Awal Mula Sebuah Kota Industri Film Terbesar di Dunia

Let-the-Memories-Begin-Hollywood-Studios-HDR_Snapseed Hollywood, well, apa yang terlintas di benakmu saat mendengar kata ini? Pasti tak akan jauh-jauh dengan yang namanya film barat yang hampir setiap hari menjadi tontonan kita ‘kan? Yah, memang tak dapat dipungkiri kalau Hollywood memang lebih dikenal dunia sebagai sebuah pusat perfilman Amerika. Di banyak film atau tayangan televisi lainnya, mungkin kita sudah sering melihat abjad ‘HOLLYWOOD’ bertahta dengan anggunnya di atas bukit hijau yang tinggi itu. Begitu terlihatnya nama Hollywood di atas bukit itu seperti halnya nama ini telah dikenal seluruh dunia sebagai pusat industri hiburan ternama. hollywood Nah, kali ini kita akan melihat Hollywood lebih dekat. Kita akan melihat bagaimana sebenarnya sejarah/awal mula kota penghasil film-film hebat ini. Dan, banyak hal menarik tentang Hollywood yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang. Dengan mengetahui kota Hollywood ini, kalau kita sempat bertandang ke sana, maka kita akan lebih bisa berinteraksi dengan kota penghasil film dunia ini.

Sejarah Hollywood

SurveyView Semuanya bermula di tahun 1853, ketika sebuah pondok bata dibangun di Nopalera (Lapangan Nopal, yang namanya diambil dari nama kaktus Meksiko yang merupakan tanaman asli daerah ini). Pada tahun 1870, sebuah komunitas tani pun tumbuh dan berkembang. Daerah ini kemudian dikenal dengan Cahuenga Valley, yang mana wilayahnya meliputi pas jalan di Pegunungan Santa Monica hingga ke utara. HJ_Whitley Adapun yang memberi nama Hollywood adalah H.J. Whitley yang kemudian disebut sebagai ‘Father of Hollywood’. Pak Whitley membeli sebuah lahan pertanian dan peternakan E.C. Hurd seluas 232,3 hektar dan menjelaskan rencananya kepada sang pemilik lahan. Mereka kemudian sepakat setelah harga yang diajukan sesuai dan pemilik lahan yang bernama Hurd itu pun setuju untuk menjual tanahnya pada tanggal yang ditentukan. Sebelum Pak Whitley menginjakkan kakinya pada lahan dengan nama Hollywood itu, kabar mengenai rencananya untuk kota baru tersebut tersebar luas hingga ke Jendral Harrison Gray Otiz, istri Pak Hurd, Bu Daeida Wilcox dan yang lainnya. Bu Daeida mendengar nama Hollywood dari tetangganya yang bernama Ivar Weid di Holly Canyon (sekarang Lake Hollywood). Ivar Weid sendiri adalah seorang investor terkenal dan juga merupakan sahabat Whitley. Bu Daeida kemudian merekomendasikan nama yang sama kepada suaminya Harvey H. Wilcox. Seperti istrinya, Pak Harvey pun tertarik dengan kota Hollywood ini. Ia kemudian mengisi akta notaris dan peta bangunan yang ia jual di kantor Los Angeles County Recorder pada 1 Februari 1887. Ia ingin menjadi orang pertama yang mencatatkannya di akta notaris. Tak lama setelahnya, kawasan real-estate pun segera menjamur di daerah baru ini, tetapi Hollywood sendiri berkembang dengan lambat. hollywood-23 Pada tahun 1900, Hollywood mulai memiliki kantor pos dan koran sendiri. Juga ada hotel dan dua pasar. Hollywood Hotel dibangun oleh Pak Whitley sendiri yang memang merupakan presiden direktur dari Los Pacific Boulevard and Development Company. Setelah akhirnya memiliki lahan pertanian Hurd, Pak Whitley membangun hotel dengan tujuan untuk menarik para pembeli tanah. Lahan ini mengapit daerah sisi barat Highland Avenue hingga bangunan depan Prospect Avenue yang mana masih berdebu dengan jalanan yang berbatu. Hollywood Hotel akhirnya berkembang dan dikenal banyak orang dari seluruh dunia serta berkembang menjadi pusat kehidupan masyarakat dan rumah bagi para bintang selama bertahun-tahun. Perusahaan Whitley terus berkembang dan kemudian menjual area perumahan Ocean View Tract. Untuk mempromosikan kota baru ini, Pak Whitley rela mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Ribuan dolar ia keluarkan untuk membayar lampu-lampu listrik, termasuk membangun pembangkit listrik dan bank serta jalan-jalan menuju Cahuenga Pass. Lampu-lampu listrik menyala di blok-blok jalan Prospect Avenue. Pusat tanah Pak Whitley sendiri berada di Highland Avenue. Panoram_Hollywood_1903(2) Pada tanggal 4 November tahun 1903, Hollywood menjadi sebuah kotamadya setelah diadakan pemungutan suara dimana ada 88 pro dan 77 kontra. Kemudian yang menarik nih, pada 30 Januari tahun 1904, warga kota Hollywood sepakat untuk melarang jual beli minuman keras kecuali untuk tujuan medis. Selanjutnya, pada tahun 1910 penduduk kota kembali melakukan voting untuk menggabungkan Hollywood menjadi daerah bagian dari Los Angeles agar bisa mengamankan pasokan air dan memeroleh akses ke LA. Dengan penggabungan ini, nama Prospect Avenue berubah menjadi Hollywood Boulevard dan semua nomor jalan di distrik baru ini pun berubah.

Industri Film Hollywood

51yKW1HPDHL._SL500_AA300_ Awal mula Hollywood menjadi kota industri hiburan adalah pada tahun 1911. Adalah sutradara D.W. Griffith yang membuat film pertama di Hollywood. Film pertama yang mengambil setting di Hollywood ini merupakan sebuah film pendek berjudul In Old California dan diproduksi untuk Biograph Company. 8171_5 Saat itu Hollywood melarang produksi film, sebelum kemudian ada penggabungan dengan Los Angeles yang mana membolehkannya. Film pertama yang dibuat oleh studio film Hollywood, Nestor Motion Picture Company, dibuat pada 26 Oktober 1911. Area milik Pak Whitley digunakan sebagai setting-nya. Film yang tak berjudul ini difilmkan di hutan kecil di sudut Whitley Avenue dan Hollywood Boulevard. MovieLogos1 Sekarang, 4 studio film besar dunia—Paramount, Warner Bros, RKO, dan Columbia—memiliki studio di Hollywood. Dan masih banyak lagi studio-studio film yang lebih kecil bertebaran di seantero kota yang sekarang telah menjadi salah satu kota terpada di Los Angeles ini. Sebutan Tinseltown dan Movie Biz City yang disematkan pada Hollywood merujuk pada gemerlapnya industri perfilman yang berpusat di kota ini. Itulah sekilas sejarah tentang kota film dunia, Hollywood. Semoga bermanfaat … Screen-shot-2012-10-02-at-1.06.15-PM Ada hal yang ingin anda tanyakan ?  Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Published by

Tinggalkan Balasan