Raih Beasiswa di Ceko: Lolos Tanpa Ujian Seleksi

Kisah Inspiratif Mahasiswa RI Raih Beasiswa di Ceko: Lolos Tanpa Ujian Seleksi

Mahasiswa asal Indonesia di Ceko bernama Surya Gentha Akmal patut diacungi jempol. Sebab, ia berhasil mendapatkan beasiswa mahasiswa PhD bidang studi Applied Zoology dengan fokus keilmuan pada biota native, non-native, dan invasive alien species di Czech University of Life Sciences Prague di Ceko.

Pria yang akrab disapa Gentha ini pun menceritakan bagaimana ia mendapatkan beasiswa di Ceko dalam Program Lipsus detikcom dengan PPID (PPI Dunia).

“Saya mendapatkan beasiswa ČZU Doctoral Scholarship adalah implementasi dari MoU antara IPB University dengan Czech University of Life Sciences Prague. Kerja sama tersebut di inisiasi oleh Dr. Yonvitner yang merupakan pembimbing sekaligus sebagai mentor saya di IPB University,”.

Gentha juga bercerita bahwa dirinya berhasil menjadi mahasiswa PhD tanpa ujian seleksi. Saat itu Ia direkomendasikan oleh Luky Adrianto, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB dan Lukáš Kalous Wakil Dekan Faculty of Agrobiology and Natural Resources, ČZU.

“Dalam mendapatkan beasiswa ČZU Doctoral Scholarship, saya direkomendasikan oleh Prof. Ing. Jiří Patoka. Berdasarkan rekam jejak studi dan progres studi saya di ČZU. Perjuangan mendapatkan beasiswa ini hampir satu tahun dari 2019 dan akhirnya saya berangkat ke Republik Ceko untuk studi pada September 2020,” papar mahasiswa Departemen Zoology and Fisheries ini.

Rupanya untuk berkuliah di luar negeri, Gentha tak asal memilih negara. Alasan dirinya menerima beasiswa di Ceko karena Republik Ceko punya sejarah pendidikan yang panjang, Institusi Perguruan Tinggi Tertua di Eropa Tengah telah berdiri di Republik Ceko sejak tahun 1348.

Menurutnya, sistem pendidikan yang dibangun kurang lebih 673 tahun yang lalu telah terstruktur dengan sangat baik dan mumpuni. Sehingga, alasan kuat Gentha terbang ke Ceko adalah banyaknya pemikir-pemikir dan ilmuan-ilmuan andal dunia di sana.

Sedangkan untuk pemilihan jurusan, diakui Gentha karena kesesuaiannya dengan latar belakang keilmuan sebelumnya. “Saya adalah seorang peneliti yang fokus pada bidang tersebut dan ingin mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi dari keilmuan yang saya tekuni dari ahli-ahlinya langsung,” papar Gentha.

Tak lupa ia membagikan tips untuk mendapatkan beasiswa di Ceko. Baginya, yang paling penting menurut Gentha adalah tidak malu bertanya dan mencari informasi dari sumber yang tepat mengenai beasiswa.

“Buat list daftar beasiswa yang diminati, persiapkan dari jauh-jauh hari, susun timetable, lengkapi semua persyaratan dengan detail dan yang paling penting adalah persiapkan mental dan fisik untuk apapun yang terjadi,” cerita Gentha.

Gentha juga berpesan Ketika tidak mendapatkan beasiswa di Ceko untuk memperbaiki kesalahan, menjadikannya sebagai pengalaman dan terus bergerak maju untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Raih Beasiswa di Kampus Almamater Albert Einstein

Kisah Inspiratif

Kisah inspiratif meraih beasiswa datang dari Choirul Anam. Anam kuliah di kampus almamater Albert Einstein yakni Charles University di Ceko.

Albert Einstein adalah ilmuwan fisika yang terkenal berkat teori umum relativitasnya, yang dikenal dengan rumus E=MC². Melansir situs resmi kampus Charles, ilmuwan asal Jerman tersebut lulus menjadi profesor fisika teoretis di Universitas Charles University pada sekitar tahun 1911.

 lain yang kebanyakan mendapatkan beasiswa dari program khusus di luar kampus, Anam justru mendapatkan beasiswa langsung dari Charles University, tempat kuliahnya saat ini.

“Kalau di Charles saya mendapatkan beasiswa penuh dari kampus. Jadi kuliahnya gratis bahkan mendapat gaji untuk penelitian setiap bulan,” terang koordinator PPI Dunia ini.

Kisahnya dalam meraih beasiswa juga diakui Anam melalui jalan yang cukup panjang. Berawal dari tesis saat menempuh gelar magister kebijakan publik di Universitas Indonesia.

“Saat itu tesis saya tentang dampak akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana desa terhadap kemiskinan dipilih oleh UI untuk mengikuti seminar internasional di UGM. Lalu pasca seminar, saya didorong oleh profesor-profesor untuk melanjutkan studi dan mendalami penelitian saya,” papar pria yang akrab disapa Cak Anam ini.

Atas dukungan yang kuat, Anam akhirnya mencoba mengirimkan proposal penelitiannya ke profesor-profesor dari ratusan kampus terbaik di dunia. Termasuk di dalamnya ada Charles University.

Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 7 negara tertarik dengan penelitian yang diajukan Anam. Bahkan banyak profesor yang pada akhirnya mengajukan diri untuk mendampingi penelitiannya untuk meraih beasiswa.

“Alhamdulillah saat itu ada USA, UK, Denmark, Belanda, Prancis, Jerman, dan Ceko. Namun, setelah saya memperdalam diskusi dan saya lihat kampus-kampusnya, akhirnya saya fokus ke Charles karena mereka yang paling terlihat minat dengan penelitian saya,” jelasnya.

Tak hanya daya tarik kampus almamater Albert Einstein saja, Anam juga mengakui bahwa Charles University-lah yang saat itu justru menawarkan diri sebagai pendamping penelitiannya. Maka dari itu Sarjana Akuntansi Universitas Indonesia ini akhirnya mantap memilih kampus yang berada di pusat kota Praha ini.

Selain perjalanan yang cukup panjang dalam meraih beasiswa, Anam juga memiliki tugas sebagai seorang Koordinator PPI Dunia setelah sebelumnya menjadi Ketua PPI Ceko.

Sebagai koordinator, Anam pun menaruh harapan bahwa PPI Dunia baik di Ceko maupun di negara lain bisa memberi dampak nyata untuk negara Indonesia ke depan.

“PPI sendiri kan berdiri pada era Bung Hatta ketika kuliah di Amsterdam tahun 1921-1922 yang secara resmi ada perhimpunan pelajarnya pada tahun 1925. Pada saat itu mahasiswa yang berkuliah di luar negeri memiliki gagasan bahwa Indonesia bisa merdeka dan lebih maju,” papar Anam.

Di akhir ceritanya kepada detikEdu, Anam menambahkan bahwa dia ingin mendorong mahasiswa penerima beasiswa yang ada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia setelah lulus kuliah. Hal ini demi kemajuan bangsa.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Mahasiswa asal depok Kuliah di Prancis

studying-in-france.jpg

Muhammad Idham Habibie merupakan mahasiswa S3 asal Indonesia yang kuliah di Prancis yakni INSA Lyon (The Institut National des Sciences Appliquées de Lyon) melalui beasiswa program INRIA (National Institute for Research in Digital Science and Technology).


Selama berkuliah di Prancis, Idham menceritakan pengalamannya kepada detikEdu (19/05) dalam program Lipsus detikcom dengan PPID (PPI Dunia). Termasuk budaya membaca yang menjadi perhatiannya.


“Kalau budaya yang aku liat pertama orang-orang di sini sangat gemar membaca dan sadar literasi. Perpustakaan selalu penuh setelah masa new normal,” terang mahasiswa Jurusan Telekomunikasi ini.


Pria asal Depok, Jawa Barat ini menambahkan bahwa kebiasaan membaca itu sangat berbeda dengan di Indonesia yang lebih sering membaca melalui gadget.


Bahkan yang menurutnya, ketika orang Prancis mendapatkan informasi tentang pengetahuan, mereka mencari sumbernya langsung di buku-buku. Kebiasaan itu yang membuatnya juga memiliki kebiasaan baru selama di Prancis.

“Di sini (Prancis) lebih banyak diskusi dan membaca banyak buku. Jadi saya juga harus beradaptasi dengan itu karena sebelumnya mungkin saya membaca informasi hanya melalui handphone saja tanpa membaca dari sumbernya,” lanjutnya.


Bahkan Idham menemukan hal unik selama di Prancis saat berjalan-jalan di mana banyak toko elektronik yang menyandingkan barang elektronik dengan buku-buku.

Beda halnya dengan di Indonesia di mana tempat-tempat yang menjual barang tertentu biasanya disandingkan dengan makanan sebagai pelengkap, justru di Prancis pelengkapnya adalah buku-buku.


“Pada saat saya ke toko elektronik, saya biasa melihat ada minuman di dalam kulkas atau makanan ringan sebagai pelengkap tapi di sini banyak sekali buku-buku. Bahkan di toko seperti Toserba gitu mereka melengkapi dagangannya dengan rak buku-buku,” papar lulusan S2 University College London.


Dengan kehidupan literasi yang kuat, Idham merasa memiliki lingkungan yang juga mendukungnya untuk banyak membaca dan melakukan penelitian sebagai penunjang selama kuliah di Prancis.


Apalagi sistem kuliah di Prancis juga diakui Idham mengharuskan mahasiswa belajar sendiri dan membaca banyak literasi. Baik untuk penelitian ataupun diskusi dengan Profesor, membaca buku sangat diperlukan selama berkuliah.


“Sikap seperti itu bagus banget. Di mana-mana ada buku dan itu tidak selalu bertema serius tapi banyak juga buku-buku yang mudah dipahami,” jelas Idham.


Di akhir ceritanya kepada detikEdu, selama tinggal dan kuliah di Prancis kurang lebih 9 bulan, Idham mengaku sangat takjub dengan kebiasaan membaca buku orang-orang Prancis. Dia juga berharap kebiasaan itu suatu saat bisa menjadi kebiasaan orang-orang Indonesia.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Beasiswa Tanoto Foundation 2022

Beasiswa Tanoto Foundation 2022 terbuka untuk berbagai disiplin ilmu. Asalkan pelamar merupakan mahasiswa dari universitas mitra yang ditetapkan Tanoto Foundation.
Ada banyak manfaat yang disediakan Tanoto Foundation bagi penerima beasiswa. Di antaranya adalah biaya kuliah penuh sejak perjanjian ditandatangani sampai dengan semester VIII (delapan). Uang kuliah akan ditransfer ke rekening Perguruan Tinggi. Selain itu diberikan tunjangan hidup bulanan yang dibayarkan langsung ke rekening penerima beasiswa.
Keuntungan lainnya, penerima beasiswa akan mengikuti program pengembangan kepemimpinan yang terstruktur dalam kurikulum program TELADAN, serta memperoleh dukungan untuk mengikuti kegiatan pengayaan yang disebut sebagai Lingkaran Pengembangan TELADAN. Tidak itu saja, setelah lulus, perain beasiswa Tanoto akan bergabung bersama dengan jaringan alumni program TELADAN yang tersebar di berbagai daerah dan di belahan dunia lainnya.

Mitra Perguruan Tinggi Program TELADAN:

  1. Universitas Indonesia, Depok
  2. Institut Pertanian Bogor
  3. Institut Teknologi Bandung
  4. Universitas Andalas
  5. Universitas Brawijaya
  6. Universitas Diponegoro
  7. Universitas Gadjah Mada
  8. Universitas Indonesia
  9. Universitas Riau
  10. Universitas Sumatera Utara

Persyaratan: 

1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Terdaftar sebagai mahasiswa reguler semester pertama di salah satu perguruan tinggi mitra program TELADAN
3. Memiliki prestasi akademik yang baik (minimum nilai rata-rata rapor Kelas XII SMA/SMK/MA adalah 8 dari skala 10)
4. Memiliki prestasi non-akademik, pengalaman organisasi kesiswaan, komunitas sosial, atau terkait lainnya
5. Menunjukkan potensi kepemimpinan yang kuat serta berkomitmen untuk berkontribusi pada masyarakat dan pembangunan bangsa
6. Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa lainnya akan menjadi nilai tambah
7. Sedang tidak menerima beasiswa atau mengikuti program dukungan finansial dari pemerintah maupun lembaga lainnya, dan bersedia tidak menerima beasiswa atau program finansial lainnya ataupun program pengembangan kepemimpinan sejenis apabila terpilih dalam program TELADAN
8. Mendaftarkan diri secara online pada website Tanoto Foundation. Pendaftaran dibuka dari tanggal 17 Agustus 2021 sampai dengan 30 September 2021

Pendaftaran: Pendaftaran beasiswa TELADAN Tanoto Foundation 2022 dilakukan secara online. Siapkan alamat email aktif yang akan digunakan untuk mendaftar. Siapkan pula scan dokumen aplikasi yang diminta, seperti ijazah, kartu tanda mahasiswa, KTP, dll (tertera di formulir pendaftaran).
Berikutnya isi Formulir Pendaftaran dari Tanoto Foundation secara lengkap dan unggah semua dokumen aplikasi yang telah dipersiapkan. 
Pendaftaran online beasiswa Tanoto Foundation dibuka mulai 17 Agustus hingga 30 September 2021. 

Sumber: beasiswapascasarjana.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Dapat Beasiswa 15 Juta per Bulan di Belanda

cdn-almjc.nitrocdn.png

Mendapatkan beasiswa merupakan keinginan bagi sebagian orang. Tak tanggung-tanggung mahasiswa RI ini mendapatkan beasiswa ke Belanda sebesar 15 juta per bulan.

Maulia Mahirani berhasil mendapatkan beasiswa ke Belanda untuk melanjutkan studi masternya. Ia berkesempatan untuk berkuliah di Universitas Twente.

Maulia sendiri mengambil jurusan Geo-Information Science and Earth Observation with Specialization in Land Administration. Jurusan ini adalah sebuah jurusan yang mempelajari tentang cara menganalisa sebuah data yang ada di atas maupun di bawah permukaan bumi tanpa melakukan kontak langsung.

“Kurang lebihnya (belajar) bagaimana cara mengoleksi dan menganalisa sebuah data di atas maupun di bawah permukaan bumi tanpa melakukan kontak langsung terhadapnya,” kata Maulia yang dikutip dari laman HaiBunda.

Maulia juga menceritakan uang saku yang didapat sebesar 900 Euro atau sebesar Rp 15 juta setiap bulannya.

“Kalau mengenai beasiswa kalian bisa langsung buka websitenya di studyinholland.nl. Aku dapat 900 Euro (Rp15 juta) per bulan, biaya kuliah dan juga asuransi,” kisah Maulia.

Selain itu selama menempuh beasiswa di Belanda sistem pendidikannya pun menggunakan sistem blok.

“Jadi dalam satu tahun akademik itu kita punya 4 blok yang quarter gitu disebutnya. Setiap blok itu kita ujian. Jadi kalau punya 4 blok sama saja kita ujiannya 4 kali. Dan satu blok-nya itu ada dua modul,” tutur Maulia.

“Cukup unik sih karena enggak pakai sistem semester gitu,” kata Maulia.

Maulia juga menjelaskan di Belanda masih menerapkan sistem lockdown. Maulia harus berkuliah secara online. Ketika ia bosen, ia pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan.

Maulia sendiri tinggal di kota Enschede, Bunda. Kota ini terletak di daerah timur Belanda dan sangat dekat dengan Jerman. Karena itu, orang yang tinggal di kota ini bisa berkomunikasi dengan Bahasa Belanda, Bahasa Jerman, dan tentunya Bahasa Inggris.

“Salah satu hiburanku saat pandemi dan lockdown ini adalah pergi ke open market. Di kota Enschede ini, open market (pasar) sendiri bukanya seminggu dua kali. Hari Sabtu dan hari Selasa,” cerita Maulia.

Maulia juga menceritakan jika sistem pembayarannya non tunai. Di pasar ini juga ada sebuah truk yang menjual makanan khas Indonesia, lho. Pembelinya sendiri banyak yang merupakan orang Belanda.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Beasiswa S2 di University of Lausanne

scholarship-positions.jpg

Setiap tahun ada sekitar 10 kandidat diterima melalui program hibah S2 di UNIL. Kriteria pelamar yang dicari di antaranya memiliki prestasi akademik serta membutuhkan dukungan keuangan untuk melanjutkan kuliah S2. Beasiswa akan diberikan mulai 15 September untuk tahun akademik yang dimulai 2022.

Beasiswa bisa dipergunakan untuk studi di semua program master University of Lausanne dengan pengecualian program berikut:

– Master from the School of Medicine
– Master of education
– Master of Law from the Universities of Zurich and Lausanne
– Master of criminal Law, magistracy specialism
– Master of Science in Physical Education and Sports Didactics- Master of Science in Health sciences
– All MASs (PhD programmes)

Untuk gelar Master of Law pelamar dapat mendaftar di dua jurusan dari tujuh jurusan yang tersedia, yakni: “International and Comparative Law” dan “legal theory.”

Pendaftaran:
Lengkapi formulir aplikasi beasiswa UNIL Master’s Grants beserta daftar dokumen aplikasi yang tertera di laman University of Lausanne tersebut (bagian bawah). Pengajuan beasiswa ini sudah termasuk pendaftaran ke program master di University of Lausanne. Tidak perlu aplikasi terpisah. Karena itu, Anda sebaiknya mengetahui program master apa yang akan dilamar di kampus Swiss ini. Link program master tertera di atas.

Setelah melengkapi formulir aplikasi beserta dokumen yang diminta, lalu kirim semua berkas via pos ke alamat berikut:

Université de Lausanne
Service des affaires sociales et de la mobilité étudiante (SASME)
Bâtiment Unicentre
CH – 1015 Lausanne
Switzerland

Dokumen aplikasi diterima paling lambat 1 November 2021 untuk tahun akademik 2022 – 2023.

Aplikasi akan diperiksa oleh rektorat universitas untuk menentukan apakah kandidat dapat diterima. Selanjutnya aplikasi akan diteruskan oleh SASME ke fakultas. Pihak fakultas akan kembali memilih aplikasi dan memberitahukan hasil penilaian mereka kepada SASME. Para kandidat terpilih akan diberitahukan oleh SASME secara tertulis dari keputusan UNIL ini awal April 2022.

Sumber: beasiswapascasarjana.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami