Universitas Chuo pertama kali didirikan di Tokyo pada tahun 1885, dan pada awalnya dikenal sebagai Sekolah Hukum Inggris, karena banyak pendiri universitas pernah belajar di Kuil Tengah di London. Universitas tersebut kemudian berganti nama menjadi Universitas Chuo, Chuo berarti tengah dalam bahasa Jepang. Seperti yang disarankan oleh nama sebelumnya, universitas ini awalnya didirikan dengan fokus eksklusif pada hukum dan undang-undang, dan ini masih menjadi bagian inti dari pengajaran universitas saat ini. Namun, universitas telah mendiversifikasi portofolio akademiknya secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan sejumlah fakultas baru diperkenalkan yang mencakup bidang studi yang lebih luas termasuk studi ekonomi, sains, dan kebijakan. Secara total, universitas mengoperasikan enam fakultas bersama delapan sekolah pascasarjana. Selain fasilitas pengajaran ini, universitas juga mempertahankan fokus pada penelitian, dengan sembilan lembaga penelitian yang mencakup berbagai bidang akademik mulai dari teknik dan ilmu olahraga hingga ekonomi dan akuntansi. Universitas Chuo juga telah berupaya untuk menarik mahasiswa internasional yang ingin belajar di Jepang. Selain menawarkan program pertukaran dengan sejumlah universitas, dan memberikan dukungan ekstensif bagi mahasiswa untuk memungkinkan mereka beradaptasi dengan cara hidup orang Jepang dengan lebih baik, universitas juga mengadakan perkemahan musim panas bagi mahasiswa internasional untuk memungkinkan mereka merasakan Jepang tanpa harus berkomitmen untuk studi semester penuh. Banyak alumni Universitas Chuo yang paling terkenal telah membuat nama mereka di bidang hukum, dengan sejumlah hakim Mahkamah Agung Jepang pernah belajar di sana. Selain itu, mantan perdana menteri Jepang Toshiki Kaifu juga merupakan alumnus universitas tersebut.
Sumber: timeshighereducation.com
Email: info@konsultanpendidikan.com
Published by