MENGENAL LONDON FILM SCHOOL, PENCETAK MOVIE MAKER HANDAL
Posted on
by
Kalian semua pasti pada seneng nonton film kan guys? Ada yang suka banget ma film action, drama, horor, thriler, komedi, macem-macem kan? Pas nonton film yang pertama diperhatiin itu kan pasti judulnya apa, trus siapa pemainnya, gimana ceritanya, gimana aktingnya, gimana filmnya ngebosenin apa gak, bagus apa gak jalan ceritanya, gimana gambarnya, efeknya, semakin itu semua bagus maka semakin kalian seneng banget kan nontonya. Jadi ngerasa bener-bener bisa masuk ke dalam cerita film itu.
Bikin film emang gak gampang guys, gak Cuma modal cerita bagus atau pemain yang terkenal doang lho, tapi juga mesti di dukung sama tim yang kuat. Dalam sebuah produksi film itu banyak pihak yang terlibat ke dalam sebuah tim, mulai dari produser, sutradara, penulis skenario, cameraman, editor, penata lighting, penata suara, dan masih banyak lagi deh. Pokoknya produksi film itu ngelibatin orang banyak dengan bermacam-macam keahlian dan masing-masing orang udah tahu apa tugasnya di tim itu.
Buat kamu nih yang pengen banget terjun ke industri film, misalnya pengen jadi sutradara kaya Riri Riza atau Hanung Bramantyo atau mau jadi penulis skenario, kamu mesti masuk ke sekolah khusus untuk film. Salah satunya adalah London Film School (LFS) yang ada di Covent Garden, London, Inggris. Sekolah film ini mengajarkan kamu untuk bisa jadi profesional di industri film, disesuaikan sama minat kamu.
Pernah denger nama Michael Mann, sutradara Hollywood terkenal? Pria berusia 70 tahun ini dikenal sebagai sutradara, produser dan penulis skenario handal. Beberapa film produksinya masuk jadi film Box Office di dunia. Dia pernah menyutradari dan menulis skenario di film Colateral yang dibintangi Tom Cruise dan Jamie Fox dan Hancock dengan bintangnya Will Smith. Dia juga pernah jadi produser di salah satu serial TV terkenal, Miami Vice yang belakangan diangkat juga ke layar lebar dan The Aviation yang dibintangi Leonardo DiCaprio. Nah Michael Mann ini salah satu alumni LFS yang sudah sukses sekarang.
SEJARAH LONDON FILM SCHOOL
London Film School merupakan Sekolah Film internasional yang tertua di dunia yang didirikan pada tahun 1956. Tidak seperti sekolah lain yang dibiayai pemerintah, LFS tidak hanya fokus untuk memajukan dunia film di Inggris saja, tapi juga dunia. Hal ini dibuktikan dengan 75 persen dari keseluruhan jumlah siswanya merupakan siswa internasional yang berasal dari 80 negara di dunia. Bisa dibilang LFS adalah salah satu sekolah film di dunia yang memiliki jumlah siswa asing terbanyak.
Melihat kembali sejarah berdirinya LFS, dimulai di tahun 1956 saat Kepala Sekolah Heatherley School of Fine Arts, Gilmore Roberts, membuat kursus singkat membuat film di sekolahnya tersebut. Tapi pada saat sebelum waktu pendaftaran dibuka ternyata sekolah tempat dia mengajar itu telah dijual ke pihak lain.
Karena kecintaannya pada dunia film dan ingin menciptakan profesional-profesional di bidang film, akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan rencana pembuatan kursus pembuat film itu. Pada saat itu dia tidak membayangkan kalau hal kecil yang dimulainya dulu itu bisa menjadi sebuah hal yang besar 45 tahun kemudian.
Dia kemudian mulai mempersiapkan segala hal untuk segera membuka kursusnya itu. Akhirnya dia menemukan sebuah tempat di Brixton dan kemudian mendirikan sebuah sekolah film yang diberi nama London School of Film Technique (LSFT). Sekolah ini dibuat dengan dasar bahwa masa depan dunia perfilman di Inggris bisa maju dengan mempersiapkan tenaga prosesional yang terlatih di dunia film agar bisa siap dan bersaing di industri film dengan cara memberi pendidikan formal tentang teknik dalam pembuatan film dan kesempatan untuk magang di industri. Gilmore sengaja ingin membuat ini karena pada saat itu dia tidak menemukan dukungan baik dari pemerintah dalam hal pengembangan industri film di Inggris.
Di tahun 1974 sekolah ini berganti nama menjadi the London International Film School (LIFS). Pola yang diterapkan LIFS dianggap tidak biasa, dan hal ini tetap dipertahankan hingga kini. Sekolah ini diklaim sebagai sebuah yayasan amal, perusahaan non-profit. Semua siswa yang belajar disini otomatis menjadi anggota asosiasi yang bersama-sama dengan anggota lain memilih anggota yang akan duduk menjadi Dewan Gubernur sebagai perwakilannya. Dewan Gubernur ini mempunya tugas dan tanggung jawab terhadap keseluruhan manajemen operasional sekolah. Saat ini yang duduk sebagai ketua Dewan Gubernur adalah Mike Leigh, sutradara terkenal yang juga alumni LFS.
TEORI DAN PRAKTEK DIAJARKAN BERSAMA
Sejak awal berdirinya, London Film School telah difungsikan gak hanya jadi sekolah tapi juga sebuah studio kerja, tempat untuk siswa bisa belajar teknik pembuatan film sekaligus terjun langsung di industri film. Selama masa dua tahun siswa belajar di LFS, siswa diwajibkan untuk terlibat dalam pengerjaan minimal enam buah film. Dengan target ini, nantinya siswa diharapkan setelah lulus bisa langsung menjadi profesional yang siap terjun di industri perfilman.
LFS telah banyak mendapat penghargaan, salah satunya penghargaan dari Creative Skillset. Sebuah lembaga pemerintahan Inggris untuk pelatihan audio-visual. Creative Skillset menganugerahkan penghargaan kepada LFS sebagai satu dari tiga Akademi Film yang ada di Inggris. Penghargaan ini diberikan kepada LFS karena telah berhasil mencetak lulusan yang siap terjun langsung ke dalam industri perfilman, dan sebagai satu-satunya sekolah yang mampu menerapkan pola belajar teori dan praktek ini di semua jurusan yang ada di LFS.
LFS menawarkan pendidikan untuk siswa dengan tujuan dasar: menciptakan lulusan berkualitas profesional, mendidik siswa untuk bisa belajar dan bekerjasama secara kreatif dengan sesama siswa dan juga pengajar yang ada di LFS dan memahami dunia perfilman dengan praktis, serta mendorong siswa untuk terbiasa mempertanyakan dengan tegas dan teliti asumsi-asumsi yang ada di dalam pikirannya dan menanggapi dengan serius insting yang muncul saat sedang menghadapi sebuah proyek.
Salah satu hal yang menarik dalam program Movie Academy (MA) yang ada di LFS adalah, pada saat siswa baru belajar disini mereka tidak akan diarahkan untuk spesifik memilih jurusan keahlian yang ingin diambil, seperti ingin jadi sutradara, penulis skenario, editor atau lainnya. Siswa akan dengan sendirinya memilih spesialisasi setelah mereka belajar disini, disesuaikan dengan minat dan bakat serta kemampuan masing-masing siswa.
Alasan kenapa MA LFS tidak meminta calon siswa untuk memilih spesialisasi di awal adalah untuk membentuk lulusan yang benar-benar mengerti dan paham proses keseluruhan dalam sebuah produksi film. Karena LFS tidak ingin nantinya lulusan MA yang berprofesi sebagai sutradara misalnya hanya mengerti aspek teknis seputar penyutradaraan film saja tapi tidak bisa memahami konsep keseluruhan dari sebuah produksi film, atau penulis skenario yang hanya bisa membuat cerita bagus tapi tidak menarik bila dilihat dari kacamata film secara keseluruhan.
HERE IS THE VIDEO
Buat kalian yang mau tahu kaya’ apa hasil karya mahasiswa disana, bisa lihat video dibawah ini. Keren buanget!
Nah guys gimana, kamu ngerasa minat dan bakat kamu ada di dunia film? London Film School Movie Academy ini bisa jadi pilihan nih buat kamu tuk belajar jadi seorang movie maker yang handal.
Ada hal yang ingin anda tanyakan ? Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .
Published by