Profesi Penting yang Masih Sepi Peminat

images.unsplash.jpg

1. Aktuaris

Profesi yang banyak dibutuhkan tapi masih sepi peminat yang pertama adalah aktuaris. Aktuaris merupakan orang yang bertugas menyelesaikan masalah bisnis di perusahaan. Contohnya, risiko yang akan dihadapi perusahaan dan dampak bencana terhadap perekonomian dan kemajuan perusahaan. Aktuaris sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena semua perusahaan harus memperhitungkan risiko dalam menjalankan usahanya.

Meski posisinya termasuk penting dan banyak dibutuhkan, kenyataannya masih sedikit orang yang menggeluti profesi aktuaris. Hal ini bisa dilihat melalui data dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) yang menyebutkan, per pertengahan 2019, baru terdapat sekitar 652 orang aktuaris di Indonesia. Nah, jika tertarik pada profesi aktuaris, kamu bisa memilih jurusan Matematika di perguruan tinggi. Namun, untuk lebih spesifiknya, dapat mencari kampus yang sudah memiliki peminatan Aktuaria di Jurusan Matematika, beberapa di antaranya Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Pelita Harapan (UPH).

2. Arsitek AI

Artificial intelligence (AI) architect atau arsitek AI bukan profesi yang asing di negara-negara maju. Namun di Indonesia, profesi ini terbilang masih sangat jarang. Bahkan, menurut Emerging Jobs Linkedin 2020, Arsitek AI masuk ke dalam tiga daftar teratas pekerjaan yang paling berkembang di Amerika Serikat (AS). Hal itu membuktikan bahwa Arsitek AI masih memiliki prospek yang baik karena banyak dicari perusahaan Secara umum, arsitek AI adalah orang yang mengukur kinerja AI yang telah dibuatnya, dan mempertahankan keberlanjutan AI tersebut.

Sayangnya di Indonesia profesi ini terbilang masih sangat jarang. Di Indonesia bahkan hanya ada satu universitas yang menyediakan Jurusan AI, yaitu Universitas Indonesia (UI). Selain memilih Jurusan AI di UI, jika kamu tertarik mendalami bidang ini bisa memilih jurusan kuliah bidang teknologi. Kampus swasta terbaik Tanah Air seperti Bina Nusantara University (Binus University), Universitas Nusa Mandiri (UNM), dan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) telah menyediakan jurusan bidang teknologi, yakni Jurusan Teknik Informatika, Ilmu Komputer, dan lain-lain.

3. Analis Data

Profesi analis data semakin terdengar familiar terlebih dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal itu wajar mengingat saat ini hampir semua bidang bisnis membutuhkan peran seorang data analyst atau analis data. Seorang analis data memiliki tanggung jawab menerjemahkan data menjadi laporan yang akan membantu proses manajemen dan pengolahan data di perusahaan. Jika ingin menjadi analis data, seseorang harus menguasai beberapa ilmu pemrograman, seperti structured query language (SQL), Python, Microsoft Excel, dan software visualisasi data lainnya. Pentingnya profesi ini juga pernah disinggung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. Jokowi pernah menyebutkan, data adalah kekayaan baru yang lebih berharga dibanding minyak.

Di Indonesia, kebutuhan ahli analis data mencapai 9.000.000 orang. Jika ingin menekuni profesi analis data, seseorang dapat memilih jurusan Sains Data atau Data Science. Itulah tiga profesi menjanjikan yang paling dicari di Indonesia namun masih peminat. Melihat kondisi tersebut, kamu yang mendalami ketiga bidang tersebut bisa bisa menjadikannya sebagai peluang baru di dunia kerja.

Sumber: kompas.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

5 Fakta Data Analyst dan Data Scientist

miro.medium.png

Menurut World Economic Forum (WEF) melalui laporan Prediksi Perkembangan Pasar Tenaga Kerja Tahun 2020-2025, data analyst dan data scientist menjadi profesi yang paling banyak dicari di tahun 2025. Sebelum melanjutkan studi ke perguruan tinggi, siswa perlu tahu soal profesi yang tengah naik daun ini.

Selain sebagai wawasan, siswa juga dapat menjadikan informasi ini sebagai referensi dalam menentukan jurusan. Seperti apa kedua profesi itu?

Sesuai dengan namanya, profesi data analyst dan data scientist memiliki hubungan yang erat dengan data. Kedua profesi ini lahir seiring dengan berkembangnya era digital transformasi dan perkembangan Big Data seperti sekarang.

5 Fakta Profesi Data Analyst dan Data Scientist

1. Deskripsi Pekerjaan

Bagi detikers yang hendak memulai karier di dunia data, bisa memulainya dengan bekerja sebagai data analyst. Dikutip dari laman resmi Universitas Multimedia Nusantara, hal umum yang dilakukan oleh seorang data analyst adalah pembersihan data (data cleaning), menganalisis data tersebut, dan membuat visualisasi data.

Hasil pengolahan data itu nantinya digunakan untuk memperbaiki proses manajemen perusahaan. Hingga perusahaan mampu meningkatkan kredibilitas dan keuntungan.

Kemudian, data analyst diminta untuk mampu menampilkan data ke bentuk visual ataupun grafik. Jadi, data tersebut bisa dibaca dan dipahami oleh awam sekalipun.

Bagaimana dengan data scientist? Data scientist dibutuhkan untuk mengubah kumpulan data yang rumit ke dalam sebuah format yang mudah dibaca. Melansir dari laman resmi Prakerja, seorang data scientist diharapkan bisa menemukan pola dan melihat tren agar dapat membuat hipotesis.

Hipotesis dan kesimpulan itulah yang menjadi dasar rekomendasi dan alat pendukung keputusan perusahaan untuk meningkatkan nilai bisnis, mulai dari pengembangan produk, teknik pemasaran, dan strategi bisnis.

2. Keahlian yang Dibutuhkan

Keahlian yang harus dimiliki oleh seorang data analyst adalah memiliki keahlian di bidang bisnis dan komunikasi. Hingga memahami bahasa pemrograman seperti, SQL, Excel, MySQL, PostGre, dan tools pembuat infografik atau grafik yang menarik.

Selain itu, data analyst juga harus memiliki pemahaman ilmu statistika yang kuat agar bisa memahami teknik pengolahan data, pemodelan, dan pelaporan, serta dasar pemahaman yang kuat tentang bisnis.

Tidak jauh berbeda dengan data analyst, seorang data scientist pun diminta sudah mampu menganalisis dan menafsirkan data digital yang kompleks. Ilmu statistika juga dibutuhkan dalam menentukan algoritma yang akan digunakan, dan mengembangkan software machine learning.

Pengetahuan kalkulus dan aljabar dari lulusan matematika juga sangat mendukung bagi profesi ini. Selain ilmu matematika dan statistika, profesi data scientist juga membutuhkan keahlian di bidang bahasa pemrograman.

Pengetahuan mengenai program komputer digunakan untuk membuat model dan algoritma. Dua bahasa pemrograman yang dapat dipelajari, yaitu Phyton, R, dan SQL.

3. Softskill

Seorang data analyst diminta untuk kreatif untuk memajukan bisnis dari segi apapun. Sebab, peran data analyst sebagai estafet pertama sebelum memberikan hasilnya pada data engineer dan data scientist.

Mirip dengan hal itu, seorang data scientist setidaknya juga harus memiliki jiwa kreativitas, kemampuan berpikir yang kritis, hingga kemampuan komunikasi. Sebab, softskill tersebut dapat membantu detikers dalam menganalisa dan memecahkan masalah.

Kemampuan berkomunikasi dibutuhkan oleh data scientist sebagai ‘penerjemah’ data yang rumit dan kompleks kepada pihak stakeholder yang tidak paham mengenai teknis. Data scientist juga akan memiliki banyak interaksi dengan ahli data lainnya dalam bekerja sama dengan tim.

4. Kisaran Gaji

Besaran gaji yang diterima seorang data analyst berdasarkan pada pengalaman dan kebijakan perusahaan. Menurut laman resmi Binus University, rata-rata perusahaan dalam negeri menetapkan gaji analis data sekitar Rp 4 – 18 juta per bulan.

Sementara itu melansir dari laman resmi Prakerja, gaji data scientist dimulai dari kisaran Rp 4 juta – Rp 8 juta. Namun, beberapa perusahaan juga menawarkan gaji data scientist hingga mencapai Rp 28 juta.

5. Pilihan Kampus di Indonesia

Bila detikers tertarik dengan kedua program studi di atas, beberapa kampus di Indonesia yang membuka mata kuliah terkait Big Data antaranya:

– Institut Pertanian Bogor
– Universitas Indonesia
– Universitas Gadjah Mada
– Universitas Multimedia Nusantara (UMN)
– Binus University
– Universitas Parahyangan

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

20 Profesi Paling Dicari di 2025

keydifferences.jpg

Siswa SMA kelas 12 perlu mengetahui prospek karir sebelum memilih jurusan kuliah yang tepat dan sesuai kemampuan. Salah satu cara mengetahuinya dapat melalui survei pasar tenaga kerja yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF).

Pada laporannya menjelang akhir tahun lalu, WEF memberikan Forecast for Labour Market Evolution in 2020-2025 atau Prediksi Perkembangan Pasar Tenaga Kerja Tahun 2020-2025.

Salah satu segmen dalam laporan tersebut merinci 10 profesi yang akan paling banyak dicari dan yang akan menurun popularitasnya pada tahun 2025.

Profesi yang paling banyak dicari di tahun 2025

1. Data Analysts and Scientists
2. AI and Machine Learning Specialists
3. Big Data Specialists
4. Digital Marketing and Strategy Specialists
5. Process Automation Specialists
6. Business Development Professionals
7. Digital Transformation Specialists
8. Information Security Analysts
9. Software and Applications Developers
10. Internet of Things Specialists
11. Project Managers
12. Business Services and Administration Managers
13. Database and Network Professionals
14. Robotics Engineers
15. Strategic Advisors
16. Management and Organization Analysts
17. FinTech Engineers
18. Mechanics and Machinery Repairers
19. Organizational Development Specialists
20. Risk Management Specialists


Mirip dengan survei yang dilakukan pada 2018, profesi yang mengalami peningkatan permintaan adalah semacam Data Analyst and Scientist, lalu AI and Machine Learning Specialist, Robotics Engineers, Software and Application Developers, serta Digital Transformation Specialists. Sementara itu, ada juga karir yang pamornya diperkirakan melandai pada 2025.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami