program Arts and Commerce Double Degree

Program ini menawarkan kesempatan kepada student untuk belajar jurusan Arts dan Commerce. Nantinya kamu akan dapet dua gelar sekaligus yaitu Bachelor of Arts (BA) dan Bachelor of Commerce (Bcom). Kombinasi 2 jurusan ini, seni dan bisnis, membuat kamu jadi lulusan yang kretaif, bisa berpikir out of the box karena mengkombinasikan otak kanan dan kiri kamu. Belajar di jurusan Arts fokus kepada kreatifitas, problem solving, kemampuan berkomunikasi dan keahlian praktis lainnya. Students bisa memanfaatkan fasilitas yang disediakan Universitas Curtin seperti fasilitas art, media dan pertunjukan untuk memaksimalkan kemampuan kamu. Sementara belajar jurusan bisnis lebih berorientasi ke pengembangan karir profesional, kamu akan dibekali kemampuan untuk nantinya bisa langsung terjun ke dunia kerja setelah kamu lulus. Program ini berlangsung selama 4 tahun dengan bidang studi sebagai berikut : –        Arts : Antropoli dan Sosiologi, Kebudayaan Asia, Chinesse, Menulis Kreatif, Sejarah, hubungan internasional, Komunikasi Internet, Jurnalisme, Kepustakaan, Sastra dan Budaya, dsb. –        Commerce :  Akutansi, Ekonomi, Keuangan, Bisnis Internasional, Marketing, Properti, PR, Manajemen Wisata dan Even.

Program Computer System Engineering and Computer Science

Program ini menawarkan dua gelar sekaligus, Bachelor of Engineering (Sistem Komputer) dan Bachelor of Science (Ilmu Komputer). Sistem Komputer mempelajari peran komputer sebagai bagian dari sebuah sistem teknik secara keseluruhan. Di 2 tahun pertama, kamu akan belajar bersama student jurusan Teknik Elektro dan Teknik Komunikasi. Dan masuk ke tahun ke-3, kamu akan diminta memilih program spesialisasi kamu, seperti AI (Artificial Inteligent), Robotik, Otomatisasi, dll.  Pada masa akhir studi kamu nanti, kamu akan melakukan kerja praktek selama 12 minggu, ini bisa menjadi ajang kamu untuk mempraktekan teori yang selama ini didapat di kampus. Sedangkan Ilmu Komputer lebih fokus pada konsep dan teknologi soal sistem operasi di dalam komputer. Nantinya kamu akan belajar tentang cara kerja sistem operasi di dalam komputer, bagaimana pengembangannya dan hal-hal apa yang bisa dilakukan pada komputer di masa depan. Kedua gelar ini nantinya membuat kamu menjadi seorang profesional di bidang ilmu komputer, yang membuat kamu bisa mendapat kerja di berbagai perusahaan komputer di dunia.

Program Civil and Contruction Engineering with Mining

Program ini menawarkan dua gelar yaitu Bachelor of Engineering (Teknik Sipil dan Konstruksi) dan Bachelor of Science (Pertambangan). Program gelar ganda ini menyediakan paduan antara Teknik Sipil dan Teknik Konstruksi yang akan sangat berguna banget buat kamu nantinya untuk jadi seorang profesional. Di dua tahun pertama kamu akan belajar kemampuan perhitungan dan matematika serta kemampuan dasar lainnya yang kelak akan berguna. Masuk di tahun ketiga, kamu akan lebih fokus belajar di bidang keahlian desain dan konstruksi. Sedangkan program Mining akan mencetak seorang prosesional yang siap bekerja di industri pertambangan. Kamu akan belajar untuk menjadi seorang yang memiliki keahlian khusus di bidang pertambangan.

Program Electronic & Communication Engineering and Computer Science

Bidang studi ilmu komputer mempelajari cara kerja sistem operasi komputer sebagai sebuah bagian dari program pengembangan komputer, khususnya software dan hardware. Nantinya kamu akan diajari untuk membuat bahasa pemrograman dan belajar untuk menganalisa serta mencari solusi agar bisa digunakan untuk membuat sistem komputer yang lebih baik. Disini nanti kamu belajar tentang desain software dan anlisa algoritma yang nantinya menjadi dasar untuk kamu bisa belajar bidang komputer lainnya seperti sistem AI (artificial inteligence), Komunikasi Komputer, Pemrograman dan Grafis Komputer. Di program gelar ganda ini nantinya kamu akan lebih difokuskan untuk belajar dasar-dasar fisika, matematika, analisa data, dan teknik komputer. Di tahun ketiga nanti kamu juga akan diminta untuk membuat sebuah project riset di bidang Fisika yang akan dibimbing langsung oleh institusi riset yang bekerjasama dengan Universitas Curtin.

