Mahasiswa Luar Biasa di Cambridge University Pada Saat Ini (Part 2)

cambridge Setelah sebelumnya kita sempat membahas tentang 8 mahasiswa luar biasa yang ada di Cambridge University pada saat ini (bisa cek disini), kita akan lanjut bahas beberapa mahasiswa di Cambridge University pada saat ini yang gak kalah gokil nih braw. Langsung aja ya kita meluncur 😀

Justina Kehinde Ogunseitan – Memenangkan Penghargaan dalam Pembacaan Puisi & Pembicara di Konferensi TEDx Youth 

images (1) Justina Kehinde Ogunseitan mulai berpuisi lisan untuk menyuarakan masalah warna kulit yang dialami para wanita dan kemudian mendapati bahwa dirinya tak hanya menikmati kegiatan di bidang ini tapi juga menjadi sangat mahir. Pada bulan November 2012, dia memenangkan Benjamin Zephaniah Poetry Competition untuk sebuah puisi tentang mutilasi gen wanita. Justina kemudian menyadari bahwa penampilannya memiliki kekuatan tersendiri, menghibur sekaligus mendidik. Sejak saat itu, dia kemudian menulis masalah-masalah lainnya termasuk perdagangan manusia, kekerasan lokal dan rasisme. Atas keaktifannya ini, dia telah memenangkan beberapa kompetisi bergengsi. Pada bulan November 2013, Justina diundang menjadi pembicara kunci TEDc Youth Conference.
Dalam dunia panggung sendiri, Justina bukanlah seorang pendatang baru. Pada musim gugur 2012, dia menyutradarai, memproduseri dan berperan dalam sebuah pertunjukan yang semuanya dilakukan oleh wanita berkulit hitam. Dan ini menjadai pertunjukan pertama dalam sejarah Cambridge dimana semua kru pertunjukan adalah berkulit hitam dan ber-gender wanita. Pertunjukan tersebut, “For Colored Girls (Who Have Considered Suicide When Rainbow is Enuf),” didasarkan pada sebuah puisi terkenal karya Ntozake Shange, yang menggabungkan puisi, lagu dan tarian untuk mengkonfrontasi topik seperti pemerkosaan, persaudaraan kaum wanita, cinta dan aborsi. Pertunjukan yang tiketnya habis terjual ini tercatat sebagai satu-satunya pertunjukan satu malam yang tiketnya ludes terjual dalam 24 jam. Justina ikut menyumbang aktingnya dalam pertunjukan ini, bersama dengan sesama siswi Cambridge lainnya Ifeyinwa Frederick, Setelah lulus dari Cambridge, Justina berharap ia bisa bekerja di bidang keadilan sosial, pada bidang-bidang yang menangani masalah perdagangan manusia dan pelecehan seksual.

Michael Dunn Goekjian – Finalis di Turnamen Debat Tingkat Tinggi Dunia 

michael-dunn-goekjian-reached-the-finals-of-the-worlds-highest-level-debating-tournament Sebagai mahasiswa jurusan Matematika, Michael Dunn Goekjian tak menyangka bahwa dirinya akan banyak terlibat dalam masalah seni atau masalah-masalah yang sedang berkembang saat ini. Melalui pengalamannya di Cambridge Union Society—komunitas debat tertua di dunia, yang mana sekitar 70% anggotanya dari mahasiswa S1 Cambridge—Michael beradu argumen dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dari seluruh dunia dalam topik yang sangat beragam mulai dari suku bunga sampai penggunaan doping dalam dunia olahraga. Michael yang sekarang berumur 19 tahun merupakan ketua klub debat termuda yang pernah ada. Sebagai ketua, bertugas mengkoordinasikan debat mingguan dan susunan pembicara, mengatur komite yang beranggotakan 50-an orang dan memastikan bahwa komunitas debat ini mencapai tujuan jangka panjang dan tujuan kemanusiaannya. Michael mewakili Union pada turnamen di New York, Paris, Dublin dan India dan pada bulan April ia mencapai final HWD Round Robin, turnamen tingkat tinggi yang diikuti oleh para mahasiswa juara dari seluruh dunia. Setelah menyampaikan argumentasinya atas topik yang diberikan, pemuda ini kemudian disebut sebagai pembicara terbaik keempat dalam turnamen tersebut. Musim panas ini, Michael akan magang dalam bidang keamanan di Goldman Sachs. Ia berencana untuk berkarir dala bidang keuangan atau politik setelah lulus dari Cambridge.

