University of Nicosia di Siprus

unic.ac.cy.jpg

University of Nicosia (UNIC) adalah universitas terbesar di Siprus, dan universitas terbesar di Eropa Selatan yang mengajar terutama dalam bahasa Inggris, menyambut lebih dari 12.000 mahasiswa dari lebih 70 negara di seluruh dunia.

UNIC telah berinvestasi dalam mengembangkan program, terkadang dengan universitas mitra yang berfokus pada karir global, membangun kemampuan penelitian di bidang yang berkaitan dengan revolusi industri ke-4, dan meningkatkan pengalaman mahasiswa baik di kampus maupun online.

UNIC baru-baru ini diberi peringkat oleh Times Higher Education di THE University Impact Rankings, peringkat 301+ secara keseluruhan dan 201-300 dalam Quality Education SDG.

Sejalan dengan strategi UNIC untuk internasionalisasi dan penjangkauan global, dan telah mendirikan pusat studi regional di Athena, Yunani; Bukares, Rumania; dan Kota New York, New York, AS. Visi UNIC adalah untuk mendukung siswa secara global dan untuk meningkatkan kolaborasi akademik, penelitian dan industri dengan universitas dan perusahaan terkemuka di seluruh dunia.

UNIC mendirikan dan mengoperasikan sekolah kedokteran pertama dan terbesar di Siprus, bekerja sama dengan St George’s, University of London, satu-satunya universitas di Inggris yang didedikasikan untuk kedokteran, perawatan kesehatan, dan sains. UNIC juga menawarkan serangkaian gelar bersama yang inovatif dengan universitas terkemuka lainnya di Eropa.

UNIC juga menonjol untuk sejumlah universitas global pertama dalam inisiatif dinamisnya dalam teknologi cryptocurrency dan blockchain. Lebih khusus lagi, ini adalah universitas pertama di dunia yang: (a) menawarkan program studi dan gelar Master di bidang tersebut; (b) mengantarkan lulusan dari program jenis ini; (c) mempublikasikan sertifikat akademik dan diploma di blockchain.

University of Nicosia terdiri dari enam sekolah yang menawarkan lebih dari 100 program studi konvensional di kampus dan online, dengan kekuatan khusus di bidang kedokteran, ilmu kesehatan, ilmu pendidikan, blockchain, hukum, akuntansi, arsitektur, dan hubungan internasional. Faktanya, banyak dari program gelar dan departemen kami adalah yang pertama dari jenisnya di Siprus dan wilayah yang lebih luas. UNIC menyediakan lingkungan pendidikan yang sepenuhnya berpusat pada siswa digital yang mempromosikan inovasi pengajaran dan pembelajaran, yang terinspirasi oleh teknologi dan didorong oleh pedagogi.

UNIC mendirikan sekolah kedokteran pertama dan terbesar di Siprus. UNIC juga merupakan pemimpin global yang diakui di bidang tertentu, seperti inisiatif kampus yang sangat sukses dalam Teknologi Mata Uang Digital/Blockchain. Faktanya, kami adalah Universitas pertama di dunia yang menawarkan kursus dan gelar Master di bidang ini.

Sumber: timeshighereducation.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

University of Cyprus

cloudfront.net.jpg

University of Cyprus (UCY) yang berbasis di Nicosia, ibu kota Siprus, adalah institusi yang berpusat pada mahasiswa modern, beragam, dan berkembang yang didirikan hanya tiga dekade lalu. Berjuang untuk keunggulan dalam pendidikan, penelitian dan inovasi, telah menjadikannya salah satu lembaga terkemuka di Eropa, dibuktikan dengan peringkat yang terus meningkat (ditempatkan 601-700 di Daftar Shanghai 2020 dan 501-600 di Times Higher Education Rankings 2021). Bercita-cita untuk berfungsi sebagai mercusuar pemikiran ilmiah, keragaman, inklusivitas, kesetaraan dan kreativitas, UCY membayangkan masa depannya sebagai lembaga terkemuka di kawasan Eropa-Mediterania yang lebih luas.

Dengan sekitar 7.000 mahasiswa dan 800 anggota fakultas dan staf, UCY adalah universitas yang berkembang pesat dan pemberi kerja terbesar di Siprus untuk lulusan muda dan peneliti. Saat ini mempekerjakan sekitar 700 ilmuwan muda menggunakan dana penelitian eksternal. 8 fakultas dan 22 departemennya menawarkan berbagai program sarjana dan pascasarjana, sementara banyak peneliti yang dikutip memberikan UCY keunggulan. Semua program studi akademik berfungsi di bawah Sistem Transfer Kredit Eropa (ECTS), selanjutnya memberikan Suplemen Diploma dengan Label DS.

Siswa UCY dapat memperoleh manfaat dari infrastruktur canggihnya, biaya kuliah yang terjangkau, layanan dukungan siswa, beasiswa, dan tingkat kelayakan kerja yang tinggi setelah lulus baik di Siprus maupun di luar negeri. Mereka dapat belajar bahasa Yunani di School of Modern Greek, serta bahasa Spanyol dan Cina di Aula Cervantes di UCY dan Institut Konfusius di UCY. Mahasiswa UCY mendapatkan keuntungan dari harga transportasi umum yang lebih rendah, partisipasi mereka dalam klub mahasiswa dan konferensi internasional, sementara mereka memiliki kesempatan untuk pekerjaan paruh waktu.

UCY memiliki jaringan global dan secara aktif berkontribusi pada perkembangan ilmiah Eropa dan internasional. Pandangan internasionalnya menempatkannya di peringkat #84 di Universitas Dunia 200 Teratas di bawah 50 tahun Kategori Peringkat Universitas Dunia Times Higher Education 2021.

Sumber: timeshighereducation.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Tips Kuliah di Luar Negeri dari Alumni Universitas Bremen

platform.edu.jpg

Kuliah di luar negeri menjadi salah satu keinginan banyak pelajar di Indonesia. Namun, tak sedikit yang merasa kurang percaya diri karena persyaratan yang dibutuhkan.

Umumnya, kuliah di luar negeri membutuhkan kemampuan bahasa asing seperti bahasa Inggris. Persyaratan ini menjadi tantangan tersendiri bagi banyak pelajar Indonesia yang berkeinginan melanjutkan studi di luar negeri.

Selain itu, ada juga persyaratan lain yang kerap membuat pelajar kurang percaya diri yakni prestasi dan pengalaman organisasi.

Menurut alumni penerima beasiswa Universitas Bremen, Jerman, Joko Pamungkas, agar bisa meraih keinginan kuliah negeri, pelajar harus terus belajar dan berusaha.

“Kebanyakan orang agaknya memandang bahwa kuliah ke luar negeri dengan beasiswa itu hanya untuk “kaum terpilih” alias khusus bagi mereka yang cemerlang otaknya, cas cis cus bahasa Inggrisnya, seabrek prestasinya, dan lain sebagainya. Padahal, nggak juga. Kita yang biasa-biasa saja juga bisa mendapatkan beasiswa tersebut sepanjang kita mau dan terus berusaha,” ucapnya.

Untuk pelajar yang tidak percaya diri, Joko juga memberikan tipsnya agar keinginan kuliah di luar negeri bisa terus dicapai. Apa saja?

1. Meluruskan Niat

Joko mengatakan bahwa meluruskan niat adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Pelajar perlu tahu niat untuk kuliah di luar negeri itu karena apa.

“Niat yang baik akan membuka berbagai pintu keajaiban, khususnya apabila kita tidak yakin dengan kemampuan diri kita sendiri,” katanya.

Lulusan S1 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini juga menceritakan kisahnya saat menerima e-mail resmi dari Universitas Bremen yang menyatakan bahwa dia gagal memperoleh beasiswa DAAD (Jerman).

Saat itu, Joko menyadari bahwa sertifikat bahasa Inggris yang dilampirkan memang tidak diakui secara internasional.

“Saya pakai TOEFL ITP, mereka minta IELTS atau TOEFL iBT yang sekali tes biayanya sekitar dua juta. Skornya juga kecil: 500 pas maka pantas apabila saya gagal,” terangnya.

Mendapatkan pengumuman tersebut, niat Joko tidak hilang. Dia terus berusaha dan membenahi diri agar bisa lebih maksimal.

Kemudian beberapa minggu kemudian, sebuah e-mail resmi dari Universitas Bremen kembali didapatkan. E-mail tersebut menyatakan bahwa slot beasiswa masih tersisa satu dan mereka tertarik wawancara dengan Joko.

“Usai wawancara via Skype yang boleh dibilang nyaris tanpa persiapan karena waktu yang sangat mendadak, alhamdulillah saya lolos!” tuturnya.

2. Berusaha Meraih IPK yang Diperlukan

Jika pelajar memiliki keinginan kuliah di luar negeri maka harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Misalnya berusaha meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) yang diperlukan (biasanya minimal 3,00).

“Ini syarat administratif. Tipsnya saat kuliah, kerahkan seluruh usaha untuk mendapatkan nilai baik, meski mungkin kita tidak menyukai mata kuliah tersebut,” paparnya.

Selain itu, alumni Fakultas Biologi Unsoed juga menegaskan bahwa usaha yang dilakukan harus konsisten, terutama di bidang mata kuliah yang diminati.

3. Memiliki Kemampuan Bahasa Inggris beserta Pengalaman Kerja

Joko menyadari bahwa kemampuan bahasa inggris dan pengalaman kerja yang relevan adalah kunci untuk berkompetisi mendapatkan beasiswa ke luar negeri.

Menurutnya, pelajar tidak perlu merasa minder atau tidak percaya diri karena dengan terus berusaha konsisten, bisa mendapatkan hasil maksimal.

“Ingat, enggak harus jenius untuk bisa memiliki keempat hal tersebut. Cukup terus berusaha sambil percaya bahwa keunikan bidang yang kita geluti secara konsisten bisa menjadi modal untuk mengalahkan mereka yang jenius sekalipun,” pungkasnya.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

5 Jenderal di Indonesia Lulusan Luar Negeri

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan keterangan kepada wartawan usai dilantik menjadi Panglima TNI di area Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Presiden Joko Widodo melantik Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

Berkarier di dunia militer maupun kepolisian ternyata bukanlah halangan bagi beberapa tokoh di Indonesia untuk menyelesaikan pendidikan tinggi. Beberapa jenderal berpangkat di Indonesia bahkan bisa lulus di kampus luar negeri.

Tidak tanggung-tanggung, kampus terbaik di Asia seperti Nanyang Technological University (NTU) Singapura hingga kampus Harvard menjadi almamater para jenderal. Berikut rangkumannya dikutip dari lembaga bimbingan kuliah di luar negeri:

1. Susilo Bambang Yudhoyono

Jenderal bintang 4 Susilo Bambang Yudhoyono menempuh pendidikan militernya di Airborne and Ranger Course, dan Infantry Officer Advanced Course di Georgia, Amerika Serikat, serta kursus Anti Tank Weapon di Belgia dan Jerman.

Presiden Indonesia ke-6 ini kemudian meraih gelar Master of Arts in Business Management, Webster University, Amerika Serikat.

2. Letnan Jenderal TNI (Purn.) Agus Widjojo

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Agus Widjojo merupakan gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) sejak 15 April 2016 dan mantan wakil ketua MPR tahun 2001-2003.

Jenderal Bintang 3 ini meraih 3 gelar S2 dari Amerika serikat, di antaranya:

– Master of Military Arts and Science (MMAS) US Army Command and General College Fort Leavenworth, USA (1988).

– Master of Science in National Security (MSCNS), National Defense University, Fort Myers, Washington DC, USA (1994)

– Master of Public Administration (MPA), George Washington University, Washington DC, USA (1994)

3. Tito Karnavian

Jenderal Pol. (purn.) Tito Karnavian pernah mengenyam pendidikan Magister Ilmu Kepolisian di University of Exeter, Inggris pada 1993 dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996.

Menteri Dalam Negeri di pemerintahan Joko Widodo ini meraih gelar S3-nya di Nanyang Technological University, Singapura dengan predikat Magna Cum Laude pada 2013.

4. Luhut Binsar Panjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan merupakan lulusan terbaik Akademi Militer Nasional angkatan 1970 dan mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa. Jenderal TNI Luhut juga mendapatkan gelar Masters in Public Administration di The George Washington University, Amerika Serikat.

5. Andika Perkasa

Panglima TNI yang baru dilantik November 2021 lalu ternyata berhasil meraih tiga gelar S2 dan satu gelar S3 dari kampus top di Amerika. Gelar tersebut di antaranya adalah:

– M.A.dari The Military College of Vermont, Norwich University, Amerika Serikat (1999)

– MSc dari National War College, National Defense University, Amerika Serikat (2003)

– MPhil dari Harvard University, Amerika Serikat (2004)

– PhD dari The George Washington University, Washington D.C., AS (2005).

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Negara Favorit Mahasiswa Indonesia melanjutkan sekolah di Luar Negeri

ctfimages.intoglobal.jpg

Mahasiswa Indonesia rupanya memiliki negara tujuan paling difavoritkan dan paling tidak diminati untuk kuliah di luar negeri. Ketersediaan kesempatan untuk kuliah di luar negeri kini memang terbuka lebar. Ada banyak jenis beasiswa yang calon mahasiswa sarjana maupun pascasarjana dapat pilih.

Beberapa lembaga penyedia beasiswa luar negeri misalnya Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan RI, Fulbright Commission, Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University, dan lain sebagainya.

Negara mana sajakah yang dipilih mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi ke luar negeri?

Berikut ini merupakan daftar negara-negara yang paling diminati mahasiswa Indonesia untuk kuliah. Data yang dikutip dari UNESCO Institute of Statistics ini juga berisi jumlah mahasiswa Indonesia.

1. Australia: 13.880
2. Malaysia: 8.440
3. Amerika Serikat: 7.984
4. Jepang: 4.722
5. Inggris Raya: 3.087
6. Jerman: 2.460
7. Arab Saudi: 1.551
8. Belanda: 1.373
9. Turki: 1.218
10. Kanada: 1.101
11. Korea Selatan: 1.087
12. Prancis: 840
13. Selandia Baru: 765
14. Hong Kong, China: 669
15. Thailand: 410
16. India: 238
17. Italia: 176
18. Swedia: 175
19. Yordania: 168
20. Hongaria: 108
Keseluruhan jumlah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di luar negeri adalah 53.604 orang. Jumlah ini termasuk pada negara-negara yang tidak masuk dalam daftar di atas.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Tempat Kuliah di Luar Negeri yang Murah

media.istockphoto.jpeg

Beberapa negara dikenal sebagai tempat kuliah yang murah untuk para pelajar. Umumnya biaya yang terjangkau tersebut dihitung berdasarkan rata-rata anggaran yang dikeluarkan untuk akomodasi, program kuliah, hingga transportasi umum.

Berikut 8 negara yang dikenal sebagai tempat kuliah di luar negeri paling murah menurut Quacquarelli Symonds (QS) Top Universities:
1. Norwegia
Negara ini dikenal sebagai tujuan studi yang relatif terjangkau. Negara ini juga dikenal dengan kualitas hidup yang tinggi dan keindahan alam yang menakjubkan.

Di Norwegia juga tersedia program pengajaran bahasa Inggris di semua tingkat studi, ditambah banyaknya penduduk lokal yang mahir berbahasa Inggris. Hal ini akan memudahkan para pelajar yang ingin belajar bahasa Inggris di sini.

Untuk biaya hidup, rata-rata anggaran yang akan membutuhkan sekitar USD 17.200 atau Rp 240 juta (kurs 14.000) per tahun.

2. Taiwan
Menuju ke Asia ada Taiwan yang dikenal sebagai salah satu negara termurah untuk belajar di luar negeri. Misalnya, di National Taiwan University yang dikenal sebagai universitas terkemuka di negara ini dengan peringkat ke-72 dalam QS World University Rankings 2019.

Taiwan menawarkan kualitas hidup yang baik dengan biaya hidup yang relatif rendah. Rata-rata biaya akomodasi di sana sekitar USD 2.900 atau Rp 41 juta per tahun.

3. Malaysia
Negara tetangga Malaysia juga juga menjadi salah satu negara termurah untuk belajar di luar negeri, terutama dalam hal biaya hidup. Ibukotanya, Kuala Lumpur, menempati urutan pertama dalam hal keterjangkauan dalam QS Best Student Cities 2016.

Sebagian besar siswa di sana hanya membutuhkan sekitar USD 3.550 atau Rp 50 juta per tahun untuk hidup nyaman di Malaysia. Dalam hal biaya kuliah, rata-rata membayar USD 4.000 atau Rp 50 juta per tahun akademik, tetapi beberapa kursus bahkan lebih murah.

Malaysia juga merupakan rumah bagi sejumlah kampus cabang universitas internasional, seperti Universitas Nottingham Inggris atau Universitas Monash Australia, yang menawarkan kesempatan untuk memperoleh gelar yang diakreditasi oleh lembaga-lembaga ini dengan biaya lebih rendah.

4. Jerman
Jerman sangat terkenal di kalangan mahasiswa internasional karena banyak menawarkan universitas terkemuka dengan biaya yang relatif rendah dan kualitas hidup yang tinggi.

Di Jerman tidak ada biaya kuliah yang dibebankan di tingkat sarjana dan PhD di semua universitas negeri, tidak termasuk yang ada di Baden-Württemberg.

Untuk menutupi biaya hidup, rata-rata membutuhkan setidaknya USD 11.950 atau Rp 171 juta per tahun, tergantung pada gaya hidup, lokasi, dan kebiasaan belanja.

5. Prancis
Biaya kuliah di Prancis untuk siswa domestik dan internasional adalah sama. Biaya untuk program sarjana (lisensi) berkisar Rp 2,8 juta per tahun, program master sekitar Rp 4 juta per tahun, dan program doktor hanya berkisar 6 juta per tahun.

Sama dengan negara lain, biaya hidup akan menjadi yang tertinggi ketika di ibu kota. Meski begitu, Paris pernah dinobatkan sebagai kota pelajar nomor satu dunia empat kali berturut-turut (dan saat ini berada di urutan kelima).

6. Meksiko
Penuh dengan budaya yang menarik dan unik untuk dijelajahi, Meksiko adalah salah satu negara yang paling banyak dikunjungi di Amerika Latin, dan memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada siswa internasional.

Biaya kuliah di sana bervariasi, dengan universitas swasta mengenakan biaya lebih besar, dan rata-rata sekitar USD 6,300 atau Rp 90 juta per tahun.

Sementara untuk biaya hidup, rata-rata berkisar Rp 92 juta tapi untuk di di ibu kota, Mexico City biaya hidup bertambah hingga sekitar Rp 132 juta.

7. India
Di Asia ada lagi tempat kuliah dengan biaya hidup sangat terjangkau yakni India. Perjalanan sekali jalan menggunakan transportasi umum di sana dikenal murah.

Untuk biaya kuliah bervariasi tergantung pada tingkat studi dan universitas. Tetapi biasanya tidak lebih tinggi dari Rp 112 juta per tahun.

8. Argentina
Argentina juga dianggap sebagai salah satu negara teraman di kawasan ini dan dikenal karena budayanya yang menyenangkan dan identitas nasionalnya yang penuh gairah.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami