Universitas Osaka didirikan pada tahun 1931, ketika Fakultas Kedokteran Prefektur Osaka menjadi Universitas Kekaisaran Osaka. Perubahan ini merupakan bagian dari kebijakan nasional di Jepang dimana beberapa universitas imperal didirikan sebagai pusat pendidikan tinggi dan penelitian. Awalnya universitas ini memiliki dua fakultas – Kedokteran dan Sains – yang meningkat menjadi tiga pada tahun 1933 dengan penambahan Teknik, dan lima pada tahun 1949 dengan penambahan Fakultas Sastra dan Fakultas Ekonomi ketika universitas tersebut menjadi Universitas Osaka setelah Perang Dunia Kedua.
Saat ini, Universitas Osaka memiliki 11 sekolah sarjana, 16 sekolah pascasarjana – termasuk Kebijakan Publik Internasional dan Biosains Perbatasan – lima lembaga penelitian, dua rumah sakit universitas, dan tiga fasilitas penggunaan bersama nasional, termasuk Pusat Penelitian Fisika Nuklir dan Pusat Cybermedia. Ini adalah salah satu dari dua universitas nasional yang memiliki School of Foreign Studies, dan merupakan universitas nasional terbesar di Jepang. Universitas ini tersebar di empat kampus – Suita, Toyonaka, Minoh, dan Nakanoshima – dan merupakan rumah bagi lebih dari 15.000 sarjana, 8.000 lulusan, dan 2.000 mahasiswa internasional, yang sebagian besar adalah lulusan.
Mahasiswa diajar oleh staf akademik kurang dari 3.200, dengan 3.645 staf paruh waktu. Alumni terkemuka termasuk Peraih Nobel Fisika Hideki Yukawa, Akira Yoshino, penemu baterai lithium-ion, dan pendiri Sony Akio Morita. Osaka adalah kota industri di wilayah Kansai Jepang yang disebut “Manchester of the Orient”. Ini adalah kota terbesar kedua di Jepang setelah Tokyo dan memiliki populasi 19 juta.
Sumber: timeshighereducation.com
Email: info@konsultanpendidikan.com
Published by