Swiss

Salah satu negara terkecil di dunia dengan luas wilayah hanya 41.285 km2 atau sebesar provinsi Jawa Barat dan Banten, dengan populasi penduduknya 7.581.520 jiwa (tahun 2008) memiliki
reputasi yang sangat baik di mata dunia.
Hal ini tentunya tidak lepas dari karakter yang telah dimiliki bangsa Swiss sejak lama yang membuat dunia mengenal Swiss sebagai bangsa yang netral, terpercaya, nasionalis, integritas, menghargai perbedaan agama, dan ras penduduknya, mengutamakan pendidikan warganya serta menjunjung tinggi demokrasi.
Karakter inilah yang kemudian membawa bangsa Swiss sebagai negara paling makmur dan aman di dunia dengan tingkat kriminalitas paling rendah dan tingkat buta huruf hampir 0%.
Internalisasi karakter yang sedang dan telah dilalui bangsa Swiss bukanlah sebuah proses yang singkat dan mudah. Proses internalisasi ini membutuhkan waktu yang panjang dan konsistensi sehingga dapat mengakar pada setiap warganya.
Salah satu media internalisasi karakter yang paling efektif yang telah dipilih oleh bangsa Swiss adalah melalui pendidikan.
Sekilas Mengenai Pendidikan di Swiss
Karena Swiss tidak memiliki sumber daya alam, pendidikan dan pengetahuan telah menjadi sumber daya yang sangat penting.
Swiss sudah sejak lama menjadi pusat pendidikan. Sistem pendidikan modern Swiss menjadi yang terbaik di dunia. Angka buta huruf di Swiss adalah 0%. Pendidikan di Swiss banyak dipengaruhi oleh sejarahnya.
Pendidikan agama yang diterapkan di Swiss dipengaruhi oleh John Calvin yang datang ke negara ini tahun 1536. Pendidikan Swiss yang mengutamakan ekspresi individu (individual self expression) murid-muridnya dipengaruhi oleh seorang filsuf ternama di Swiss pada abad pertengahan 18, Jean Jacques Rousseau.
Johann Pestalozzi, seorang yang merupakan pejuang pendidikan, turut memberikan pengaruh besar bagi sistem pendidikan Swiss. Johann Pestalozzi menekankan bahwa anak-anak sebaiknya belajar dari pengalaman mereka sendiri.
Seorang psikolog Swiss, Jean Piaget, turut berperan dalam menerapkan konsep kemampuan belajar dan kebiasaan anak-anak dalam sistem pendidikan di Swiss.
Pemerintah Swiss sangat mengutamakan pendidikan warganya. Jika ada enam orang warganya yang mengajukan untuk sekolah, pemerintah Swiss akan membangun sekolah dan menyediakan guru untuk mereka beserta fasilitas lengkap. Hal ini berlaku bagi setiap warga negaranya, tidak peduli ras atau agama mereka. Sekolah-sekolah negara di Swiss tidak dikenakan biaya. Setiap sekolah di masing-masing canton (wilayah bagian negara) menggunakan bahasa resmi yang biasa digunakan warga setempat. Siswa juga diwajibkan mempelajari bahasa negara kedua untuk meningkatkan rasa kebangsaan mereka.
Struktur Pendidikan
Di Swiss, setiap anak harus menghadiri setidaknya pendidikan dasar.
Negara ini menyediakan berbagai sekolah pada tingkat pendidikan yang berbeda. Karena kanton bertanggung jawab atas sistem pendidikan, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kanton. Dalam bahasan ini, kami akan mengfokuskan pada sistem pendidikan di kanton
Zürich.
Taman Kanak-Kanak (TK)

TK bukanlah hal yang wajib di Swiss. Anak-anak tidak belajar membaca dan menulis, tetapi hanya mengembangkan kemampuan sosial mereka dan membiasakan diri untuk duduk tenang sembari memperhatikan gurunya.
Seperti di Indonesia, mereka berada di TK selama satu atau dua tahun. Karena mereka akan memulai sekolah pada usia tujuh tahun, maka mereka akan belajar di TK ketika berusia lima atau enam tahun.
Volksschule (Pendidikan Dasar)

Volksschule adalah wajib bagi semua anak Swiss dan biasanya dimulai pada usia tujuh tahun. Volksschule dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu
Primarschule dan
Oberstufenschule.
Primarschule berlangsung selama enam tahun. Biasanya, anak-anak hanya memiliki satu guru yang mengajar semua mata pelajaran.
Sedangkan
Oberstufenschule hanya berlangsung selama tiga tahun. Biasanya, setidaknya ada dua guru untuk setiap kelas, seorang guru mengajarkan beberapa mata pelajaran, dan guru lainnya mengajarkan mata pelajaran lainnya. Namun biasanya terdapat guru untuk beberapa mata pelajaran khusus seperti olahraga, menjahit, memasak, dan sebagainya.
Oberstufenschule itu sendiri dibagi lagi menjadi tiga tingkatan yang berbeda yaitu
Sekundarschule,
Realschule, dan
Oberschule.
Sekundarschule adalah tingkat lanjutan dalam
Oberstufenschule. Untuk melanjutkan ke jenjang
Berufslehre (pendidikan magang) memerlukan tingkat pendidikan ini. Bahkan, untuk siswa yang ingin melanjutkan
Gymnasium (pendidikan menengah) dapat juga melalui tingkatan ini.
Sekundarschule meliputi matematika, geometri, bahasa asli (Jerman), bahasa asing utama (Perancis), geografi, sejarah, dan banyak lagi. Selain itu, siswa dapat menghadiri pelajaran lain seperti bahasa asing kedua, biasanya bahasa Inggris atau Italia.
Untuk siswa yang telah menyelesaikan
Primarschule, mereka dapat memilih untuk melanjutkan ke
Gymnasium (pendidikan menengah) secara langsung tanpa harus melalui
Oberstufenschule.
Berufslehre (Pendidikan Magang)

Di Swiss, banyak anak-anak yang memilih untuk melanjutkan ke Berufslehre setelah pendidikan dasar. Bergantung pada profesi, Berufslehre biasanya akan memakan waktu dua sampai empat tahun. Berufslehre mencakup semua jenis profesi, dari kerajinan (mekanika, tukang kayu, tukang roti, penata rambut, dll) hingga pekerja kantoran (sekretaris, pembukuan, spesialis IT, dll).
Para siswa akan mendapatkan pelatihan dari sebuah perusahaan atau organisasi, dan tetap menghadiri kelas di sekolah sebanyak satu atau dua hari seminggu. Beberapa perusahaan juga menyediakan kelas tambahan sendiri.
Setelah mendapatkan pendidikan dan pelatihan magang di jenjang Berufslehre, para remaja-remaja ini dapat memulai sebuah pekerjaan ataupun memilih untuk bergabung pendidikan lanjutan, yang disebut
Fachhochschulen (perguruan tinggi teknis / politeknik).
Namun jika para remaja itu berubah pikiran dan ingin melanjutkan ke jenjang universitas, mereka dapat memilih
Maturitätsschule (sekolah diploma). Jalur ini dikenal sebagai “
Zweiter Bildungsweg” (jalur pendidikan sekunder).
Nantikan lanjutannya di artikel berikutnya ya 😉
Ada hal yang ingin anda tanyakan ? Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .
Email: info@konsultanpendidikan.com
Alamat Lengkap Kami
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Published by