Beasiswa Cargill Global 2022 – 2023

tp.ub.ac.jpg

Cargill Global Scholars Program menawarkan penerimanya dukungan biaya kuliah hingga dua tahun di jenjang S1. Tidak hanya itu, kandidat terpilih juga akan memperoleh kesempatan mengembangkan potensi kepemimpinannya melalui kegiatan seminar, sesi pengembangan jaringan profesi, serta kegiatan pendampingan dari Pemimpin Cargill selama masa pemberian beasiswa.

Beasiswa Cargill bertujuan untuk membangun jaringan global pemimpin masa depan yang suatu saat akan memberikan kontribusi penting untuk memajukan bisnis, pertanian dan ketahanan pangan.

Dana beasiswa yang diberikan sebesar $2.500 per tahun (± Rp 34 juta) dan diberikan hingga 2 tahun, untuk membantu pendanaan biaya studi pada 2 tahun terakhir masa kuliah S1. Kegiatan seminar yang diikuti nantinya berlangsung selama 3 hari dan didanai sepenuhnya melalui Cargill Global Scholars Program.

Selain itu, penerima beasiswa S1 Cargill juga akan mengikuti seminar kepemimpinan global selama seminggu yang dilaksanakan di salah satu perusahaan Cargill. Kegiatan ini akan mempertemukan semua penerima beasiswa Cargill Global Scholars dari seluruh negara peserta.

Manfaat lainnya adalah penerima beasiswa akan menjadi anggota komunitas alumni Cargill Global Scholars. Untuk periode 2022 – 2023, beasiswa Cargill akan diberikan kepada 10 (sepuluh) orang mahasiswa di Indonesia yang terpilih.

Persyaratan:
1. Warganegara Indonesia
2. Terdaftar di salah satu universitas berikut:
   ▪ Institut Pertanian Bogor (IPB)
   ▪ Institut Teknologi Bandung (ITB) – hanya mahasiswa Biologi
   ▪ Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) – hanya mahasiswa Biologi dan Teknik Lingkungan
   ▪ Universitas Brawijaya (UB)
   ▪ Universitas Diponegoro (UNDIP)
   ▪ Universitas Gadjah Mada (UGM)
   ▪ Universitas Hasanuddin (UNHAS)
   ▪ Universitas Lampung (UNILA)
   ▪ Universitas Sebelas Maret (UNS)
   ▪ Universitas Sriwijaya (UNSRI)
3. Pada saat periode pendaftaran, mahasiswa berada di tahun kedua kuliah S1 di salah satu jurusan berikut:
   ▪ Akuntansi (hanya bagi mahasiswa UNHAS, UNILA, UNSRI)
   ▪ Teknologi Pertanian dan yang berhubungan
   ▪ Peternakan dan yang berhubungan
   ▪ Biologi
   ▪ Manajemen Bisnis (hanya bagi mahasiswa UNHAS, UNILA, UNSRI) 

   ▪ Ilmu Komputer (hanya bagi mahasiswa UNHAS, UNILA, UNSRI)
   ▪ Teknik (bagi mahasiswa UNHAS, UNILA, UNSRI saja)
   ▪ Teknik Lingkungan

   ▪ Perikanan dan yang berhubungan
   ▪ Kedokteran hewan
4. Memiliki prestasi akademik yang baik dengan IPK minimal 3.0 (skala 4.0) pada pada semester 1–3
5. Aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemahasiswaan dan menunjukan potensi kepemimpinan
6. Memperlihatkan kebutuhan keuangan
7. Terdaftar sebagai mahasiswa penuh waktu
7. Perempuan dan penyandang cacat sangat disarankan untuk mendaftar

Pendaftaran:
Permohonan Beasiswa Cargill Global Scholars 2022 – 2023 dilakukan secara online. Buat akun terlebih dahulu di laman Cargill Global Scholars. Jangan lupa mengkonfirmasinya melalui email yang didaftarkan. Selanjutnya unggah dokumen aplikasi yang diminta di atas di dalam akun yang sudah dibuat.

Dokumen aplikasi bisa dibuat dalam format doc/docx/pdf/jpeg. Dokumen aplikasi tersebut sudah harus diajukan paling lambat 20 Mei 2022 pukul 23.59 WIB.

Peserta yang lolos akan mengikuti tahap seleksi wawancara yang akan diberitahukan kemudian dan bakal digelar pertengahan Agustus 2022. Selanjutnya pengumuman pemenang beasiswa akan disampaikan pada September 2022. Jika terpilih sebagai finalis, Anda harus mengikuti seminar kepemimpinan yang akan dijadwalkan kemudian.

Sumber: beasiswapascasarjana.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Tips Sukses Menghadapi Wawancara Beasiswa

ristretto.black.jpg

Merangkum dari laman instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti), Berikut tips sukses menghadapi wawancara beasiswa.

Tips Sukses Menghadapi Wawancara Beasiswa:

1. Lakukan Riset

Hal yang harus kamu perhatikan sebelum menghadapi wawancara beasiswa adalah melakukan riset untuk mengetahui hal mendasar, keunggulan, dan prestasi kampus maupun jurusan yang dituju. Pengetahuan kandidat akan bisa menunjukkan antusiasme sehingga bisa meningkatkan nilai lebih di mata pewawancara.

2. Berpakaian rapi dan formal

Selanjutnya, hal penting lain untuk menghadapi wawancara beasiswa adalah dengan mempersiapkan penampilan. Pilihlah pakaian yang rapi dan formal untuk menciptakan impresi atau kesan awal yang baik bagi pihak yang menyelenggarakan beasiswa.

3. Postur tubuh tegap

Memperhatikan sikap tubuh ketika wawancara merupakan hal penting. Untuk membuat kesan tegas dan semangat kamu harus bersikap tegap dengan posisi duduk yang tegak. Hal ini akan membuat pewawancara terkesan dengan sikap sopan dan disiplin dari para kandidat dalam meraih beasiswa.

4. Usahakan berkontak mata secara alami

Tidak bisa dipungkiri rasa gugup biasanya muncul saat hal-hal penting seperti wawancara beasiswa. Meski gugup, kamu harus berusaha berkontak mata dengan cara yang alami. Dengan begitu, pewawancara akan tetap fokus dengan jawaban yang diberikan dan kamu akan lebih lancar berkomunikasi.

5. Ajukan satu atau dua pertanyaan

Antusiasme atau semangat sebagai calon peraih beasiswa bisa kamu tunjukkan dengan mengajukan satu atau dua pertanyaan untuk pihak kampus. Hal ini penting karena pihak kampus akan melihat rasa ingin tahu lebih terhadap jurusan dan universitas yang diincar sebagai nilai lebih.

6. Percaya diri

Hal terakhir yang harus dimiliki setiap kandidat peraih beasiswa adalah kepercayaan diri. Dalam hal ini, percaya diri ditunjukkan dengan menyampaikan jawaban yang komprehensif dan terinci. Hal tersebut berguna untuk menarik pihak kampus atau pewawancara terkait beasiswa yang ingin dituju.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Tips Kuliah di Luar Negeri dari Alumni Universitas Bremen

platform.edu.jpg

Kuliah di luar negeri menjadi salah satu keinginan banyak pelajar di Indonesia. Namun, tak sedikit yang merasa kurang percaya diri karena persyaratan yang dibutuhkan.

Umumnya, kuliah di luar negeri membutuhkan kemampuan bahasa asing seperti bahasa Inggris. Persyaratan ini menjadi tantangan tersendiri bagi banyak pelajar Indonesia yang berkeinginan melanjutkan studi di luar negeri.

Selain itu, ada juga persyaratan lain yang kerap membuat pelajar kurang percaya diri yakni prestasi dan pengalaman organisasi.

Menurut alumni penerima beasiswa Universitas Bremen, Jerman, Joko Pamungkas, agar bisa meraih keinginan kuliah negeri, pelajar harus terus belajar dan berusaha.

“Kebanyakan orang agaknya memandang bahwa kuliah ke luar negeri dengan beasiswa itu hanya untuk “kaum terpilih” alias khusus bagi mereka yang cemerlang otaknya, cas cis cus bahasa Inggrisnya, seabrek prestasinya, dan lain sebagainya. Padahal, nggak juga. Kita yang biasa-biasa saja juga bisa mendapatkan beasiswa tersebut sepanjang kita mau dan terus berusaha,” ucapnya.

