
Turkiye Burslari Scholarship 2022 baru saja membuka pendaftaran pada 10 Januari lalu. Beasiswa ini menjadi salah satu beasiswa favorit karena memberikan biaya pendidikan penuh hingga tunjangan lengkap. Muhammad Fawwaz Syafiq Rizqullah, mahasiswa asal Indonesia yang menjadi salah satu penerima beasiswa Turkiye Burslari Scholarship.
Saat ditanya mengapa Turki menjadi negara pilihan untuk melanjutkan studi S2, Fawwaz menyebutkan bahwa standar pendidikan di Turki memiliki kualitas baik karena saat ini sudah menggunakan standar Eropa. Turki merupakan negara yang mampu memberikan banyak perspektif dan pengalaman berharga.
Letak geografis Turki yang sangat strategis di mana sebagian wilayahnya adalah Asia dan sebagian yang lain adalah Eropa juga membuat Turki menjadi negara yang kaya akan budaya, pemikiran, dan tentunya sejarah yang tidak bisa didapatkan di negara lain. “Dan itu benar adanya, ketika setibanya di Turki saya disajikan begitu banyak akan keragaman budaya, peninggalan-peninggalan sejarah, perspektif yang tentunya menjadi hal yang begitu berharga yang hanya bisa didapatkan ketika kita mengenyam pendidikan di Turki,” paparnya.
Tak hanya menjadi negara yang potensial untuk melanjutkan studi, Fawwaz bercerita bahwa banyak kegiatan yang bisa dilakukan di luar kampus. Bila kini wisata ke Turki dari Indonesia bisa menghabiskan biaya puluhan juta, dengan kuliah di sana melalui jalur beasiswa, Fawwaz bisa dengan leluasa menjelajahi wisata budaya dan sejarah Turki yang kaya. “Kesempatan untuk menjelajahi kota-kota bersejarah di Turki terbuka lebar sehingga sekarang bukan hanya mendengar, tapi juga bisa menyaksikan bagaimana sejarah yang terjadi ratusan tahun yang lalu kita bisa saksikan peninggalan dan juga bukti nyatanya,” ungkapnya.
Meski begitu, Fawwaz juga bercerita bahwa ia sempat mengalami sejumlah tantangan saat pertama kali sampai di Turki. Salah satunya ialah perbedaan bahasa, yang mana seluruh administrasi dan kehidupan sehari-hari harus menggunakan bahasa Turki. “Di awal sedikit sulit karena belum bisa dan tidak paham sama sekali bahasa Turki, tapi setelah mampu berbahasa Turki maka Turki akan menjadi tempat yang nyaman untuk dijadikan tempat untuk belajar,” paparnya. Untungnya, Turkiye Burslari Scholarship memberikan biaya kursus bahasa Turki selama satu tahun.
Hal lain yang membuatnya terasa lebih mudah menghadapi ragam tantangan ialah karena adanya dukungan dari mahasiswa asal Indonesia lainnya yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki. “PPI itu seperti kakak bagi mahasiswa baru ketika baru tiba di Turki. Dari awal sebelum keberangkatan PPI sudah memberikan banyak informasi terkait bagaimana persiapan dan juga berbagai informasi yang dibutuhkan sebelum keberangkatan. Setelah tiba kita diberikan sambutan dan juga tentunya menjadi pengawal kita selama baru tiba di negara orang lain yang kita tidak tahu sebelumnya,” ujarnya.
Persiapan hingga kiat lolos beasiswa Turkiye Burslari
Fawwaz yang kini berkuliah di Universitas Ankara mengaku sudah sejak lama tertarik untuk mendaftar Turkiye Burslari Scholarship, bahkan sejak duduk di semester 4 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ada sejumlah alasan yang membuatnya tertarik untuk mendaftar beasiswa ini, seperti fasilitas yang lengkap, proses seleksi beasiswa yang cenderung lebih mudah, negara yang muslim friendly, dukungan untuk belajar bahasa baru, termasuk jalan berkarier sebagai akademisi di bidang Peace, foreign policy & Islamic World. Bahkan, lanjut dia, besaran beasiswa yang diberikan sangat cukup untuk kebutuhan selama satu bulan. “Selama tinggal di asrama diberikan makan dua kali sehari yaitu pagi dan malam, dan untuk makan siangnya diberikan subsidi di kampus yang mana setiap mahasiswa hanya membayar 2,5 TL atau sebesar Rp 2.600. Jadi, hanya kebutuhan transportasi dan paket internet yang benar-benar menjadi kebutuhan selama satu bulan itu,” ungkapnya. Selain biaya kuliah hingga lulus dan biaya kebutuhan hidup setiap bulan, ia juga mengatakan bahwa Turkiye Burslari Scholarship memberikan fasilitas yang lengkap bagi seluruh awardee.
Termasuk bertanya kepada awardee terdahulu dengan kirim email atau menghubungi dengan DM Instagram. Setelah lulus S2, nanti Fawwaz berkeinginan untuk langsung melanjutkan studi S3 di negara lain. Dan setelah itu, kata dia, akan kembali ke Indonesia untuk berkontribusi untuk memajukan bangsa dan negara dari berbagai ilmu dan pengalaman yang sudah didapatkan termasuk pengalaman selama berkuliah di Turki. “Saya yakin bahwa apa yang saya lakukan hari ini di Turki akan menjadi salah satu pengalaman berharga yang akhirnya bermanfaat untuk masa depan saya yang semoga manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang terutama masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Sumber: kompas.com
Email: info@konsultanpendidikan.com