Kuliah di Harvard?? Intip Yu Pelajaran Bisnisnya Seperti Apa

Harvard Business School (HBS) tentu sudah jadi nama yang tak asing buat kamu yang pingin kuliah jurusan ekonomi bisnis di Amerika. HBS merupakan salah satu jurusan favorit bagi banyak orang di dunia. Dan nama Harvard yang disandangnya tentu menjadi jaminan seperti apa kualitas jebolan sekolah ini. Nah kali seorang mahasiswa HBS akan ditanyai tentang hal paling mengesankan yang ia dapati saat sekolah di HBS. Dan inilah jawabannya … Saya mungkin tak bisa menjawab secara detail karena ini ada hubungannya dengan kebijakan HBS yang melarang siswanya untuk menceritakan secara mendetail pengalaman belajar mereka di HBS. Karenanya kali ini saya akan menyebutkan subjek-subjek yang sebelumnya tak pernah saya bayangkan akan menjadi begitu penting di HBS dan inilah yang membuat saya sangat terkesan selama kuliah di HBS program MBA. Harvard-Business-School Berikut adalah beberapa kelas dari banyak kelas yang diambil Setiap MBA di HBS pada tahun pertamanya:
  • Finance 1 (FIN1)
  • Finance 2 (FIN2)
  • Leadership and Organizational Behavior (LEAD)
  • Technology and Operations Management (TOM)
  • Financial Reporting and Control (FRC).
  • Marketing (MKT)
FIN1: Harga saham hanyalah sejumlah total uang yang investor pikir akan dihasilkan oleh perusahaan Heran kenapa nilai saham naik secara signifikan setelah pengumuman pendapatan, tapi kurang bereaksi saat pengumuman produk. Ternyata jawabannya adalah karena harga saham merefleksikan nilai sebuah perusahaan. Satu cara untuk memikirkan mengenai ‘nilai’ adalah menjumlahkan semua uang yang akan bisa dihasilkan sebuah perusahaan, selamanya. Pengumuman pendapatan merupakan alat prediksi yang bagus buat arus kas. FIN2: Technical debt ~= Financial Debt FIN2 adalah mengenai konsep FIN1 secara lebih jauh. Hal yang sangat menarik menurut saya dalam FIN2 justru dosen yang mengajarnya. Dia melakukan penelitian menggunakan Financial Model hingga model Technical Debt (sejenis kode). Ternyata tak banyak perbedaan antara cara kerja financial debt dan technical debt. LEAD: Pahami sisi terburuk dirimu Orang seringkali tahu apa sisi terbaik mereka atau dalam hal apa mereka paling jago. Sayangnya, karir tak selalu berjalan mulus. Bagaimana kamu bereaksi dan bangkit dari keterpurukan akan memengaruhi orang-orang di sekitarmu. Salah satu hal terbaik yang bisa kamu coba lakukan adalah dengan menjawab dua pertanyaan ini secar jujur:
  • Apa sisi terburuk saya
  • Kapan sisi terburuk saya keluar
Untuk saya sendiri, sisi terburuk saya adalah seperti suka mengkritik, tidak sabaran, keras kepala, sinis dan sarkastis. Sifat ini keluar saat saya dalam posisi tidak bisa memberi pengaruh atau ketika saya merasa tidak dihargai sebagaimana mestinya dalam sebuah situasi. Sifat buruk saya juga keluar jika saya berfikir saya pada dasarnya saya benar tapi orang lain tidak setuju. Jika hal ini berlangsung lama saya biasanya menjadi apatis dan tak mau mengerjakan apapun. Sulit bagi saya menghindari hal ini, tapi sekarang saya lebih bisa mengendalikannya. Jika kebetulan sifat buruk itu keluar lagi, saya berusaha untuk segera minta maaf, move on, dan berusaha untuk mengendalikan diri lebih baik di waktu selanjutnya. TOM: Cari tahu kenapa Modul pertama Technology and Operations Management (TOM) adalah semua hal tentang arus mekanik (pabrik, toko dan sebagainya). Yang lainnya mungkin lebih pada level inovasi teknologi dan manajemen alur pasokan. FRC: Buatlah Kesenjangan Kewirausahaan FRC merupakan kelas ‘akunting’ di HBS. Di kelas ini kami belajar tentang mekanisme akunting juga banyak hal mengenai motivasi dan kompensasi. MKT: Pertimbangkan Value-Based Pricing Marketing merupakan kelas dengan kerangka kerja paling banyak. Ada 5 Cs, 4Ps, 6 Ms hingga piramida merk. Ketrampilan paling nyata yang saya pelajari di HBS mungkin adalah marketing ini. Ada 2 tipe primer dalam kalkulasi harga: Cost-Based dan Value-Based. Jika kamu menggunakan Cost-Based Pricing, kamu harus memecahkan berapa banyak biaya yang kamu keluarkan untuk menyediakan sebuah layanan. Kemudian kamu mark up dan menggunakan harga itu sebagai harga jual ke konsumen. Ide dibalik Value-Based pricing adalah bahwa sebenarnya ada sebuah ganjalan besar antara dua hal: Pertama, ada jumlah biaya yang diperlukan untuk membuat produk Kedua, ada jumlah dimana produkmu menyelamatkan perusahaan orang lain (atau seberapa banyak ia membuat perusahaan lain mampu menjual produk yang sama). Kamu harus menetapkan suatu nilai di antara dua poin tersebut agar jangan sampai undercharging. Tentu masih banyak hal lainnya sehubungan dengan materi kuliah saat permulaan belajar di HBS. Cari tahu lebih banyak dengan menjelajah portal komunitas MBA HBS atau situs lainnya yang bisa dipercaya. Informasi ada di mana-mana, tinggal kamunya saja mau memanfaatkannya atau tidak. Selamat mencari tahu!

Panduan Kuliah di Amerika

Les IELTS / TOEFL Preparation? ACCESS Education Bisa Membantu Kamu 🙂

Kuliah Bisnis di Amerika? Southern New Hampshire University Pilihannya

Bay State College, Kuliah di Boston Amerika dengan Kesempatan untuk Mendapatkan Pengalaman Kerja di Amerika (^,~)

Ada hal yang ingin anda tanyakan ?  Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami