Dengan julukannya sebagai Negeri Sakura, maka sebenarnya sudah dapat ditebak kalau di Jepang, bunga yang paling mendapat tempat di hati warganya adalah bunga Sakura, yang di tempat lain dikenal dengan bunga ceri.
Bagi rakyat Jepang, Sakura memang memiliki tempat paling istimewa jika dibanding bunga-bunga lainnya. Banyak orang Jepang yang seperti terobsesi dengan bunga satu ini. Kemunculan bunga Sakura memang tak bisa dinikmati setiap waktu sehingga tak pelak hal ini membuat banyak penggemarnya sangat antusias jika musim semi tiba dimana bunga ini mulai bermekaran. Bahkan tak sedikit orang yang melakukan tur khusus mengikuti berseminya bunga Sakura yang biasanya dimulai dari daerah selatan yang lebih hangat menuju daerah yang lebih dingin di bagian utara.
Namun seperti halnya beberapa aksi penyanyi yang menarik lebih banyak penggemar daripada penyanyi lainnya, ada 3 pohon sakura di Jepang yang dianggap sebagai pohon sakura berpengunjung paling banyak.
Agak ironis sebenarnya bagi negara sebesar dan semaju Jepang, negara ini jarang memiliki yang namanya daftar 10 ter- (Top 10). Warga Jepang cenderung membuat 3 ter- daripada membuat daftar 10 ter-, entah itu pemandangan paling menarik, taman, festival, laksamana muda angkatan laut, atau seperti topik yang satu ini yaitu soal pohon bunga sakura.
Hanya ada 3 pohon sakura yang dianggap memiliki impresi paling mengagumkan bagi warga Jepang.
Yang pertama adalah Miharu Takizakura, terletak di daerahe Miharumachi, bagian dari Tamuragun County di Prefektur Fukushima.
Miharu Takizakura
Sejak dahulu, Sakura memang telah dipuja-puja di Jepang. Hal ini terlihat akan apresiasi warganya setiap kali musim semi tiba dimana mereka memiliki semacam ‘pesta’ atau ‘ritual’ khusus melihat bunga Sakura—atau sebenarnya termasuk juga melihat bunga Ume (plum)—yang biasa disebut dengan hanami.
Konon tradisi hanami ini telah dilakukan sejak abad ke-8 lho. Karnanya banyak pohon-pohon sakura yang terindah di negeri ini dijaga dengan sangat baik hingga bisa mencapai umur ratusan tahun bahkan ada yang sampai berumur 1000 tahun seperti Miharu Takizakura.
Miharu Takizakura memiliki tinggi sekitar 12 meter (39 kaki, 4 inci), dan cakupan lebarnya mencapai 25 meter!
Secara harfiah, Takizakura berarti ‘air terjun sakura’. Hal ini sepertinya merujuk pada bentuk cabang-cabang dari pohon bunga sakura ini dan juga sebagai perumpamaan dari bagaimana kelopak-kelopak bunga sakura berjatuhan dari pohon ini setelah bunga Sakura mekar secara sempurna.
Miharu Takizakura bukanlah satu-satunya pohon sakura yang bisa mencapai umur 1 milenium aka 1000 tahun. Ada lagi pohon Sakura lain yang bahkan lebih tua yaitu Usuzumi Sakura di Moyosu, Prefektur Gifu yang usianya telah mencapi lebih dari 1.500 tahun!
Usuzumi Sakura
Menurut catatan sejarah yang ada, Usuzumi Sakura yang memiliki tinggi hingga 16 meter ini ditanam oleh Kaisar Keitai, kaisar Jepang yang berkuasa di negeri ini sekitar abad ke-6. Pada tahun 1922, pohon sakura ini secara resmi dinyatakan sebagai warisan alam nasional oleh pemerintah Jepang.
Seperti halnya Mihara Takizakura, Usuzumi Sakura juga memiliki makna khusus pada namanya ini. Nama Usuzumi Sakura ini kalau diterjemahkan bisa berarti “sakura yang berwarna hitam tinta pucat”, yang mana merujuk pada warna dari bunga sakura pohon ini.
Bingung?
Jadi begini, sebelum mekar, kuncup bunga sakura dari Usuzumi Sakura ini berwarna pink lembut dan saat ia mekar sempurna, warnanya nyaris putih semuanya. Ketika akhirnya mereka gugur, warnanya menjadi abu-abu pucat, karena inilah maka namanya Usuzumi Sakura.
Akhirnya, yang ketiga dalam daftar tiga pohon bunga sakura paling terkenal di Jepang ini, adalah Jindaizakura yang terletak di distrik Takekawacho, kota Hokuto, Prefektur Yamanashi.
Jindaizakura
Memiliki arti “Sakura Keturunan Dewa”, Jindaizakura memang masih terletak dalam wilayah kuil Jissoji. Usia pasti dari pohon ini masih belum diketahui, tetapi dari perkiraan tempatnya, diperkirakan pohon ini telah tumbuh sejak 1800 hingga 2000 tahun yang lalu!
Jindaizakura memiliki beberap kesamaan dengan Usuzumi Sakura. Keduanya sama-sama warisan alam nasional, dan mejadi pohon pertama yang menerima gelar ini. Jindaizakura juga memiliki hubungan dengan kekaisaran Jepang. Menurut cerita rakyat Jepang, Jindaizakura ditanaman sendiri oleh Yamato Takeru no Mikoto, yang dianggap sebagai kaisar Jepang ke-12 yang memerintah hingga tahun 133 Masehi.
Sakura dikenal memiliki periode mekar yang berubah-ubah, tetapi mayoritas setiap tahunnya Usuzumi Sakura dan Jindaizakura tampak paling cantik di awal April.
Sementara itu Miharu Takizakura yang terletak di tempat paling utara di antara ketiganya, mekar di akhir April. Ini berarti bahwa dengan perkiraan yang tepat, maka kamu akan bisa mendapati mekarnya 3 pohon bunga sakura paling indah di Jepang ini.
Itulah sekilas tentang uniknya Jepang, tentunya jika kamu berminat untuk kuliah di negeri Sakura ini kamu bisa coba cek ke artikel di bawah ini~
Published by