Hai kawan-kawan semua, kali ini ada info mengenai pendidikan dengan bidang kesenian yang ada di University of Queensland, Australia. Jadi bagi kalian yang menyukai dan minat di bidang kesenian, musik, seni rupa, lukis, digital dan seni terapan, University of Queensland punya fakultas seni yang kualitasnya gak kalah sama Universitas lain yang juga mengkhususkan studi dibidang seni.
Fakultas seni di UQ adalah percontohan dan merupakan standar UQ dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat luas, dan juga merupakan elemen penting yang bisa dijadikan panutan dalam pendidikan di institusi-institusi modern. Fakultas seni ini juga berkomitmen untuk menyempurnakan pengajaran, riset, pelatihan riset, beasiswa, dan memberikan informasi yang dicari masyarakat luas.
Fakultas seni di UQ terdiri dari beberapa jurusan, yang didalamnya bisa kita temukan pelajaran yang biasa di gunakan dan ditemukan dalam kehidupan manusia sehari-hari. School of English, Media Studies and Art History, the School of History, Philosophy, Religion and Classics, School of Languages and Comparative Cultural Studies, dan School of Music itu adalah konsentrasi pembelajaran yang disediakan di fakultas seni UQ.
Fakultas seni juga mendukung beberapa Pusat Riset, diantaranya Centre for the History of European Discourses; Centre for Critical and Cultural Studies, Centre for the Government of Queensland dan ARC Centre of Excellence for the History of Emotions (UQ Node). Pusat dan lembaga-lembaga riset tersebut adalah lembaga yang menyediakan riset yang didukung oleh lembaga-lembaga nasional, dan juga internasional di beberapa bidang penelitian.
Fakultas seni juga berperan aktif dalam mendirikan beberapa kelas khusus untuk masyarakat luas. Dalam Institute of Modern Languages, UQ menawarkan kelas bahasa asing kepada mereka yang ingin belajar dan mengasah kemampuan bahasa. Dan Confucius Institute yang menyediakan gerbang untuk Australia dan Cina untuk berkolaborasi dalam bahasa dan budaya, ilmu pengetahuan, teknik, dan juga teknologi.
Centre for the History of European Discourses, didirikan pada tahun 2002 oleh Peter Cryle, orang yang saat itu menjabat sebagai pemimpin di Department of Romance Languages, bergabung dengan Ian Hunter. Bersama, mereka menciptakan model untuk riset program yang pada awalnya meneliti sejarah klasik sampai akhirnya membentuk penelitian sejarah kecerdasan manusia yang membutuhkan sumber-sumber khusus dan beberapa referensi yang valid agar sejarah tersebut tak tenggelam dan dilupakan. Mereka juga melibatkan beberapa professional seperti Michel Foucault dan Quentin Skinner. Dikarenakan tujuan dan visi mereka yang sama, akhirnya mereka bergabung dalam UQ. Centre for the History of European Discourses sampai saat ini terus melakukan riset sejarah yang ada di eropa.
Centre for the History of European Discourses menjaga koneksi yang kuat antara Fakultas-fakultas seni di dunia melalui program beasiswa yang nantinya para pelajarnya disiapkan menjadi peneliti yang akan menghabiskan banyak waktunya di sini, biasanya satu semester, mengejar target riset mereka sendiri. Dalam penambahan dan pengembangan jaringannya, Centre for the History of European Discourses mempunyai koneksi dengan European Philosophy Research Group (EPRG), sebuah grup yang berkembang di fakultas sejarah, filosofi, agama dan sejarah klasik yang selalu mempromosikan beragam riset dan apresiasi Filosofi Eropa, tentunya dengan cara mengadakan konferensi, pertunjukan dan workshop-worksop yang rutin dijalankan.
English, Media Studies and Art History, berfokus ke pembelajaran budaya dan interaksi masyarakat melalui buku-buku, pelatihan dan pengenalan kepada budaya bersejarah dan kontemporer. Dengan menganalisa komunikasi, representasi, sejarah lahirnya suatu budaya, buku-buku bersejarah, lukisan, produksi teater, film, pertunjukan televisi, dan media. Semua dilakukan untuk membangun dan mengenal kembali budaya-budaya yang bersejarah.
Languages and Comparative Cultural Studies, berfokus untuk membangun kecakapan para pelajar dalam bahasa-bahasa asing, pemahaman tentang keragaman kultur, dan memahami konteks-konteks kultur dalam bahasa yang mereka pelajari, seperti tingkat sensitifitas antar kultur, pemahaman persepektif yang berlaku dalam suatu budaya, dan mengasah kemampuan untuk meningkatkan komunikasi antar budaya dan kultur. Kapasitas untuk berfikir secara kritis dan kemampuan untuk mencerna ide dan argumen dijadikan alat yang akan menyempurnakan riset-riset bahasa dan kultur dalam fakultas ini.
Studi Musik di UQ selalu menjunjung tinggi tradisi dan selalu menjadi tujuan untuk para pelajar yang minat di bidang musik. Kehidupan para pelajar yang menarik, kampus yang keren, kesempatan untuk belajar ke suatu pertunjukkan dan pementasan demi mendapatkan pengalaman baru, staff pengajar yang meninspirasi, dan para pelajar yang saling bertukar pikiran dan saling mengasah keterampilan bersama, kapanpun, dan dimanapun. Itu adalah gambaran keseharian mereka disini. Studi musik ini juga dipenuhi para pengajar yang sudah berpengalaman di bidang yang sama, dan terdiri dari aktor, komposer, editor dan para insan musik yang sudah dikenal namanya di seluruh dunia, seperti Tim Munro yang telah mendapatkan penghargaan Grammy keduanya melalui ansambel kontemporernya yaitu Eighth Blackbird.
Email: info@konsultanpendidikan.com
Published by