Program Science and Arts

Program ini menawarkan dua gelar sekaligus yang nanti akan kamu dapat yaitu gelas Bachelor of Science (BSc) dan bachelor of Arts (BA). Di program gelar ganda ini kamu akan mempelajari masing-masing dari 2 bidang yang berbeda, dari Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Sosial. Bidang studi yang berbeda ini akan membuat kamu memiliki pengetahuan yang luas  serta kemampuan yang luas pula, dan hal ini nantinya akan membuat peluang kamu untuk bekerja menjadi lebih besar. Oke guys, itu 3 contoh program Double Degree yang bisa kamu pilih. Ada banyak lagi pilihan program gelar ganda yang disediakan oleh Universitas Curtin, untuk lebih lengkapnya bisa kamu lihat di sini. Ada hal yang ingin anda tanyakan ?  Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Jingjing Li : Belajar di Luar Negeri Sampai Sukses, Ikuti Strateginya!

jingjing Siapa itu Jingjing Li? Dari kalian mungkin banyak yang belum mengenal orang yang satu ini bukan? Ingin tahu kisah lengkap dari Jingjing Li? Yuk simak! Jingjing Li berasal dari negara Cina. Ia merupakan seorang murid jurusan akuntansi dan ia lulus kuliah pada tahun 2012. Sekarang ia bekerja di Pricewaterhouse Coopers (PwC) Chicago. Berikut ini petikan wawancara langsung dengan Jingjing Li Pertanyaan: Bisa gak kamu kasih tau kami semua tentang pengalaman kerja kamu? Baik di dalam dan di luar kampus? Apa kamu pakai strategi tertentu buat membangun kemampuan profesional kamu? Jingjing Li: Pertama-tama saya mulai masuk kuliah di tahun 2008, lalu memutuskan buat ngambil jurusan bidang akuntansi. Sebagai orang baru dan untuk beberapa tahun, saya bekerja di kafetaria yang ada di dalam asrama saya, di menara Illini, dan juga melakukan berbagai proyek penelitian yang saya lakukan sendiri dengan departemen akademik. Walaupun pengalaman saya tidak berhubungan langsung dengan jurusan yang saya ambil, ataupun karir potensial saya di masa depan, mereka mengizinkan saya buat mulai mengasah bakat saya sebagai profesional dan juga mengasah kemampuan berkomunikasi saya. Saat saya bekerja di restoran, saya bertemu banyak teman dan menyajikan pada mereka makan siang dan juga makan malam, hal itu saya manfaatkan untuk berkomunikasi langsung dengan mereka dan itu sangat memberikan keuntungan buat saya dalam hal berkomunikasi. Bekerja sebagai peneliti, saya lalu mewawancarai banyak sekali murid-murid dari berbagai daerah yang berbeda dan menunjukan pada mereka teori penelitian pertama saya. Pengalaman saya sebagai peneliti ini sangat banyak membantu saya baik dalam bidang akademik maupun dalam mengasah kemampuan menulis saya. Saya yakin tipe yang mengarah langsung seperti ini ada di semua kampus dan mereka adalah aset yang sangat signifikan buat saya untuk mulai fokus ke dalam bidang yang saya tekuni. Pertanyaan: Waktu ngeliat profil LinkedIn  kamu, sepertinya kamu terlibat langsung dalam beberapa macam kegiatan di kampus. Apa yang kamu pelajari dari aktivitas-aktivitas itu? Apa kegiatan yang paling kamu suka? Kenapa alasannya? Jingjing Li: Dengan menjadi aktif dan terlibat langsung dalam sebuah organisasi di kampus, adalah salah satu cara saya untuk menemukan banyak teman , belajar mengatur waktu, menganalisa kemampuan diri. Selama saya mengikuti kegiatan itu, saya terlibat langsung dengan berbagai macam kegiatan komunitas, contohnya menjadi relawan pelayanan masyarakat Phi Eta Sigma. Juga dalam bidang bisnis, saya mengikuti persaudaraan bisnis profesional Delta Sigma Pi, yang mana itu sangat bagus untuk mengembangkan banyak jaringan baik di dalam maupun di luar kampus. Saya juga bertemu dengan berbagai orang dalm bidang yang serupa, dan mereka membangkitkan profesionalisme saya dalam bidang bisnis. Contohnya, dalam membuat contoh resume, wawancara keterampilan, dan membangun relasi. Sebagai sarjana, saya diharuskan untuk melengkapi setiap tantangan di tiap semester, termasuk di dalamnya juga aktifitas seperti kompetisi bisnis, asisten penelitian, ataupun pengalaman belajar di mancanegara.dengan komitmen yang kuas dari tiap organisasi yang ada di kampus, saya banyak belajar tentang pentingnya waktu dalam organisasi. Yang paling saya suka adalah terlibat langsung dengan organisasi yang ada di kampus. Mereka tidak hanya memberikan pengalaman yang sangat berharga tapi saya juga mendapat kelulusan dengan beberapa