Untuk pelajar yang tidak percaya diri, Joko juga memberikan tipsnya agar keinginan kuliah di luar negeri bisa terus dicapai. Apa saja?

1. Meluruskan Niat

Joko mengatakan bahwa meluruskan niat adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Pelajar perlu tahu niat untuk kuliah di luar negeri itu karena apa.

“Niat yang baik akan membuka berbagai pintu keajaiban, khususnya apabila kita tidak yakin dengan kemampuan diri kita sendiri,” katanya.

Lulusan S1 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini juga menceritakan kisahnya saat menerima e-mail resmi dari Universitas Bremen yang menyatakan bahwa dia gagal memperoleh beasiswa DAAD (Jerman).

Saat itu, Joko menyadari bahwa sertifikat bahasa Inggris yang dilampirkan memang tidak diakui secara internasional.

“Saya pakai TOEFL ITP, mereka minta IELTS atau TOEFL iBT yang sekali tes biayanya sekitar dua juta. Skornya juga kecil: 500 pas maka pantas apabila saya gagal,” terangnya.

Mendapatkan pengumuman tersebut, niat Joko tidak hilang. Dia terus berusaha dan membenahi diri agar bisa lebih maksimal.

Kemudian beberapa minggu kemudian, sebuah e-mail resmi dari Universitas Bremen kembali didapatkan. E-mail tersebut menyatakan bahwa slot beasiswa masih tersisa satu dan mereka tertarik wawancara dengan Joko.

“Usai wawancara via Skype yang boleh dibilang nyaris tanpa persiapan karena waktu yang sangat mendadak, alhamdulillah saya lolos!” tuturnya.

2. Berusaha Meraih IPK yang Diperlukan

Jika pelajar memiliki keinginan kuliah di luar negeri maka harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Misalnya berusaha meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) yang diperlukan (biasanya minimal 3,00).

“Ini syarat administratif. Tipsnya saat kuliah, kerahkan seluruh usaha untuk mendapatkan nilai baik, meski mungkin kita tidak menyukai mata kuliah tersebut,” paparnya.

Selain itu, alumni Fakultas Biologi Unsoed juga menegaskan bahwa usaha yang dilakukan harus konsisten, terutama di bidang mata kuliah yang diminati.

3. Memiliki Kemampuan Bahasa Inggris beserta Pengalaman Kerja

Joko menyadari bahwa kemampuan bahasa inggris dan pengalaman kerja yang relevan adalah kunci untuk berkompetisi mendapatkan beasiswa ke luar negeri.

Menurutnya, pelajar tidak perlu merasa minder atau tidak percaya diri karena dengan terus berusaha konsisten, bisa mendapatkan hasil maksimal.

“Ingat, enggak harus jenius untuk bisa memiliki keempat hal tersebut. Cukup terus berusaha sambil percaya bahwa keunikan bidang yang kita geluti secara konsisten bisa menjadi modal untuk mengalahkan mereka yang jenius sekalipun,” pungkasnya.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Berhasil Kuliah S1- S3 di Luar Negeri dengan Beasiswa

komeringonline.png

Muhammad Ridwan Dzikrurrokhim berhasil kuliah di luar negeri dari S1 hingga S3 dengan beasiswa. Ridwan merupakan alumni dari Seoul National University (SNU), University of Twente Netherlands dan saat ini menjadi mahasiswa Chalmers University of Technology Sweden.

Untuk mencapai pendidikan tinggi di luar negeri, Ridwan bukanlah orang yang beruntung begitu saja. Tapi dia sudah mempersiapkan jauh hari bahkan sejak masih SMA.

“Sejak SMA udah pengen kuliah di luar negeri, nah aku persiapan dan punya TOEFL. Tapi, sudah mau expired TOEFL nya, sayang kan kalau ga dipake, akhirnya aku iseng-iseng daftar beasiswa ke Korea tahun 2014,” ungkapnya.

Meski sempat kuliah di UGM selama satu semester, Ridwan mengaku memanfaatkan TOEFL-nya yang sudah hampir expired dan mencoba daftar beasiswa Korean Government Scholarship Program (KGSP) ke Korea.

Setelah mendaftar, perjalanan Ridwan dalam mendapatkan beasiswa tidaklah mulus. Dia tidak langsung lolos melainkan hanya masuk ke kuota cadangan. “Sempet jadi cadangan, KGSP ada kuota per negara. Tapi ternyata aku dapat kuota extra, kalau total dari seluruh negara bisa berangkat gitu. Akhirnya aku dapet,” ujarnya.

Dengan kuota cadangan, artinya dia harus menunggu ada kandidat yang mengundurkan diri, barulah dia bisa menjadi awardee beasiswa. Alih-alih menunggu lama, akhirnya Ridwan justru mendapatkan kuota extra, dari penerima negara lain yang mengundurkan diri.

Setelah diterima kuliah di Korea Selatan, Ridwan mengaku merasakan perbedaan dengan kuliah di Indonesia. Di sana Ridwan bahkan bisa memanfaatkan waktu kuliahnya dengan mengambil jurusan yang lain.

“Beda banget kuliah di Korea, sistemnya kaya di Amerika. Bener bener bisa explore buat ambil kredit yang dari fakultas apa aja dan GKS S1 Double Major bisa,” terangnya.

Ridwan sendiri mengambil S1 di Bidang Earth and Environmental Sciences dengan double major di bidang Global Environmental Management di Kampus Seoul National University (SNU).

Selepas lulus dari SNU, Ridwan kemudian lanjut S2 di Belanda dengan beasiswa dari University of Twente. Menurutnya, hal yang dipersiapkan dalam mendapatkan beasiswa adalah dengan melakukan riset dan perhitungan matang sebelum daftar.

“Sebelum daftar aku emang udah kepo dan itung apakah beasiswa dari kampus cukup buat hidup, aku itung tempat tinggal berapa, makan berapa, transportasi dan lainnya,” ucapnya.

Hal yang diriset dan dihitung misalnya adalah besaran beasiswa dari kampus untuk membiayai seluruh kebutuhan hidup dan SPP selama di Belanda. Setelah perhitungan dirasa cukup, baru Ridwan memberanikan diri mendaftar dan akhirnya mendapatkan beasiswa untuk lanjut S2 di Bidang Environmental and Energy Management.

Tidak puas hanya menjadi lulusan S2 di Belanda, Ridwan kemudian mendapatkan posisi sebagai PhD student di Chalmers University, Swedia. “Aku awalnya cuma nyoba-nyoba doang. Tapi ketika apply, aku seriusin. Awalnya pengen cari kerja dulu, tapi yang di Swedia ini topiknya menarik banget dan aku merasa cocok dengan topik ini,” jelasnya.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Jurusan Kuliah Terpopuler di Dunia

grademiners.png

Jurusan kuliah umumnya dipilih berdasarkan keinginan atau minat yang dimiliki. Namun, ada beberapa jurusan yang dipilih karena populer di dunia sekaligus memiliki karier menjanjikan di masa depan. Peluang kerja yang melimpah dan gaji entry-level yang tinggi membuat jurusan kuliah tertentu lebih populer dan menarik.

Gelar bisnis dan kesehatan yang mencakup hampir sepertiga dari semua gelar sarjana di dunia. Kedua bidang tersebut terus mengalami pertumbuhan lapangan kerja sehingga memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

Berikut daftar jurusan paling populer di dunia:
1. Bisnis
Jurusan Bisnis menjadi salah satu gelar sarjana paling populer di dunia. Seperti di Amerika Serikat misalnya, hampir 1 dari 5 gelar sarjana, atau 390.600 merupakan bidang bisnis pada tahun 2018-2019.

Mahasiswa yang menempuh jurusan bisnis umumnya mempelajari konsep multidisiplin sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan berpikir kritis yang kuat.

2. Kesehatan
Setelah masa pandemi, banyak orang akan menyadari pentingnya mempelajari bidang kesehatan. Sejak dulu ketika manusia bertambah usia, mereka mulai bergantung pada perawatan kesehatan.

