Mahasiswa Kulit Putih Diterima di Harvard Melalui Jalur Khusus

transfez.jpg

Jika membayangkan Universitas Harvard, tentu bisa terpikir betapa sulitnya menjadi mahasiswa di salah satu kampus paling bergengsi di dunia tersebut. Akan tetapi, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Peter Arcidiacono, Josh Kinsler, dan Tyler Ransom dan dipublikasikan pada National Bureau of Economic Research pada September 2019 lalu mengungkapkan hal yang cukup mengejutkan.
Dikutip dari The Guardian, studi dengan judul Legacy and Athlete Preferences at Harvard ini menunjukkan, 43% mahasiswa kulit putih di Universitas Harvard yang diterima adalah atlet, siswa warisan, mereka yang ada dalam daftar minat dekan (orang tuanya adalah donatur), atau anak dari pegawai di Harvard, baik itu dari staf maupun fakultas. Mereka yang telah disebutkan di atas disebut dengan ALDCs. Kepanjangan dari ALDCs adalah Athletes, Legacies, Dean’s Interest List, dan Children of Harvard Employees. Hampir 70% dari seluruh pelamar dengan jalur khusus adalah kulit putih.

Penelitian ini juga menyebutkan, kesempatan orang kulit putih untuk diterima meningkat hingga tujuh kali lipat jika mereka punya keluarga yang sudah menyumbang ke Universitas Harvard. Sementara, mahasiswa Afrika-Amerika, Asia-Amerika, dan Hispanik jumlahnya kurang dari 16% dari mahasiswa ALDCs.

Universitas Harvard disebut mempunyai keketatan yang sangat tinggi. Tingkat penerimaan pada tahun 2025 adalah 3,43% . Ditambahkan dari sebuah laporan oleh NBC News, tingkat penerimaan di Universitas Harvard pada 2023 adalah 4,5%.

Dalam laporan itu dikatakan, dibandingkan dengan pelamar kulit putih yang jumlahnya 70%, pelamar non ALDCs adalah sebanyak 40%.

Menghapus preferensi atlet dan mahasiswa (warisan) ini akan secara signifikan mengubah distribusi ras siswa yang diterima, dengan jumlah siswa kulit putih turun dan semua kelompok lainnya naik atau tidak berubah.

Para peneliti ini menggunakan data dari tahun 2009 hingga 2014. Data mereka ini tersedia dalam gugatan terhadap Universitas Harvard mengenai diskriminasi pelamar sarjana Asia-Amerika. Gugatan ini dilayangkan pada 2014 oleh Students for Fair Admissions.

Sumber: detik.com

Email:  info@konsultanpendidikan.com

Alamat Lengkap Kami

Published by

melpadia

ig: @melpadia

Tinggalkan Balasan