Jika kamu berniat untuk belajar or kuliah di luar negeri kamu mesti baca ini. Seorang blogger mahasiswa berbagi pengalaman mempelajari bahasa dan memahaminya untuk mengatasi budaya yang berbeda. So, let’s check it out!
Saya 19 tahun dan saya baru saja pindah ke Belgia untuk tahun pertama saya di universitas, belajar kimia di Katholiek Universiteit Leuven.
Saya pikir biasa-biasa saja orang Belanda seperti saya akan mudah memulai sesuatu pada mahasiswa asing lainnya, tapi saya kesulitan pada bulan-bulan pertama. Kuliah, kegiatan sosial dan kehidupan secara umum tampaknya lewat dalam sekejap secepat berbicara dialek.
Saya berusaha tidak gagap namun kepercayaan diri saya terpukul. Masalah saya dengan bahasa terpecahkan sendiri dari waktu ke waktu, tapi transisi itu lebih sulit daripada yang pernah saya bayangkan.
Ini bukan hanya bahasa untuk membiasakan diri: mahasiswa lokal di sini telah memiliki pengalaman yang sangat berbeda dari pendidikan menengah dari yang saya punya di Inggris.
Para siswa Belgia di universitas saya memiliki 32 jam pelajaran selama tahun-tahun terakhir mereka sekolah menengah; 16 jam saya sangat sedikit dibandingkan dengan mereka. Berbagai mata pelajaran wajib seperti bahasa modern dan klasik, bersama dengan filsafat, yang biasa di sekolah menengah Belgia.
Perbedaannya berlanjut pada tingkat universitas: di tahun pertama saya, saya berpikiran jauh dari mata pelajaran dari teman-teman saya belajar kimia di universitas Inggris. Pelajaran yang saya tidak harapkan untuk dilihat lagi atau belum pernah terlihat sebelumnya tiba-tiba menjadi bagian dari kehidupan kampus saya, misalnya geologi, filsafat dan modul fisika besar.
Saya harus menyesuaikan diri dengan cara hidup yang baru dan saya sudah tumbuh untuk mencintai kebiasaan hidup di Belgia. Mereka menamai tim olahraga mereka setelah hewan berwarna (daftar yang tampaknya tak berujung), memiliki cara aneh pesta bernyanyi yang disebut nyanyian dan bir yang seperti anggur.
Kebanyakan siswa di universitas saya, bahkan tahun-tahun kedua dan ketiga, pulang untuk akhir pekan dan sering datang kembali penuh dengan makanan yang disiapkan oleh orang tua mereka.
Sementara di Inggris kamu benar-benar terbang ketika kamu pergi ke universitas, di sini dipandang sebagai batu loncatan menuju kemerdekaan.
Satu hal yang telah membantu saya menetap di olahraga. Saya telah mengambil bagian dalam olahraga untuk bersenang-senang selama pendidikan menengah saya, tetapi sekali di universitas di luar negeri itu menjadi gangguan besar. Ini menjadi salah satu cara terbaik penghilang stres selama waktu saya belajar jauh dari rumah.
Perasaan aneh menjadi “orang asing” adalah sesuatu yang saya harus membiasakan diri.
“Kenapa kau di Leuven?” biasanya hal pertama yang orang tanyakan ketika mereka bertemu saya. Perlahan-lahan mereka sudah terbiasa saya berada di sini, dan saya dilihat sama seperti siswa lain.
Pindah ke negara baru itu sulit, tidak dapat menghindari fakta tersebut. Tapi kelebihannya bagi saya jauh melebihi kekurangannya.
Saya hanya berada di rumah selama sekitar dua minggu sejak saya sudah di sini. Tapi fakta bahwa saya membayar sekitar £ 500 setahun untuk universitas adalah sesuatu yang saya tidak bisa perdebatkan.
Dan satu tahun di luar negeri dapat menjadi pengalaman yang hebat. Ada begitu banyak yang dapat diambil dari budaya baru, bahasa baru dan perasaan menyegarkan mencoba sesuatu yang sama sekali baru.
Ada hal yang ingin anda tanyakan ? Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .
Email: info@konsultanpendidikan.com
Published by