kelompok teman yang tidak pernah saya punyai sebelumnya. Pertanyaan: Menurut kamu apa bisa untuk siswa internasional dalam bidang akuntansi untuk melanjutkan program Masternya dan mendapatkan pekerjaan di Amerika? Jingjing Li: Ada biaya dan manfaat dari setiap program pasca sarjana dan saya berjuang dengan keputusan saya ini mendekati hari kelulusan saya. Sayasih menyarankan buat para siswa internasional yang lagi mempertimbangkan program Master buat mikirin lagi apa yang jadi tujuan mereka sebenarnya. Saya pernah bertemu dengan seseorang yang ingin meneruskan program Master, mengambil keuntungan dengan membuat keputusan dengan mengambil jurusan yang berebda. Program pascasarjana gak hanya menghabiskan biaya kuliah tapi juga mengambil banyak waktu dimana juga bisa sambil bekerja. Jika kamu ingin fokus di bidang akunting seperti yang kamu inginkan dan kamu juga ingin belajar lebih spesifik dalam bidang lain, program pascasarjana itu merupakan hal yang sangat menguntungkan. Dengan mengambil gelar ini juga para siswa internasional dalam beberapa tahun bisa melanjutkan mencari pekerjaan. Lebih lanjut lagi, di Universitas Illionis untuk bisa dapetin gelar dalam satu hal bukanlah sesuatu yang bisa di dapatkan dimana-mana. Naamun saya pikir juga para siswa internasional harusnya sadar banyak posisi pekerjaan entry-level tidak harus bergelar Master. Saya telah melihat beberapa perusahaan yang udah ngasih pekerjaan gak ngeliat dari gelarnya. Tapi ya emang hal kayak gitu gak terjadi di semua tempat. Pertanyaan: Apa kamu punya pesan yang pengen kamu bagi buat para siswa internasional yang lagi stres dalam mencari kerja ataupun magang di sana? Jingjing Li: Saya selalu suka dengan kutipan ini “Jangan pernah membiarkan ketakutan kamu mengeluarkanmu dalam permainan” oleh Babe Ruth. Saya pun merasakan hal yang sama merasa kesulitan dalam mencari pekerjaan sambil menyelesaikan tugas saya. Namun jangan takut bila kamu gak sukses. Kau harus belajar dari kesalahan dan terus coba lagi. Juga siswa yang sedang berjuang mencari kerja buat mempertimbangkan perusahaan yang tidak berada di dalam pameran perusahaan. Banyak orang-orang yang melakukan wawancara tidak mendedikasikan diri 100% untuk berwawancara: itu merupakan bagian dari grup staf dan manajemen yang kamu lamar. Mereka sebenarnya tahu siswa di UIUC adalah pekerja keras., tapi yang mereka cari sebenarnya adalah orang yang berbeda dari orang kebanyakan. Jika kau berjuang dalam wawancara, mendatangi seminar wawancara, atau mempraktekan wawancara tiruan , kau bisa meninggalkan pewawancara dengan perasaan mereka ingin bekerja sama sebagai tim dengan kamu. Level kompetisi makin sulit terus dan terus tapi jangan pernah menyerah! Ada hal yang ingin anda tanyakan ?  Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Gamada, Mahasiswa Indonesia yang Sukses Menuntut Ilmu dan Berkarir di Luar Negeri

Guys, apa sih yang ada di pikiran kalian sama orang yang bisa kuliah di luar negeri? Tentu kesan pinter, hebat, atau tajir yang muncul di benak kalian. Well, ga salah sih sebenernya anggapan kaya gitu. Yang jelas, kuliah di luar negeri emang butuh dana yang ga sedikit. Kalopun mereka yang kuliah di luar negeri itu dapetinnya lewat beasiswa, so pasti otak mereka encer banget sampe bisa ngalahin berjuta – juta saingan, wuihh (lebay mode: on). Yap, wajarlah, secara luar negeri gitu lho, apalagi kalo kita bisa dapetin beasiswa ke negara – negara Eropa,  Amerika, or at least, Aussie. Tapi, sebelum nentuin buat kuliah di negeri orang, tentu beberapa dari kalian pengen tau or denger kisah mahasiswa yang udah ngrasain kuliah di luar negeri, baik suka maupun dukanya. Yah, sebagai gambaran aja sih buat gambaran kalian supaya bisa beradaptasi di tempat yang baru dengan orang – orang dan budaya yang baru tentunya. Well, kali ini kita bakal denger langsung curhatan salah satu mahasiswa dari Indonesia yang sukses kuliah di luar negeri,  Aussie. Si doi ini biasa dipanggil Gamada dan dia milih University of Melbourne sebagai tempatnya menggali ilmu. Kali ini, dia pengen berbagi nih sama kalian – kalian tentang asyiknya jadi mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia. Curhatan doi ini bisa ngasih gambaran ke kalian guys yang emang udah ngebet banget pengen lanjut kuliah di Aussie. Penasaran dengerin ceritanya? Langsung aja cekidot nih ;).

Gamada, Alumni University of Melbourne

gamada Gamada, yap dari namanya mungkin langsung ngingetin kita sama salah satu patih Majapahit yang sangat disegani, Gadjah Mada, (hehe, maksa dikit). Gamada milih Australia sebagai negara tujuan buat menuntut ilmu karena di sini, si doi ngerasa menemukan semacam keunikan cara belajar yang gak ditemuin di dalam negeri. Doi and temen – temennya yang lain diajak untuk berfikir dengan cara yang berbeda yang menurut doi sih worth banget buat membentuk karakter doi dan menyiapkan dirinya buat siap untuk menghadapi dunia kerja. Si doi sampe bilang “ metode mengajar dan belajar yang gue dapet disini tuh beda banget sama apa yang udah pernah gue alamin sebelumnya. Disini, kreativitas and kemandirian kita tuh diuji banget. Dosen – dosen dan staf pengajar itu pengennya gue and mahasiswa – mahasiswa yang lain buat belajar secara mandiri and ga semata – mata  ngandalin materi dari mereka aja. Cara belajar dan mengajar kaya gini nih yang bikin gue suka, soalnya gue jadi bisa belajar buat nyelesain berbagai masalah and tantangan yang ada di hidup gue” . Si doi nambahin kalo Aussie ini udah tempat kuliah yang perfect banget buat dia. Dia bandingin perkuliahan di Aussie sama di Eropa or Asia. Dia nimpalin“ Kalo loe kuliah di Eropa or Asia, banyak banget keterbatasan – keterbatasan yang bakal sedikit nyusahin loe dalam menyesuaikan diri. Kalo di Aussie, gue ngerasa sih ga sesusah hidup di Eropa or negara – negara Asia yang laen, meskipun gue ga bisa nyangkal sih kalo pas awal – awal gitu gue ngerasa agak canggung buat beradaptasi di sini. Ya, wajarlah, secara gue masih baru” . melbounre university Karena di University of Melbourne ini Gamada ngambilnya bidang teknik, so pasti si doi kudu nguasain banget sama skill yang berbau teknis. Hal itu merupakan poin penting sekaligus modal buat dia supaya bisa ngikutin perkuliahan dengan lancar.  Tapi, pada intinya, kemandirian lah yang bikin si doi bisa survive kuliah di negeri kangguru tersebut yang juga jadi bekal doi bisa sukses berkarir setelah lulus dari kampus itu. “Kemandirian yang gue dapet selama kuliah di sini tuh berguna banget buat jadi bekal gue setelah lulus. Dan dari sini gue juga bisa belajar beradaptasi dan bekerja sama dengan orang – orang dari background yang berbeda – beda dalam satu tim yang kuat.” Selain itu, Gamada juga ngerasa dapet manfaat laen yang dia dapet dari kuliah di Aussie ini. Diantaranya, kemampuan bahasa Inggrisnya jadi meningkat karena doi dituntut untuk berkomunikasi aktif langsung sama bule. Dan juga, dia jadi bisa belajar banyak perbedaan budaya yang ditemui selama berinteraksi dengan bule – bule tersebut.. Hal inilah yang bikin doi yakin bakalan lebih gampang buat diterima kerja di perusahaan multinasional yang emang ngasih poin plus buat lulusan dari luar negeri. Ini karena mereka udah terbiasa berinteraksi sama orang – orang dari belahan dunia yang lain, ceilee. Gamada sendiri lulus dari University of Melbourne di tahun 1999. Doi ngerasa setelah lulus, doi and temen – temen kuliahnya lebih gampang buat kerja di luar negeri. Soalnya, dengan kuliah di luar negeri, doi jadi terbiasa berinteraksi dengan orang – orang dari negara yang berbeda – beda, sehingga hal ini jadi poin plus buat dia diterima kerja di perusahaan – perusahaan besar di dunia.
Ada hal yang ingin anda tanyakan ?  Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami