Universitas Teknologi Eindhoven di Belanda

easyuni.jpg

Terletak di jantung kawasan industri berteknologi tinggi Belanda, Universitas Teknologi Eindhoven telah memainkan peran besar dalam mendorong ekonomi pengetahuan Belanda selama enam dekade terakhir.

Universitas, yang dikenal sebagai TUE, awalnya didirikan pada tahun 1956 untuk memasok raksasa elektronik Philips dengan lulusan berketerampilan tinggi yang dibutuhkan untuk laboratoriumnya yang terkenal, yang kemudian menciptakan kaset audio dan video, pemutar CD dan laserdisc pertama.

Hubungannya yang cukup besar dengan Philips tetap penting, tetapi hubungan TUE dengan bisnis lain di area yang disebut ‘Brainport’ – setara dengan Silicon Valley di Belanda – bisa dibilang sama pentingnya di abad ke-21. Daerah ini merupakan rumah perusahaan ASML, NXP, DAF Trucks dan DSM, serta beberapa lembaga R&D Belanda, dan merupakan kawasan Eropa dengan jumlah paten tertinggi.

Di antara kelompok penelitian TUE yang memiliki hubungan substansial dengan industri yang berbasis di TUE adalah Intelligent Lighting Institute, Data Science Center Eindhoven, Institute for Complex Molecular Systems, dan kelompok Material Technology.

Bidang penelitian utamanya meliputi sistem otomotif, teknologi telekomunikasi broadband, sistem informasi dan komunikasi, rekayasa nano, plasma dan polimer, dengan bidang penelitian utamanya diidentifikasi sebagai energi, kesehatan, dan mobilitas cerdas.

Keahliannya dalam robotika telah ditunjukkan oleh kesuksesan TUE yang berkelanjutan di RoboCup, di mana robot sepak bola yang dibuat oleh universitas di seluruh dunia bersaing untuk meraih kejayaan. TUE meraih gelar dunia ketiganya pada Juli 2019 setelah mencapai final kesembilan berturut-turut.

Mahasiswanya juga mendapat perhatian media nasional karena menciptakan kafe ‘drone’ pertama di dunia pada tahun 2016, di mana minuman beralkohol disajikan dengan menerbangkan ‘pelayan drone’.

Area lain di mana TUE unggul termasuk ilmu data, sistem teknologi tinggi, dan integrasi fotonik.

Terletak di jantung Eindhoven, universitas berukuran sedang ini memiliki sekitar 5.000 mahasiswa sarjana, 3.200 mahasiswa magister, dan 1.200 kandidat doktor. Universitas menawarkan kursus dalam bahasa Inggris dan Belanda, serta bahasa Belanda untuk pemula bagi siswa internasional.

Olahraga memainkan peran sentral dalam kehidupan kampus, dengan universitas menawarkan akses ke 70 olahraga yang berbeda melalui berbagai perkumpulan mahasiswa, yang meliputi pendakian gunung, taekwondo, selancar angin, dan snowboarding.

Perpustakaan TUE yang telah direnovasi, terletak di gedung MetaForum di tengah kampus, juga menyediakan hampir 1.000 kursi belajar, yang masing-masing dilengkapi dengan akses internet nirkabel.

Sumber: timeshighereducation.com

Alamat Lengkap Kami

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Universitas Friedrich Schiller Jena di Jerman

api.mygermanuniversity.png

Universitas Friedrich Schiller Jena adalah universitas negeri yang berlokasi di Jena, Jerman. Didirikan pada tahun 1558 dan berdiri sebagai salah satu universitas tertua di Jerman. Sebelumnya dikenal sebagai Universitas Jena, namanya diubah menjadi Friedrich Schiller, seorang penulis, penyair, filsuf, dan sejarawan Jerman.

Ada 10 fakultas di universitas yang menawarkan 200 program gelar yang berbeda di tingkat sarjana, pascasarjana dan diploma, dan siswa dapat belajar dalam bahasa Inggris dan Jerman. Fakultas tersebut adalah: seni; seni dan Desain; ilmu biologi; kimia dan ilmu bumi; ekonomi dan administrasi bisnis; hukum; matematika dan ilmu komputer; fisika dan astronomi; ilmu sosial dan perilaku dan teologi.

Ada Akademi Pascasarjana dengan Rumah Peneliti Muda, di mana siswa memiliki akses ke dukungan dan sumber daya. University of Jena memiliki beberapa kemitraan internasional, menawarkan siswa untuk belajar di luar negeri selama mereka di universitas.

Universitas ini memiliki banyak alumni terkenal termasuk sosiolog Karl Marx, politisi Robert Ley, dan ilmuwan Hans Berger.

Jena sendiri telah menjadi kota universitas, dengan jumlah mahasiswa sekitar 20 persen dari populasi, menjadikannya tempat yang muda dan bersemangat. Pada abad ke-20, Jena dianggap sebagai pemimpin dalam industri optik, dengan perusahaan seperti Carl Zeiss dan Jenoptik didirikan di sana. Sekarang, kota ini dikenal dengan fokus penelitian teknologi tinggi, dengan perusahaan optik masih memimpin kota, di samping rekayasa perangkat lunak dan bioteknologi. Jena juga terkenal dengan anggreknya, dengan turis mengikuti tur berpemandu untuk melihat bunga-bunga indah.

Kota ini menawarkan warisan sejarah dan budaya yang luas, dengan situs-situs termasuk Schillers Garten House, rumah musim panas Friedrich Schiller, serta museum optik Jena. Landmark berbeda lainnya termasuk balai kota gothic, Jen Tower, dan bekas pabrik Carl Zeiss.

Sumber: timeshighereducation.com

Alamat Lengkap Kami

Email:  info@konsultanpendidikan.com