Life of the Wall Street Kids

Wall Street tak hanya seputar perputaran saham, uang dan bisnis saja. Para petingginya pun memiliki kehidupan seperti kita pada umumnya, mereka memiliki keluarga serta anak-anak yang menjalani kehidupan dengan kebanggaan terhadap popularitas sang ayah. Namun meski begitu, tak berarti para anak-anak petinggi Wall Street juga memiliki tujuan karir yang serupa dengan orangtuanya. Memang ada yang mewarisi jalur bisnis keluarga, namun adapula yang memilih hobi dan dunia baru di luar permasalahan seputar saham, uang atau bisnis semata. Menarik untuk mengenal dan mengetahui beberapa nama berikut ini. Mari kita tengok kehidupan segemilang apa yang mereka miliki!

Alexander Soros

TCX-14-bachelors-alexander-soros-0213-xl-lg Alexander Soros adalah anak dari bilyuner George Soros. Alex yang berumur 28 tahun ini merupakan lulusan New York yang kemudian melanjutkan gelar doktor di University of California, Berkeley. Mengikuti jejak ayahnya, ia juga menjadi filantropis dan berkontribusi membangun yayasan bernama Jewish Fund For Justice. Ia juga mendonasikan sumbangannya untuk bidang sosial dan politik. Sebagai penghargaan atas kedermawanannya, Alexander Soros mendapat gelar ASF Award for Extraordinary Achievement in Environmental and Human Rights Activism pada tahun 2012 lalu. Hmm… Alexander sepertinya memaknai kehidupan gemilangnya dengan cara berbagi untuk sesama yang membutuhkan.

Brian Tepper

brian-tepper-son-of-billionaire-hedge-fund-manager-david-tepper-appaloosa-management

Brian Tepper punya cerita berbeda lagi. Ia adalah anak bilyuner David Tepper yang mengelola Appaloosa Management yang sukses itu. Masih berusia 27 tahun, Brian memilih jalur karir yang berbeda dengan sang ayah. Brian menjadi software engineer untuk video-video game komputer karena ia memang merupakan lulusan di bidang video game dari Full Sail University Winter Park, Florida. Sepertinya video game memang menjadi passion utama Brian.

Caroline Gorman

caroline_gorman Ia adalah putri dari CEO ternama James P. Gorman yang memimpin Morgan Stanley. Umurnya masih sangat muda yaitu 18 tahun. Namun Caroline percaya diri mengasah keahliannya di jalur musik. Ia sudah memiliki band sendiri yang diberi nama Madness and The Film. Selain itu Caroline Gorman juga mahir menyanyi serta memainkan piano. Ia dan band-nya sudah memiliki lagu sendiri berjudul Scrapbook.

Caroline Jones

CarolineJ Sementara tidak jauh berbeda dari Caroline Gorman, Caroline yang lain yaitu Caroline Jones, putri dari Paul Tudor Jones dari Tudor Investment Corporation juga mantap terjun ke bidang musik. Di umur 23 tahun, Caroline sudah menjadi penulis lagu sekaligus penyanyi. Diproduseri oleh Tommy Mottola, produser dan eksekutif musik yang sudah tak asing lagi di blantika musik dunia. Caroline memilih aliran musik folk dan juga mahir menunjukkan bakat bermain gitarnya. Dia bahkan mencapai prestasi gemilang dengan memproduseri dan menulis sendiri semua lagu-lagu di empat albumnya. Untuk masalah tampil pun sudah tak diragukan lagi. Caroline Jones sudah pernah tampil di Madison Square Garden and Carnegie Hall. What a great Wall Street kid!

Chelsea Prince

ChelseaPrince_Headshot-520x351 Chelsea merupakan putri dari Robert Prince, investment officer dari perusahaan Bridgewater. Bila anak-anak petinggi Wall Street yang lain memiliki passion di bidang musik, Chelsea memiliki bakat di bidang menulis dan media massa. Mulanya, Chelsea yang merupakan lulusan Syracuse University ini aktif di bidang media sosial dimana ia terlibat dalam InternCircle, sebuah situs media sosial yang dikhususkan untuk remaja-remaja dewasa yang mencari tempat magang yang tepat. Ia kemudian bekerja di harian surat kabar Women’s Wear Daily, sebelum akhirnya memiliki perusahaan sendiri di bidang penerbitan bernama Chelsea Print & Publishing.  Puncaknya, ia akhirnya merilis novel berjudul Rock and Vine: Next Generation Changemakers in America’s Wine Country.

Emma Lasry

artist_20A8E68C16724D78CC Putri Marc Lasry dari Avenue Capital Group ini baru berumur sekitar 20 tahun dan tertarik berkarir di dunia hiburan. Ketertarikannya tersebut bisa dilihat dari pencapaiannya sebagai penyanyi. Emma Lasry tertarik menjadi pop star dan merilis sebuah lagu berjudul Closet Bitch di tahun 2010. Lirik lagu Closet Bitch cukup berani seakan-akan ingin menggambarkan semangat kebebasan dan pemberontakan Emma sebagai remaja. “Everybody thinks I’m so sweet/ I’m the girl that you love to meet/ Boys want to take me out to eat/ But little do they know I’m a closet bitch.” Tak hanya itu, sosialita Khloe Kardashian juga menjadi cameo dalam klip musik Closet Bitch. Meski memiliki ketertarikan yang besar pada dunia musik, Emma toh tetap mengutamakan pendidikannya sebagai mahasiswi University of Pennsylvania.

Georgina Bloomberg

bloomberg Georgina adalah putri dari Michael Bloomberg, seorang pembisnis sukses sekaligus politikus handal. Bila sang ayah memilih mengabdi untuk pemerintahan, Georgina memilih menjadi atlet kuda profesional yang bahkan pernah berkompetisi di ajang Grand Prix serta dipercaya mendapat sponsor oleh Ariat Internasional. Majalah Forbes sempat menetapkan Georgina sebagai salah satu dari 20 Ahli Waris Bilyuner yang Paling Menarik.

Katie Dinan

dsc_4891 Putri dari Jamie Dinan, penemu York Capital Management ini memiliki ketertarikan yang sama dengan Georgina Bloomberg yaitu olahraga berkuda. Ia memenangkan penghargaan atlet berkuda di usia yang sangat muda sambil terus berusaha melatihkan kemampuan olahraganya. Meski ingin jadi atlet berkuda, Katie tak melupakan pendidikan formal. Ia adalah salah satu mahasiswi universitas bergengsi yaitu Harvard dimana ia mengambil jurusan Pengembangan Manusia dan Biologi.

Laura Dimon

BALLET HISPANICO 2012 Spring Gala Honoring JODY GOTTFRIED ARNHOLD Jamie Dimon yang merupakan CEO JP Morgan memiliki tiga orang putri. Salah satunya adalah Laura Dimon. Laura yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara ini menekuni bidang jurnalisme. Ia sempat menjadi reporter New York Daily News setelah sebelumnya menjadi lulusan Columbia University di bidang yang juga berkaitan dengan jurnalisme. Artikel-artikel Laura diterbitkan oleh banyak surat kabar dari mulai The Daily Beast, The Huffington Post sampai Morocco World News. Hmmm… meski memiliki ayah seorang pembisnis sukses, Jamie Dimon mantap memilih jalur karir sebagai jurnalis!

Matt Dalio

628x471

Anak bilyuner lain adalah Matt Dalio, putra dari bilyuner Ray Dalio dari Bridgewater Associates. Sama seperti sang ayah, Matt kemudian juga terjun sebagai pembisnis dan sukses sebagai CEO Endless Mobile, sebuah perusahaan software smartphone terkemuka. Meski handal berbisnis, Matt juga dermawan untuk mau membantu sesamanya yang membutuhkan. Sejak usia 16 tahun ia sudah membangun China Care Foundation, sebuah yayasan menolong anak-anak Cina yang hidup tanpa orangtua. Atas kedermawananya, ABC News menobatkannya sebagai Person Of The Week di tahun 2004.

Nell Diamond

nell-diamond-ninth-annual-unicef-snowflake-ball-04 Putri dari mantan CEO Barclays Bob Diamond ini merupakan lulusan Princeton University. Ia juga sempat menekuni dunia bisnis layaknya sang ayah di Wall Street. Sempat ada kejadian kecil yang membuat nama Nell Diamond dikenal banyak orang yaitu ketika ia membuat twit emosional kepada salah seorang politikus Inggris. Twit dengan hashtag #hmd (Hold my d**k) tersebut menjadi ungkapan kekesalannya akibat banyak yang menghujat sang ayah saat meninggalkan Barclays terkait skandal LIBOR.

Peter Cary ‘PC’ Peterson

nyc-prep-gallery Ia merupakan cucu Pete Peterson, seorang co-founder Blackstone Grup. Umurnya masih muda yaitu sekitar 22 atau 23 tahun. Namun seakan-akan tak ingin dibayangi kepopuleran sang kakek, Peter Cary memulai peruntungan di dunia televisi. Puncaknya adalah saat ia membintangi reality show di TV berjudul NYC Prep.

Alex Blankfein

alex-blankfein-pic Putra dari CEO Lloyd Blankfein ini memilih jalur pekerjaan sebagai konsultan di Bain & Company. Ia juga menikahi teman sekelasnya saat berkuliah di Harvard bernama Cristina Ros. Meski pencapaian Alex bisa dibilang ‘biasa’ dibanding para anak-anak petinggi Wall Street lainnya, tapi ia tetap mendapatkan kesempatan hak waris untuk melanjutkan kesuksesan bisnis sang ayah.

Rachel Blankfein

twiit Sementara anak Lloyd Blankfein yang lain adalah Rachel. Umurnya masih 20 tahun dimana Rachel masih mengenyam pendidikan sebagai mahasiswi Harvard University. Sama dengan banyaknya para anak petinggi Wall Street lain yang menyukai olahraga berkuda, Rachel pun ikut mencoba aktivitas sebagai atlet profesional. Ia bahkan sempat berkompetisi di beberapa pertandingan.

Tess Druckenmiller

Tess_Druckenmiller_300x300 Sementara putri Stan Druckenmiller yang merupakan mantan presiden Duquesne Capital memilih jalur musik sebagai passion utamanya. Tess merilis album berjudul Storyteller dan sempat menulis beberapa lagunya. Meski memilih jalan sebagai penyanyi, namun Tess tetap peduli pada pendidikan formalnya. Ia memilih jurusan computer science di Brown University. Fakta yang menarik lainnya adalah gadis manis ini mengantongi sabuk hitam untuk olahraga Tae Kwan Do. Wah! Itulah beberapa anak-anak petinggi Wall Street dengan pilihan kehidupan gemilangnya yang beragam. Ada yang memilih mengikuti jejak bisnis sang ayah, ada yang memilih berkarir sebagai jurnalis, musisi dan atlet kuda profesional namun ada pula yang terkesan mengambil jalan hidup yang biasa-biasa saja yaitu menikah atau bekerja di perusahaan di luar koneksi sang ayah. Tentu tak semua anak bisa memiliki kehidupan segemilang mereka. Namun nampak beberapa dari anak-anak petinggi Wall Street itupun tak langsung menerima hasil instan lantaran nama besar sang ayah. Beberapa bekerja keras untuk meraih passion dan jalur karir yang sekarang mereka asyik tekuni. Itu bisa menjadi salah satu hal yang patut ditiru dari mereka, guys! Ada hal yang ingin anda tanyakan ?  Jangan ragu , silahkan hubungi kami . Konsultasi dengan kami gratis .

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

 

Published by

Tinggalkan Balasan