Boediono, Vice-President of Indonesia
Siapa sih yang gak kenal pak Boediono, wakil presiden negara kita (Indonesia tercinta) yang namanya tersohor di seluruh plosok negeri. Kalau gak kenal itu mah kebangetan banget, tempat tinggalnya pasti dipertanyakan 😀 *kidding.
Yap, pak Boediono, sang pemegang amanah penting di Negeri kita, ternyata punya latar belakang pendidikan yang bisa dicontoh. Sebagai warga negara yang mau maju, kita ga hanya tahu namanya saja, melainkan sepak terjangnya dalam menuntut ilmu harus dicontoh. Dan guys! you have to know it. Ternyata pak Boediono ini adalah alumnus Monash University Melbourne!
Pria kelahiran 25 februari 69 tahun silam, awalnya tidak pernah berpikir bakal dapet gelar kehormatan Doctor of Laws dari Universitas Monash Australia. Tapi, kenyataan tidak bisa dipungkiri kalau pak Boediono ini memang pintar dan cerdas sehingga ga tanggung – tanggung gelar tersebut diberikan secara langsung oleh Rektor Universitas Monash saat itu, Prof ED Byme.
“Saya menerima gelar Hukum Honoris Causa dari Monash University dengan bangga dan kerendahan,” ujar beliau saat ditemui di kantornya pada hari rabu 13 Februari 2013.
“Ini merupakan penghargaan di luar imajinasi paling liar dari seorang mahasiswa pascasarjana yang lebih dari empat puluh tahun yang lalu sedang berjuang dengan tesis Master di Melbourne,” tambahnya.
Di dalam ceritanya, doi sempet ngerasa beruntung bisa masuk di Universitas Monash. “Saya masuk ke Universitas ini pada tahun 1960, dan Monash berada di garis terdepan”, ujarnya
Pada tahun tersebut memang sedang gencar – gencaranya tuh promosi kampus luar negeri, apalagi dari Australia. Dan beruntungnya pak Boediono keterima disana. Mungkin itu salah satu faktor kenapa beliausecerdas ini kali ya? sampai – sampai banyak jabatan penting pernah dipegangnya, antara lain Presiden Bank Indonesia, Menteri Keuangan Republik Indonesia, hingga menjadi Wakil Presiden Indonesia hingga saat ini. Prestasi yang paling ga bisa dilupakan adalah saat dibawah kepemimpinan beliau perekonomian Indonesia naik hingga 4%, yakni di tahun 2002.
Selama belajar di Universitas Monash, pak Boediono banyak melakukan hal – hal yang positif. Misalnhya doi sempet megang perkumpulan studi mahasiswa se-Asia Tenggara. Doi mengaku banyak banget yang bisa didapat dari perkumpulan ini, terutama dari segi ilmu pengetahuan.
Nah, sisi inilah yang seharusnya ada pada setiap kaula muda negeri kita. Dari semangat pak Boediono yang tak kenal lelah dan selalu berusaha menggapai cita – citanya inilah yang kudu dicontoh. Bisa dibayangkan, jika 40 tahun silam beliau tidak menyelesaikan thesisnya dengan baik, mungkin beliau sampai saat ini tidak bisa berkontribusi dengan baik untuk memajukan Indonesia. Tapi kenyataannya tidak, justru ilmu yang didapat di Monash beliau aplikasikan dengan baik.
Ingin mengikuti sepak terjang pak Boediono dalam mencapai cita – cita dan bisa memanfaatkan ilmunya pada pembangunan negeri kita? mungkin kuliah di Monash seperti yang pernah dilakukannya bisa jadi opsi terbaik.
Ada hal yang ingin anda tanyakan ? Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .
Published by