Tuntutan kondisi tersebut dapat membantu menjelaskan mengapa jurusan yang berhubungan dengan kesehatan termasuk di antara gelar yang paling populer.

Menurut Pusat Statistik Pendidikan Nasional Amerika (NCES), perguruan tinggi memberikan 251.400 gelar sarjana dalam profesi kesehatan dan program terkait pada 2018-2019.

3. Ilmu Sosial dan Sejarah
Untuk membantu memenuhi permintaan yang terus meningkat akan kehidupan, ahli fisika, dan ilmu sosial, maka semakin banyak mahasiswa yang belajar jurusan ilmu sosial.

Data NCES menunjukkan bahwa 160.600 gelar dalam ilmu sosial dan sejarah diberikan oleh perguruan tinggi pada 2018-2019. Ini berarti hampir 1 dari 10 siswa mengambil jurusan ilmu sosial.

Jurusan ilmu sosial sarjana umumnya mengambil pendekatan interdisipliner, menggabungkan topik-topik seperti ekonomi, sosiologi, dan sejarah.

4. Engineering
Berkembangnya teknologi yang terus meningkat membuat permintaan akan lulusan teknik banyak dibutuhkan. Bahkan ada tahun 2019, sekitar 126.700 mahasiswa di Amerika memperoleh gelar sarjana teknik.

5. Fashion
Melansir laman ehef.id, jurusan kuliah satu ini mungkin kurang populer di Indonesia. Namun dalam skala dunia, jurusan ini memiliki peminat yang cukup tinggi dengan prospek karier yang cukup menjanjikan.

Jurusan ini sangat berhubungan dengan tren, pakaian, dan aksesori mode hingga industri majalah fashion. Karier lulusan ini adalah menjadi perancang busana, jurnalis mode, kritikus mode, dan manajer merk.

6. Hukum
Tak bisa dipungkiri hukum menjadi unsur penting dalam berbagai lini kehidupan. Baik untuk menetapkan standar, maupun dalam konteks manajerial.

Hal itu menjadi alasan mengapa jurusan hukum cukup populer di kalangan pelajar sedunia. Adapun karier setelah lulus yang menantimu di antaranya jaksa, pengacara, hakim, dan sebagainya.

7. Psikologi
Dengan meningkatnya jumlah orang dengan kondisi kesehatan mental, semakin banyak yang meminta bantuan psikolog.

Jurusan psikologi biasanya berfokus pada metode penelitian, analisis statistik, dan proses kognitif. Program pascasarjana juga biasanya mencakup pengalaman klinis yang diawasi.

Sementara karier sebagai psikolog klinis umumnya membutuhkan gelar doktor, gelar sarjana dalam bidang psikologi dapat membuat kamu memenuhi syarat untuk peran dalam bisnis dan pendidikan.

8. Komunikasi dan Jurnalisme
komunikasi atau jurnalisme membantu mahasiswa mempelajari keterampilan yang dapat dipasarkan seperti menulis, mengedit, dan berpikir kritis.

Kedua bidang itu mempersiapkan mahasiswa untuk berkarier dalam bisnis, pemasaran, dan menulis. Bidang ini sangat dibutuhkan di masa depan mengingat dunia teknologi dan bisnis membutuhkan ahli menulis dan komunikasi yang baik.

9. Seni Visual dan Pertunjukan
Bagi banyak orang, mengejar karier di bidang seni bukanlah tentang keuntungan finansial dan lebih banyak tentang penghargaan intrinsik.

Menariknya, lulusan jurusan seni memiliki kemampuan membangun keterampilan kreatif, kolaboratif, dan manajemen waktu. Mahasiswa nantinya bisa memiliki karier di studio ataupun laboratorium seni.
10. Ilmu Komputer
Kemampuan teknologi sedang dibutuhkan di mana-mana. Bahkan bisnis mencari ahli komputer terlatih untuk memecahkan masalah teknis dianggap sanggup meningkatkan efisiensi perusahaan.

