Universitas Tokushima terletak di Tokushima, ibu kota Prefektur Tokushima di pulau Shikoku di Jepang.
Lembaga ini dapat menelusuri asal-usulnya hingga berdirinya Sekolah Normal Tokushima Kisei pada tahun 1876. Pada tahun 1949, enam sekolah dan fasilitas pendidikan yang ada bergabung membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai Universitas Tokushima. Universitas tersebut mengatakan visinya adalah untuk “mencari kebenaran, menciptakan pengetahuan, dan mewarisi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya terkemuka dengan semangat kemandirian dan otonomi”.
Universitas ini bertujuan untuk menjadi “universitas global”, dan untuk “membangun masyarakat yang kuat dan sejahtera”.
Siswa dapat belajar di tujuh sekolah pascasarjana yang tersebar di tiga kampus utama yang mencakup lahan seluas sekitar 70 hektar: Shinkura, terletak di dekat pelabuhan kapal pesiar yang indah; Josanjima, berbasis di muara sungai Tokushima sepanjang 1,3 km; dan Kuramoto, yang menawarkan pemandangan Gunung Bizan yang terkenal dengan pohon sakuranya.
Kampus Josanjima menampung fakultas seni dan sains terpadu, sains dan teknologi serta biosains dan bioindustri, serta sekolah pascasarjana seni dan sains terpadu serta teknologi dan sains canggih. Sementara itu, kampus Kuramoto menampung fakultas kedokteran, kedokteran gigi, dan ilmu farmasi, serta sekolah pascasarjana ilmu kedokteran, ilmu mulut, ilmu farmasi, nutrisi dan biosains, serta ilmu kesehatan.
Universitas ini telah mengembangkan hubungan yang kuat dengan lebih dari 70 institusi pendidikan tinggi di Eropa dan Asia. Ini termasuk Universitas Bordeaux di Perancis, Universitas Nasional Seoul di Korea dan Universitas Monash di Australia.
Universitas Tokushima telah menjadi rumah bagi beberapa ilmuwan paling terkemuka saat ini seperti insinyur Shuji Nakamura, yang menemukan dioda pemancar cahaya biru (LED), dan fisikawan Shigenori Maruyama yang merupakan penerima Hadiah Nobel Fisika tahun 2014. .
Sumber: timeshighereducation.com
Email: info@konsultanpendidikan.com
Published by