Menerapkan keragaman budaya dan inklusi dalam kursus, online atau secara langsung, dapat terasa luar biasa ketika Anda memikirkan semua elemen yang perlu dipertimbangkan. Ada konten kurikuler, pedagogi, aksesibilitas, dan desain universal, yang semuanya dapat memengaruhi pembelajaran, motivasi, dan kepuasan siswa. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa keragaman dan inklusi adalah inti dari setiap kursus karena memiliki dampak positif yang kuat pada banyak aspek.
Mengapa mengeksplorasi keragaman dalam kursus?
Para peneliti setuju itu dapat membantu mendorong pertumbuhan dan refleksi. Ini dapat membantu siswa mengembangkan rasa empati mereka untuk orang lain dan membawa pikiran terbuka. Mendukung toleransi sangat penting di dunia kita yang semakin mengglobal dan memungkinkan siswa untuk merasa terwakili dan terlihat saat masih menjadi bagian dari komunitas institusional yang lebih luas akan membantu mempersiapkan mereka untuk tempat kerja abad kedua puluh satu.
Institusi memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua siswa, dan ini mencakup semua kemampuan, jenis kelamin, orientasi seksual, ras, etnis, kebangsaan, tradisi agama, kelas sosial ekonomi, dan usia. Ini mungkin tampak seperti tugas yang tidak dapat diatasi dengan begitu banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat merancang kursus, dan sebagian besar instruktur kursus tidak punya waktu. Namun, ada beberapa penelitian terkini yang berguna yang dapat membantu Anda saat membuat kursus untuk memenuhi beragam kebutuhan.
Kiat untuk komunikasi yang jelas
Komunikasi yang jelas adalah kunci dengan kursus online apa pun dan memastikan komunikasi tersebut dapat dimengerti dan dapat diakses oleh semua orang adalah penting. Salah satu perbedaan utama antara kelas online dan kelas tatap muka adalah bagaimana siswa dan instruktur berinteraksi di ‘ruang kelas’. Kelas online berarti semua interaksi terjadi di ruang digital, dan sebagian besar dari ini akan menjadi pertukaran tertulis.
Karena cenderung ada ketergantungan yang tinggi pada komunikasi tertulis, ada peningkatan potensi masalah yang berkaitan dengan bagaimana konten ditafsirkan, terutama jika bahasa Inggris adalah bahasa kedua siswa. Mereka mungkin mencari pesan tersembunyi atau salah mengartikan umpan balik. Penting untuk mempertimbangkan potensi ini saat membagikan umpan balik dan berusaha sejelas dan selengkap mungkin. Mungkin berguna untuk membuat contoh kesalahan atau kesalahan yang sering terjadi dengan catatan terperinci sehingga siswa dapat dengan mudah melihat di mana kesalahan mereka.
Masalah ini tidak hanya terjadi pada siswa dengan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka. Penutur asli bahasa Inggris akan tetap memiliki pengaruh budaya yang dapat memengaruhi dinamika pertukaran Anda dan pendekatan mereka terhadap kursus. Misalnya, norma budaya dapat mempengaruhi bagaimana dan kapan seorang siswa menanggapi pertanyaan. Siswa dari budaya barat mungkin lebih cenderung melihat instruktur kursus sebagai fasilitator untuk studi mereka, sedangkan di beberapa budaya instruktur dipandang memiliki peran yang jauh lebih otoritatif dalam pengajaran mereka.
Membuat grup afinitas dan forum diskusi dapat menjadi cara yang bagus untuk membuat komunikasi dapat diakses oleh semua orang dan menjadi ruang untuk memecahkan masalah atau masalah yang mungkin dihadapi siswa. Menggunakan pemecah kebekuan dan aktivitas informal untuk mengenal kohort Anda di ruang-ruang ini pada awal kursus dapat membantu menetapkan harapan mereka terhadap kursus dan juga harapan Anda sendiri.
Desain kursus yang beragam
Pentingnya prinsip desain universal tidak boleh diremehkan saat merancang program studi Anda. Memperhatikan hal-hal sederhana seperti warna teks, ukuran font dan kepadatan teks pada halaman dapat membuat perbedaan nyata bagi beberapa siswa. Menyediakan gambar dan grafik dengan teks alternatif juga akan membuat konten lebih mudah diikuti oleh siswa yang menggunakan pembaca layar. Selanjutnya, memastikan teks untuk video atau transkrip untuk audio disediakan akan memastikan sumber daya Anda lebih mudah diakses.
Prinsip-prinsip desain universal akan membantu menciptakan konten kursus yang dapat diakses oleh hampir setiap pelajar, dengan materi, teknik, dan strategi yang fleksibel. Pada gilirannya, ini akan mendorong keterlibatan dari siswa karena ada lebih sedikit penghalang untuk pembelajaran mereka.
Penting juga untuk memikirkan materi dan sumber daya yang telah Anda pilih atau buat untuk menjadi bagian dari kursus Anda. Apakah mereka mewakili dunia tempat siswa Anda tinggal dan bekerja? Bisakah mereka melihat diri mereka terwakili?
Sumber: timeshighereducation.com
Email: info@konsultanpendidikan.com