Maka dari itu, jurusan ilmu komputer menjadi populer di dunia karena memiliki kemampuan terhadap informasi, pemrograman, struktur data, dan dasar-dasar sistem operasi.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Keahlian apa saja yang Perlu Dipelajari sebelum Lulus Kuliah?

s3-us-east-2.amazonaws.jpg

Masa-masa kuliah memberikan kesempatan yang luas bagi mahasiswa untuk belajar dan menggali potensi dirinya, termasuk mengembangkan keahlian atau keterampilan. Dunia kerja membutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan yang memadai.
Selain mendapatkan pengetahuan sebagai di kampus, mahasiswa juga dapat belajar hal lain lewat organisasi, kegiatan seminar, hingga menjalankan berbagai proyek sosial.

Berikut Keahlian yang perlu dipelajari mahasiswa sebelum lulus kuliah berdasarkan rangkuman dari laman Arizona State University, Top Universities, dan UEI College:

1. Manajemen Diri
Manajemen diri menjadi salah satu skill yang bisa dipelajari saat menjadi mahasiswa. Dalam kesehariannya, detikers dapat membiasakan diri dengan belajar mandiri dan mematuhi rencana yang dibuat. Menjadi manajer diri yang baik tersebut sejalan dengan tanggung jawab yang dimiliki.

2. Kemampuan Berkomunikasi
Di perguruan tinggi, mahasiswa akan bertemu dengan dosen baru, profesor, tenaga kependidikan, dan mahasiswa lain yang berkomunikasi dengan berbagai cara. Sehingga, detikers harus siap untuk berkomunikasi dengan cara dan orang yang berbeda. Kemampuan komunikasi ini tentu akan berguna ketika di dunia kerja nantinya.

3. Kolaborasi
Keterampilan kolaborasi merupakan hal yang tak kalah penting. Di perkuliahan, mahasiswa akan banyak melakukan kerja kelompok di kelas kuliah mereka. Hal ini baik karena banyak karier membutuhkan kolaborasi.

4. Kemampuan Berpikir Kritis
Perguruan tinggi memiliki andil yang besar dalam menunjang kemampuan berpikir kritis mahasiswanya. Dalam kelas kuliah, detikers akan dihadapkan dengan berbagai topik yang membutuhkan pemikiran kritis. Kabar baiknya, kemampuan ini dibutuhkan dalam dunia kerja khususnya dalam memecahkan masalah dengan pemikiran yang matang.

5. Penganggaran dan Pengelolaan Uang
Kemampuan yang perlu dipelajari mahasiswa sebelum lulus kuliah lainnya adalah budgeting dan pengelolaan keuangan. Rencanakan keuangan dengan sebaik mungkin. Hal ini akan terasa mudah ketika detikers adalah mahasiswa rantau yang tinggal di rumah kos.

6. Keterampilan Penguasaan Teknologi
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. mahasiswa harus terbiasa dengan beberapa program perangkat lunak dasar, serta kemampuan untuk mencari dan mengakses informasi secara online. Penguasaan teknologi ini menjadi bekal ketika terjun di dunia kerja nantinya. Sejumlah perusahaan mensyaratkan keterampilan khusus dalam penguasaan teknologi.

7. Kreativitas
Mahasiswa memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan kreativitasnya. Terbuka dengan hal baru, mampu menunjukkan pemikiran yang berbeda, memiliki semangat untuk menciptakan hal-hal baru adalah ciri-ciri orang yang kreatif. Keterampilan ini akan bermanfaat setelah lulus nantinya, karena segala bidang pekerjaan membutuhkan kreativitas.

8. Pemecahan Masalah
Perusahaan menginginkan seseorang yang mampu mengidentifikasi masalah dan menemukan cara untuk memperbaikinya. Menemukan dan memperbaiki masalah dapat memberikan kesempatan untuk menunjukkan inisiatif dan memperkuat posisi detikers sebagai seseorang yang benar-benar berinvestasi dalam kebaikan perusahaan.

9. Manajemen Stres
Hal yang tidak kalah penting untuk dipelajari saat menjadi mahasiswa adalah manajemen stres. Temukan cara baru untuk mengelola setiap stres yang datang.

10. Kepemimpinan
Skill yang perlu dipelajari sebelum lulus kuliah lainnya adalah kepemimpinan. Kemampuan ini dapat dilatih dengan mengambil peran atau tanggung jawab dalam berbagai kegiatan kampus.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami