Peluncuran robot humanoid “laki-laki” oleh perusahaan robotika Saudi tidak berjalan sesuai rencana setelah robot tersebut terlihat menyentuh seorang reporter wanita secara tidak pantas.
Perusahaan robotika Saudi, QSS, meluncurkan “Muhammad the Humanoid Robot” di DeepFest di Riyadh minggu lalu. Robot yang mengenakan pakaian tradisional Saudi itu berbicara bahasa Arab dan Inggris.
Dalam postingan DeepFest di X, Muhammad digambarkan sebagai “robot Saudi pertama yang berwujud manusia”, serta merupakan proyek nasional untuk menyoroti pencapaian AI Arab Saudi.
Saat presentasi, reporter Al Arabiya, Rawya Kassem, berdiri di depan Muhammad saat berbicara kepada hadirin.
Video viral dari kejadian tersebut menunjukkan robot tersebut tampak mengulurkan tangan ke depan untuk menyentuh bagian belakangnya.
Di X, pengguna media sosial menuduh robot tersebut menyentuh reporter wanita secara tidak pantas.
QSS, yang tidak segera menanggapi permintaan komentar BI, mengatakan kepada Metro bahwa robot tersebut “sepenuhnya otonom” dan beroperasi “secara mandiri tanpa kendali langsung oleh manusia.”
Perusahaan robotika tersebut mengatakan bahwa stafnya “secara proaktif memberi tahu semua peserta, termasuk wartawan, untuk menjaga jarak aman dari robot tersebut selama demonstrasi.”
Menurut Metro, QSS menambahkan bahwa mereka telah meninjau rekaman dan keadaan sekitar insiden tersebut, dan menemukan bahwa “tidak ada penyimpangan dari perilaku yang diharapkan” dari Muhammad.
Dikatakan bahwa pihaknya akan mengambil “tindakan tambahan” untuk mencegah siapa pun “mendekati robot di wilayah pergerakannya.”
November lalu, Business Insider melaporkan bahwa robot humanoid bisa menjadi salah satu hal besar berikutnya yang muncul dari booming AI.
Menurut MarketsandMarkets, industri ini bisa bernilai $13,8 miliar pada tahun 2028.
Sumber: businessinsider.com
Email: info@konsultanpendidikan.com