Olivia Taylor – Memimpin Para Mahasiswa Pasca-Sarjana dalam Ekspedisi ke Beberapa Tempat di Dunia

olivia-taylor-leads-research-based-student-expeditions-around-the-world (1) Mengambil jurusan Geography Tripos, Olivia Taylor merupakan pemimpin organisasi kampus di Cambridge yang dikenal tangguh dalam ekspedisi, Cambridge University Expeditions Society. Organisasi mahasiswa yang satu ini sudah berumur lebih dari 110 tahun yang ada untuk mendukung para mahasiswa untuk melanjutkan tradisi agung Great British dalam penjelajahan. Setiap tahunnya, beberapa tim ekspedisi yang terdiri dari sejumlah mahasiswa yang disetujui kampus akan menjelajah tempat-tempat terkucil di di dunia. Taylor sudah menjelajah Svalbard, Pegunungan Alpen, Himalaya dan dengan mandiri mengorganisasikan sebuah ekspedisi yang semua anggotanya wanita menuju Islandia utara.

Ryan Anmar – Mengadakan Tur Internasional Sebuah Pertunjukan “Sketch Comedy” Pada Musim Panas Ini

ryan-anmar-is-internationally-touring-a-sketch-comedy-show-this-summer Ryan Anmar merupakan seseorang yang akan menonton “Lord of the Rings” tanpa suara sehingga bisa mengisi suara. Menggambarkan dirinya sendiri sebagai Kiwi—Anmar masuk ke Cambridge karena beasiswa yang diberikan pihak kampus kepada satu warga New Zealand setiap tahunnya—dia menyumbangkan bakat dan keahliannya dengan menjadi wakil ketua Cambridge Footlights, sebuah organisasi komedi kampus yang berumur 120 tahun. Selama keaktifannya di Footlights, Anmar meraih banyak prestasi. Adaptasi panggungnya dari karya Roald Dahl “Esio Trot” mendapat review yang memuaskan pada Edinburgh Fringe Festival dan 4 bintang dari The Times. Anmar juga menulis “The Golden Fleece” yang terdaftar dala Harry Porter Prize dan ditampilkan dalam pertunjukan yang laris manis. Selanjutnya, Anmar akan menjalani tur di bawah bendera Footlight selama hampir 4 bulan di London, Edinburgh, Heidelberg, dan US. Pertunjukan sketsanya mengombinasikan sketsa, monolog, dan lagu-lagu yang ditulis dan dibawakan oleh lima orang. Setelah lulus dari Cambridge, Anmar berharap bisa bekerja di pertelevisian, khususnya menulis skenario acara untuk anak-anak baik itu di Nickelodeon US atau Pukeko Production di New Zealand.

Steve Dudek – Mendapat Penghargaan Atletik dalam Olahraga Mendayung

steve-dudek-received-the-highest-athletic-honor-for-rowing Setiap tahunnya, lebih dari 7 juta penduduk Britania Raya menonton The Boat Race, sebuah perlombaan mendayung tahunan antara Oxford dan Cambridge. Selama kuliah di Cambridge, pemuda Wisconsin, Steve Dudek, telah menjadi figur yang dominan dan tak terbayangkan sebelumnya dalam salah satu olahraga paling digemari di negeri ratu Elizabeth itu. Steve berhasil meraih Triple Blues—yang merupakan penghargaan tertinggi dalam cabang atletik—atas kehebatannya dalam olahraga mendayung. Sebagai ketua Cambridge University Boating Club, Steve mengungkapkan perbedaan peran kapten tim dengan yang ia dapati di US. Sementara elemen kepemimpinan sama-sama merupakan hal penting, ia mewakili tim sekolah paling populer di depan khalayak Inggris. Steve telah diinterview oleh BBC dan media lainnya, berinteraksi dengan sponsor—termasuk suporter CEO Bank of New York Mellon—dan menjabat sebagai komite eksekutif. Sebagai wujud tanggung jawabnya, Steve berkomitmen untuk menyediakan waktu sebanyak 4- sampai 50 jam per minggu untuk berlatih dengan timnya. On top of those responsibilities, he commits 40 to 50 hours each week to training with the team. Raihan Steve lainnya adalah sebagai pemimpin di The Blues Committee yang merupakan organisasi kampus untuk tim olahraga pria yang sangat berpengaruh. Organisasi ini bertanggung jawab dalam memberikan penghargaan atletik dengan Full dan Half Blues yang prestisius. Untuk jurusan kuliahnya sendiri, Steve mengambil English and History di University of Wisconsin, Madison sebelum kemudian ke Cambridge untuk meraih gelar S-1 lainnya di bidang ekonomi. Ia ingin berkarir di bidang asset management atau investent banking.

Will Shackleton – Pemenang dalam U.K. Cyber-security Challenge di Tahun Ini 

will-shackleton-was-the-victor-in-this-years-uk-cyber-security-challenge U.K. cyber-security challenge merupakan kompetisi yang sangat keras dan kompetitif yang menguji masing-masing peserta baik dalam hal pengetahuan maupun keahlian dalam membuat simulasi cyber attack pada sistem keuangan di Inggris. Will Shackleton mengalahkan lebih dari 3000 peserta lainnya dalam kompetisi bergengsi tersebut dan 41 finalis lainnya dalam kompetisi tersebut tahun ini dan menerima hadiah yang bernilai lebih dari£100,000. Dalam turnamen itu, Will diberikan sebuah skenario realistis dimana sistem keuangan Inggris menghadapi cyber attack. Will harus mengakses situasi tersebut secara teknis, menuliskan laporannya, memecahkan kasus tersebut dengan kelompok ahli cyber security lainnya dan mengadakan pers conference yang difilmkan di BBC. Will mengikuti kompetisi tersebut tahun lalu tapi tidak berhasil menang. Dia lalu meningkatkan keahliannya dengan lebih banyak membaca dan mempelajari cyber security untuk memenangkan kompetisi yang sama pad atahun 2014 ini. Beberapa hadiah yang diperoleh Will diantaranya termasuk undangan konferenci, keanggotaan dalan organisasi cyber security profesional dan pelatihan peningkatan karir. Selain ahli dalam masalah cyber security, Will merupakan anggota dari 2 paduan suara dan bermain untuk band beraliran jazz-funk dengan murid Cambridge lainnya. Musim panas ini, Will akan magang di Facebook pada bagian backend programming. Ia berharap bisa berkecimpung lebih jauh dalam pengolahan data dan pengembangan perusahaan teknologi. Rencananya setelah lulus adalah berkarir dalam industri cyber security.

Yang-Fan Zhou – Seorang Master Catur Internasional

yang-fan-zhou-is-an-international-master-in-chess Yang-Fan Zhou telah disebut sebagai generasi emas catur Inggris. Pemuda yang pernah sekali menyabet gelar Master termuda di Inggris ini kemudian mengisi waktu senggang setelah kelulusan SMA-nya dengan meraih gelar Grand Master. Dalam sepuluh tahun terakhir, banyak generasi muda Inggris yang semakin menunjukkan prestasinya dalam catur. Zhou merupakan yang pertama meraih gelar master internasional sejak Gawain Jones dan David Howell. Zhou yang berhasil mempertahankan skor FIDE 2478, mengalahkan peserta di bawah umur 21 lainnya untuk menjadi juara dalam kompetisi catur Inggris kategori di bawah umur 21. Zhou merupakan ujung tombak Cambridge dalam kompetisi catur melawan rival berat mereka Oxford yang mana di tahun ini kedua tim tersebut seri. Dominasi permainan Zhou dalam catur diproyeksikan untuk memicu bakat-bakat lainnya—sebagaimana bintang catur pada tahun 70-an Tony Miles yang memicu kaum muda dalam catur. Dalam bidang akademis, Zhou masih akan menempuh studi jurusan Chemical Engineering dan berencana untuk langsung meneruskan ke program Master yang akan ia selesaikan pada tahun 2017. Yasmin Lawal – Menyingkap Diskriminasi di Cambridge yasmin-lawal-is-exposing-discrimination-at-cambridge Terinspirasi oleh kampanye “I, Too, Am Harvard” and “I, Too, Am Oxford” untuk menghapus kecurigaan dalam institusi-institusi elit, Yasmin Lawal memelopori kampanye “I, Too, Am Cambridge”, serial foto yang menandai berbagai insiden diskriminasi dan stereotype yang terjadi Cambridge. Akan tetapi Lawal juga mengekspos hal-hal positif lainnya. Pergerakan yang digalang Lawal menyebar ke seluruh negeri dan telah diungkap oleh banyak media ternama seperti The Guardian, Varsity, dan BuzzFeed. Sebagai ketua Cambridge Student Union Black and Minority Ethnic (BME), Lawal mengorganisasikan dan mempromosikan kegiatan-kegiatan BME yang bervariasi mulai dari diskusi akan adanya penghalang yang menantang dan ketidaksetaraan sampai sesi penu inspirasi tentang wanita dan kepemimpinan. Lawal juga anggota aktif komite Cambridge Student Union Women’s Society. Melalui Women’s Society, Lawal bekerjasama dengan Centre 33, organisasi sosial di Cambridge yang mendukung dewasa muda yang berperan sebagai pengasuh utama dalam keluarga mereka. Lawal berencana untuk mengorganisasikan sebuah konferensi di Cambridge tahun depan untuk meningkatkan kesadaran yang dihadapi pengasuh muda yang juga ingin menempuh pendidikan. Musim panas ini Lawal akan melanjutkan perjuangannya untuk membantu para pengasuh muda menghadapi masalah dan tahun depan akan melanjutkan pergerakan “I, Too, Am Cambridge” untuk fokus pada pendidikan, penerimaan mahasiswa baru dan mahasiswa minoritas di Cambridge. Di Cambridge, Lawal menempuh studi jurusan financial and legal sectors dan berencana untuk meraih gelar Master dalam International Law sambil belajar bahasa Arab. Nah itulah beberapa mahasiswa yang super duper kece yang emang aktif di Cambridge University. Semoga bisa menginspirasi kamu ya guys 🙂 cambridge_2333101b Ada hal yang ingin anda tanyakan ?  Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

16 Pekerjaan yang Nggak Perlu Ijazah S1

Hi guys! Pastinya ada diantara kamu yang udah lama banget penasaran, pekerjaan apa aja sih yang nggak perlu ijazah S1? Kita ngerti banget pastinya ada yang nggak pengen kuliah lama-lama dan pengen cepet-cepet kerja karena banyak hal, mulai dari menghemat waktu sampai biaya. Nah, kali ini kita mau bahas 16 pekerjaan yang bisa dijalani bagi kamu yang nggak atau belum punya ijazah S1. Penasaran? Mending langsung aja pantengin daftar pekerjaan-pekerjaan tersebut dibawah ini! 1. Perawat Gigi 0x600 Gaji rata-rata: $70,210 2. Perawat 0x600 (1) Gaji rata-rata: $65,470 3. Web Developer 0x600 (2) Gaji rata-rata: $62,500 4. Terapis Pernapasan 0x600 (3) Gaji rata-rata: $55,870 5. Tukang Listrik 0x600 (4) Gaji rata-rata: $49,840 6. Jasa Teknisi Komputer 0x600 (5) Gaji rata-rata: $48,900 7. Asisten Pengacara 0x600 (6) Gaji rata-rata: $46,990 8. Tukang Reparasi Alat Perkakas 0x600 (7) Gaji rata-rata: $43,640 9. Tukang Kayu 0x600 (8) Gaji rata-rata: $39,940 10. Montir 0x600 (9) Gaji rata-rata: $37,680 11. Tukang Las 0x600 (10) Gaji rata-rata: $36,300 12. Asisten Administratif 0x600 (11) Gaji rata-rata: $35,330 13. Bagian Pembukuan 0x600 (12) Gaji rata-rata: $35,170 14. Teknisi Rekam Medis 0x600 (13) Gaji rata-rata: $34,160 15. Spesialis Perawatan Wajah 0x600 (14) Gaji rata-rata: $28,640 16. Penata rambut 0x600 (15) Gaji rata-rata:  $22,770 Itu dia beberapa info pekerjaan yang nggak butuh ijazah S1. Walaupun demikian, tentunya beberapa pekerjaan ini tetap membutuhkan sertifikat pelatihan di bidangnya masing-masing. Kalo kamu masih bingung mau cari kerja apa dan dimana, berikut ini adalah dua institusi di Australia yang bisa membantu kamu mendapatkan pekerjaan di luar negeri tanpa ijazah S1:

APSI

TAFE

SOURCE: Forbes Ada hal yang ingin anda tanyakan ?  Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Training Vision Singapore, Lembaga Pelatihan untuk Menghasilkan SDM Unggulan

Training_Vision-logo Berdiri sejak tahun 1991, Training Vision merupakan sebuah lembaga pelatihan  Work-force Skills Qualification (WSQ) terkemuka. Lembaga ini menggunakan sebuah pendekatan holistik dan terintegrasi dalam merancang metodologi program pelatihannya. Selain itu, Training Vision juga memberikan layanan konsutasi, dimana solusi yang diberikan akan disesuaikan pada kebutuhan perusahaan Anda. Memiliki visi untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan manusia dan organisasi, Training Vision bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada pada manusia melalui Applied Knowledge (Ilmu Pengetahuan Terapan), Best Practice (Pelatihan Terbaik), dan Innovative Mindset (Pola Pikir Inovatif).

Program Training Vision

Training Vision memiliki serangkaian program komprehensif yang secara khusus didesain untuk menyesuaikan dengan kebutuhanmu. Program-program ini dikategorikan di bawah Career Nexus, Career Ascent, Service Frontier dan Future Leader. Setelah berhasil menyelesaikan program-program ini, maka kamu layak mendapatkan sertifikasi Workforce Skills Qualification (WSQ) certification.

Konsultasi

training-vision-framework“Where does change begin?” (Dimana perubahan itu bermula?) membentuk dasar 21st Century Learning Ground dan pendekatan yang digunakan Training Vision untuk merancang dan mengembangkan program dan layanan yang mereka tawarkan kepada publik. Setiap menghadapi klien atau suatu kasus, Training Vision akan memulainya dengan mengakses keberadaan/posisi/situasi klien terlebih dahulu (Where the client is currently?), “What is the desired future state?” dan mengidentifikasi jarak yang ada sehingga pihak Training Vision bisa memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan klien. Dengan begini, Training Vision akan mampu untuk menentukan transformasi atau program pelatihan dan memfasilitasi proses perubahannya. Di Training Vision, program dan pelatihan kerja yang didesain menggunakan Individual, Team and Organization Framework. Training Vision menggunakan kompetensi ganda Human Capital Development dan Organizational Development untuk meningkatkan leadership dalam perubahan dan pengembangan sumber daya manusia di Asia. Lembaga ini bertujuan untuk menyediakan solusi berdasar pengalaman yang penuh makna untuk membawa perubahan.

Career Nexus

Career-Nexus-concept Ini adalah level Employability Skills WSQ Operations & Supervisory. Ini adlaah sarana yang bisa kamu gunakan untuk menghubungkanmu dengan seluruh dunia, membuatmu lebih berharga sebagai tenaga kerja. Baik untuk meningkatkan Workplace Literacy, Numeracy atau memeroleh Workplace Skills yang beraneka ragam, Training Vision akan bisa kamu andalkan untuk meningkatkan potensi dirimu untuk meraih karir yang kamu inginkan.

Career Ascent

CreatingTomorrow Program ini merupakan level Employability Skills WSQ Managerial, terdiri dari Executive Development & Growth for Excellence (EDGE). Bersama dengan Workforce Development Agency’s Skill Training for Excellence Programme (STEP), program ini memberikan pengembangan keahlian untuk para profesional, manager, dan eksekutif (PMEs) untuk memperdalam kemampuanmu untuk berperan serta dalam pertumbuhan organisasi.

Service Frontier

490700_orig Dalam persaingan pasar yang semakin menggila seperti sekarang ini, pelayanan konsumen yang baik adalah senjata utama untuk meraih kesuksesan. Memberikan pelanggan melebihi apa yang mereka harapkan akan menciptakan langganan yang berbahagia. Hal ini akan membuat usaha Anda semakin berkembang dan diminati. Karena ituah, program WDA’s Service Excellence di Training Vision sepenuhnya merupakan pilihan untuk menciptakan sebuah perbedaan yang tentunya bernilai positif.

Future Leader

source-freedigitalphotos.net_-300x300 Leadership & People Management WSQ meyakini bahwa pemimpin yang baik bukan merupakan bawaan dari lahir, tetapi merupakan hasil dari pelatihan. Semua pemimpin perlu belajar, mengerti dan menerapkan berbagai macam keahlian agar mereka benar-benar menjadi pemimpin yang efektif. Leadership & People Management di Training Vision bertujuan untuk memotivasimu melebihi ekspektasi terbaikmu atas dirimu sendiri.

Service Innovation Asia

chess_banner Sejak 1991, Training Vision telah menjadi penyedia jasa pelatihan dan konsultasi tenaga kerja pada perusahaan-perusahaan di Singapura. Training Vision percaya bahwa dengan mengembangkan sumber daya manusia akan berkontribusi besar pada kesuksesan individual, organisasi dan negara secara keseluruhan. Training Vision bekerja sama dengan universitas dan perusahaan-perusahaan secara global untuk meningkatkan dan menginovasi kualitas program untuk memenuhi tuntutan dunia kerja yang terus berubah. Partner Training Vision di antaranya adalah Singapore Management University (SMU), Pepperdine University, dan the Pacific Asian Consortium for International Business Education and Research (PACIBER). Dengan pertumbuhan pesat dari aktivitas online dan social media dan komitmen Training Vision untuk terus berinovasi, maka lembaga ini menyadari bahwa “Service Innovation” telah menjadi suatu ilmu baru untuk bisnis yang lebih kompetitif.

Divisi HIGHER EDUCATION Training Vision Institute (TVI)

8139182 Academia@TVI merupakan unit bisnis Training Vision Institute (TVI) yang fokus pada pengembangan dan peningkatan individual pada sektor Higher Education. TVI bertujuan untuk membentuk sebuah lapangan pendidikan swasta di Singapura dan daerah sekitarnya. Bagian paling penting dari lembaga ini adalah para peserta didiknya dan fokus TVI adalah pada hasil pembelajaran dari para akademia yang belajar di TVI. Hal ini akan bisa diraih dengan mengadopsi teknologi pembelajaran dengan tutorial-tutorial yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu untuk memaksimalkan hasil pembelajaran dari setiap akademia. TVI bekerja sama dengan universitas-universitas yang bervisi sama dalam mengembangkan individual dan melengkapi mereka dengan ilmu pengetahuan terapan berdasar keahlian nyata dan kualifikasi akademik yang dikembangkan menyesuaikan lingkungan bisnis abad 21. Misi TVI adalah untuk menyediakan platform untuk mengembangkan individual dengan keahlian dan pengetahuan yang diperlukan yang kemudian harus diterapkan untuk meraih pelatihan terbaik dengan pola pikir yang inovatif. Ada hal yang ingin anda tanyakan ?  Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami