Tips Persiapan IELTS Alumnus LPDP

4.bp.blogspot.jpg

IELTS atau International English Language Testing System adalah standar kemampuan bahasa Inggris yang dibutuhkan untuk mendaftar dan berkuliah di luar negeri. Agar bisa berhasil lulus IELTS, diperlukan beberapa persiapan matang.
Pendaftar beasiswa reguler untuk melanjutkan magister dalam negeri, harus memiliki sertifikat IELTS minimal 6. Sedangkan pendaftar reguler magister luar negeri, IELTS minimal 6,5.

Untuk pendaftar beasiswa reguler doktor, pendaftar program doktor dalam negeri skor minimal IELTS adalah 6,0. Kemudian pendaftar program doktor luar negeri skor minimal kemampuan bahasa Inggris IELTS adalah 7,0.
Untuk mempersiapkan tes IELTS, alumni penerima beasiswa LPDP, Zahratul Kamila yang pernah belajar di University of Auckland memberikan tipsnya.

Zahratul Kamila menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam belajar bahasa Inggris untuk persiapan tes IELTS.

“Di antaranya adalah vocabulary; grammar reading dan listening; writing dan speaking; dan hal terkait lainnya,” kata Zahra dalam webinar bertajuk ‘Study Overseas to New Zealand : Why & How’, dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga (Unair).

Tips Persiapan IELTS:
1. Membaca Kamus Bahasa Inggris
Zahra mengatakan bahwa mempelajari kosakata dapat dilakukan dengan membaca kamus bahasa Inggris seperti Cambridge Advanced Dictionary atau Oxford Dictionary. Proses memperkaya kosakata juga perlu mengacu pada berbagai topik keilmuan, konteks, sinonim, antonim, dan cara penggunaannya.

“Hal tersebut penting karena selain untuk mengetahui arti dari sebuah kata dalam bahasa Inggris, namun juga dapat memahami penggunaan kata tersebut,” jelas Zahra.

2. Mendalami dan Latihan Soal Grammar
Kemudian ketika mempelajari tata bahasa atau grammar, Zahra menjelaskan setidaknya terdapat dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama memahami dasar-dasar grammar dan mendalaminya dengan melakukan latihan soal.

3. Evaluasi Reading and Listening
Adapun persiapan untuk tes IELTS bagian reading dan listening dapat dilakukan dengan latihan soal dan evaluasi secara teratur.

Menurut Zahra, hal tersebut perlu karena proses penilaian pada sesi itu dilakukan secara objektif, langsung, dan terukur. Sehingga evaluasi dapat dilakukan sendiri setiap kali selesai mengerjakan latihan soal.

4. Meminta Penilaian Writing and Speaking ke Orang Lain
Berbeda dengan reading dan listening, pada sesi writing dan speaking penilaian bersifat cukup objektif. Biasanya dinilai oleh seorang assessor untuk melihat apakah kemampuan speaking dan writing peserta layak mendapat skor berapa.

Zahra memberi saran bahwa proses belajar yang paling baik untuk meningkatkan kemampuan writing dan speaking adalah dengan terus berlatih. Selain itu, juga perlu meminta second opinion dari orang lain untuk menilai kemampuan kita. Jangan hanya diri sendiri yang menilai.

“Makin banyak latihan, makin bagus karena kemampuan ini (writing dan speaking) akan sangat penting saat berkuliah seperti pada saat presentasi atau membuat esai,” terang Zahra.

5. Manajemen Waktu
Hal lain yang perlu dilatih adalah manajemen waktu, ketelitian dan ketenangan. Hal tersebut penting karena peserta tes perlu memiliki keterampilan manajemen waktu yang baik dalam menjawab soal di setiap sesinya.

Ketelitian dan ketenangan penting untuk dimiliki karena ketika menjalani tes, pikiran dapat kacau ketika pada salah satu sesi terdapat soal yang belum terjawab atau salah menjawab. Ketika hal tersebut terjadi, peserta perlu fokus dan tenang agar dapat mengerjakan soal di sesi selanjutnya dengan baik. “Selain melatih kemampuan bahasa Inggris, juga perlu melatih mental,”.


6. Riset Lembaga Tes IELTS
Terakhir, Zahra menyarankan agar calon peserta tes melakukan riset mengenai lembaga tes IELTS yang akan mereka pakai. Hal tersebut penting agar ketika tes tidak terjadi hal yang dapat merugikan peserta seperti kualitas speaker yang buruk, yang dapat berdampak pada skor listening.

Kemudian, juga perlu dipelajari target minimum yang ingin dicapai. Sehingga dapat memperkirakan skor minimal berapa saja yang harus diraih di setiap sesi tes. Zahra berpesan agar calon peserta bisa menyusun jadwal agar tidak terdistraksi lingkungan luar.

“Mereka harus disiplin belajar setiap hari agar mendapat hasil (IELTS) yang maksimal,” ujarnya.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Published by

melpadia

ig: @melpadia

Tinggalkan Balasan