
Terlepas dari namanya, Universitas Kairo sebenarnya terletak di kota Giza dan menghadap ke Sungai Nil.
Salah satu institusi tertua di negara itu, universitas negeri ini didirikan pada tahun 1908 dan memiliki sekitar 230.000 mahasiswa yang sekitar 3 persennya berasal dari luar negeri. Hanya 2 persen staf dan 2 persen mahasiswa di universitas Mesir berasal dari luar negeri. Siswa internasional yang tinggal di Kairo menikmati biaya hidup yang relatif rendah dan memiliki beberapa atraksi kuno negara di depan pintu mereka.
Universitas Kairo memiliki lebih dari 25 fakultas, termasuk teknik, kedokteran, pertanian, dan arkeologi, dengan program sarjana dalam berbagai mata pelajaran mulai dari pomologi hingga terapi fisik. Sementara bahasa resmi Mesir adalah bahasa Arab, bahasa Inggris adalah “bahasa pertama” di universitas, menurut Ashraf Mahmoud Hatem, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Universitas di Mesir.
Grand Celebration Hall, simbol Universitas Kairo yang terkenal dengan atap kubahnya, adalah tempat berbagai acara budaya dan seni dan dapat menampung sekitar 4.000 orang. Bangunan mencolok lainnya di kampus termasuk Perpustakaan Pusat.
Alumni terkemuka termasuk mantan sekretaris jenderal PBB Boutros Boutros-Ghali, Omar Sharif, aktor nominasi Oscar, Mohamed Morsi, mantan presiden Mesir, dan Amr Moussa, sekretaris jenderal Liga Arab dari 2001 hingga 2011.
Sekitar sepertiga penduduk Mesir berusia di bawah 15 tahun dan permintaan akan pendidikan tinggi terus meningkat. Menyusul kekacauan Musim Semi Arab di Mesir, negara tersebut mulai merencanakan reformasi besar-besaran pada sistem pendidikan tingginya.
Sumber: timeshighereducation.com
Email: info@konsultanpendidikan.com
Published by